Tata Laksana Nyeri Pinggang saat Hamil dan setelah Persalinan

Rabu, 10 Mei 2017
dr. Ferius Soewito, Sp.KFR
Rabu, 10 Mei 2017
dr. Ferius Soewito, Sp.KFR

Nyeri pinggang saat hamil dapat dialami oleh 50-70% ibu hamil. Sepertiga dari ibu hamil yang mengalami nyeri pinggang menderita nyeri yang parah yang dapat mengganggu aktivitas dan kualitas hidupnya.

Nyeri pinggang juga dapat menetap setelah persalinan.

Banyak pasien yang menderita nyeri pinggang setelah persalinan menduga-duga, apakah nyeri yang dirasakan disebabkan oleh tindakan anestesi spinal.

Faktanya, nyeri pinggang saat hamil disebabkan oleh berbagai faktor alami yaitu hormon yang muncul selama persalinan dan faktor biomekanik.

Pada saat hamil, secara alami tubuh akan memproduksi hormon progesterone dan elastin.

Kedua hormon tersebut akan membuat sendi-sendi menjadi lebih fleksibel. Hal tersebut penting karena pada persalinan normal, bayi harus keluar dari panggul, sehingga sendi-sendi panggul harus cukup fleksibel untuk membuat sebuat proses persalinan menjadi lebih lancar.

nyeri pinggang saat hamil

Selain itu, adanya bayi pada perut membuat adanya perubahan biomekanik dan kerja otot pinggang selama kehamilan.

Kondisi tersebut bisa saja masih terbawa walaupun bayi sudah dilahirkan.

 

Perubahan Fisik pada Kehamilan

Kondisi lain yang dapat menyebabkan nyeri pinggang adalah otot-otot perut yang teregang selama kehamilan.

Otot-otot perut sangat penting untuk stabilisasi tulang belakang dan pencegahan nyeri pinggang.

Otot perut yang teregang akan dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot sehingga mencetuskan nyeri pinggang.

lokasi nyeri pinggang pada kehamilan

Dari berbagai faktor penyebab di atas, nyeri pinggang dapat disebabkan kelainan pada otot pinggang, maupun pada sendi-sendi panggul, terutama sendi sacroilliac.

Tata laksana pada kelainan-kelainan tersebut berbeda-beda. Oleh karena itu, sebelum tata laksana yang akurat dapat dilakukan, dokter harus memeriksa kelainan-kelainan apa yang menyebabkan nyeri pinggang tersebut.

Seperti yang sudah disinggung di atas, tata laksana nyeri pinggang saat hamil ataupun setelah persalinan dapat berbeda-beda, tergantung kelainan apa yang menyebabkan.

Pada nyeri pinggang yang terjadi saat hamil, tentu saja tata laksananya lebih terbatas.

Pemberian obat maupun fisioterapi harus juga mempertimbangkan keamanan pada janin yang dikandung. Beberapa fisioterapi seperti microwave diathermy tidak boleh diberikan pada ibu hamil.

Padahal fisioterapi tersebut umum diberikan pada seseorang dengan nyeri pinggang.

Latihan-latihan yang bisa diberikan pada nyeri pinggang juga tidak semua bisa dilakukan ketika kehamilan masih ada.

Oleh karena itu, tindakan tatalaksana harus dilakukan dengan hati-hati dan diprogramkan serta dimonitor oleh dokter yang kompeten. Selain itu, korset khusus juga dapat diberikan.

jenis belt untuk kehamilan

Pada nyeri pinggang setelah persalinan, tata laksana yang dapat diberikan lebih luas.

Pada kelainan sacroiliac, dapat diberikan injeksi antiradang yang langsung pada lokasi dengan tuntunan USG

Tidak jarang, program rehabilitasi yang komprehensif harus diberikan agar hasil tidak hanya sementara.

Program rehabilitasi yang komprehensif dapat mencakup obat, injeksi, terapi fisik, latihan, korset maupun edukasi-edukasi aktivitas sehari-hari.

Berikut beberapa tips untuk pencegahan nyeri pinggang saat hamil:

  • Hindari gerakan asimetris:
    • Hindari kebiasaan berdiri dengan satu kaki
    • Masuk mobil: Duduk dahulu baru kedua kaki masuk
    • Selalu upayakan postur dalam kondisi tegak, bila perlu mengambil sesuatu di lantai, tekuk lutut
    • Ketika berbaring, taruh bantal di bawah pinggang dan di antara kaki
  • Menyapu atau menggunakan vacuum cleaner, lakukan gerakan maju dan mundur dalam garis yang lurus, hindari gerakan memutar pinggang
  • Bila menyuapi makanan untuk bayi, bersandar pada kursi yang nyaman, taruh bantal di pangkuan
  • Penggunaan botol hangat atau kompres hangat dapat digunakan sebagai tatalaksana awal nyeri pinggang
  • Latihan intensitas ringan: latihan di kolam renang, antenatal yoga atau pilates, jalan cepat

perubahan postur pada kehamilan

 

Tentang Penulis:

dr. Ferius Soewito, Sp.KFR, lahir di Jakarta 13 Februari 1982.

Menempuh pendidikan profesi Kedokteran pada Universitas Indonesia Jakarta, kemudian menyelesaikan pendidikan dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Universitas Indonesia pada tahun 2007.

Penulis adalah anggota Redaksi Indonesian Journal of Physical Medicine and Rehabilitation, The Official Journal of Indonesian Physical Medicine and Rehabilitation Association yang cukup aktif dalam penulisan artikel-artikel kesehatan.

Masalah skoliosis menjadi fokus utamanya dengan mengikuti pelatihan dan sertifikasi tingkat internasional untuk melakukan koreksi terhadap skoliosis.

 

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561

Layanan Terkait Artikel