Terapi Platelet Rich Plasma (PRP) untuk Osteoarthritis (OA) Panggul

Kamis, 23 Mei 2019
dr. Shannia Tritama
Kamis, 23 Mei 2019
dr. Shannia Tritama

Sumber gambar: www.scottsdalesportsmedicine.com

Osteoarthritis (OA) atau yang dikenal awam sebagai pengapuran ataupun peradangan pada sendi, merupakan suatu proses peradangan pada sendi yang menimbulkan kerusakan pada tulang rawan. Penyakit ini bisa timbul pada seluruh sendi pada tubuh, baik sendi besar maupun kecil. Apabila terdapat keluhan seperti terbatasnya pergerakan sendi, bengkak dan juga nyeri, keluhan tersebut tentu akan sangat mempengaruhi gaya dan kualitas hidup seseorang. Keluhan tersebut akan hilang timbul dan tentu akan bertambah berat dalam kurun waktu bulan hingga tahun. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika, risiko terjadinya osteoarthritis (OA) pada laki-laki berkisar 18.5% dan wanita berkisar 28.6% pada populasi.

Panggul adalah salah satu sendi terbesar dan terlentur dalam tubuh. Panggul merupakan organ penahan/penumpu berat tubuh, dan merupakan daerah tersering urutan ketiga untuk mengalami osteoarthritis setelah lutut dan tangan. Terdapat beberapa jenis terapi yang tersedia untuk menangani keluhan tersebut, namun artikel ini akan membahas salah satu terapi terkini untuk mengobati osteoarthritis (OA).

Platelet Rich Plasma atau yang dikenal sebagai PRP adalah terapi dengan memasukkan produk darah yang memiliki kemampuan natural tubuh untuk memperbaiki jaringan-jaringan tubuh yang rusak seperti kartilago, tendon, ligamen, otot hingga tulang. Meskipun terapi ini belum dijadikan praktis standar, beberapa klinisi mulai menggunakan terapi PRP untuk mengobati penyakit jaringan lunak dan tulang, termasuk osteoarthritis.

Ketika mengobati pasien dengan PRP, klinisi akan menyuntik langsung cairan di daerah yang mengalami kerusakan, dengan tujuan:

  • Mengurangi rasa sakit
  • Memperbaiki fungsi sendi
  • Memungkinkan untuk memperlambat, mencegah hingga memperbaiki kerusakan jaringan lunak

Dalam proses menyuntikkan cairan PRP tersebut, klinisi biasanya akan menggunakan bantuan alat pencitraan ultrasound. Pengunaan alat bantuan tersebut memastikan bahwa lokasi injeksi tepat pada daerah ataupun jaringan yang mengalami kerusakan.

Berasal Darimana Cairan yang Diinjeksikan dalam Terapi PRP?

Cairan tersebut berasal dari darah yang diambil dari pasien sendiri, kemudian sampel darah tersebut dimasukkan ke dalam mesin sentrifugal. Dengan putaran tinggi dari mesin sentrifugal, komponen-komponen dalam darah akan terpisahkan sesuai berat jenisnya, sehingga menghasilkan produk cairan yang disebut sebagai plasma dan platelet. Plasma banyak mengandung protein, nutrisi, glukosa, antibodi dan komponen lainnya, sedangkan platelet atau trombosit mengeluarkan komponen growth-factor yang meregulasi pembelahan sel dan merangsang regenerasi jaringan. Kedua produk cairan tersebut memiliki efek regenerasi atau memperbaharui. Karena cairan tersebut adalah dari dan untuk pasien itu sendiri, maka cairan ini sangatlah aman dan tentu bebas dari risiko penularan penyakit.

Sumber gambar: www.sportsmedsouth.com/services/regenerative-medicine/prp-platelet-rich-plasma-therapy/

Bagaimana Terapi Platelet Rich Plasma Bekerja dalam Tubuh?

Cara kerja pasti dari terapi PRP masih belum diketahui, tetapi beberapa ahli memiliki teori cara kerja terapi PRP dalam mengobati osteoarthritis (OA):

  1. Menghambat inflamasi dan memperlambat progesi dari osteoarthritis
  2. Merangsang pembentukan formasi baru dari jaringan lunak kartilago
  3. Meningkatkan produksi dari cairan lubrikasi sendi sehingga mengurangi gesekan yang menyebabkan nyeri
  4. Mengandung protein yang mengubah reseptor nyeri pada pasien dan mengurangi sensasi nyeri

Apa Keuntungan atau Kelebihan dari Terapi PRP?

  1. Produk cairan yang diinjeksikan bersifat autologous yang berarti berasal dari dan untuk pasien itu sendiri, sehingga bersifat natural dan hanya memiliki risiko yang sangat kecil
  2. Injeksi kortikosteroid terbukti mengurangi nyeri pada osteoarthritis, tetapi injeksi berulang dapat melemahkan jaringan lunak seperti ligamen dan tendon seiring waktu, juga merusak jaringan yang masih sehat
  3. Obat-obatan minum golongan NSAID seperti aspirin dan ibuprofen bisa mengurangi nyeri, tetapi pemakaian jangka panjang dapat menimbulkan masalah lambung, darah tinggi dan jantung
  4. Operasi skala kecil seperti debridement (pembersihan jaringan rusak) belum tentu menghasilkan hasil yang lebih optimal dan operasi skala besar seperti penggantian sendi membutuhkan proses rehabilitasi yang lama dan hanya diindikasikan pada kasus yang sangat berat
  5. Terapi PRP bersifat lebih tindak invansif dan relatif aman dan mudah untuk dikerjakan

Siapa yang Direkomendasikan Mendapatkan Terapi PRP?

Meski belum terdapat kriteria secara universal pasien seperti apa yang diindikasikan mendapatkan terapi dengan PRP, namun beberapa ahli memberikan rekomendasi terapi PRP untuk:

  1. Osteoarthritis (OA) yang sangat menghambat aktivitas sehari-sehari
  2. Terapi konservatif lainnya tidak berhasil atau sudah tidak memungkinkan seperti:
  • Terapi penguatan fisik pada otot-otot sekitar sendi tidak berhasil
  • Sensitif atau terdapat efek samping atau efek inadekuat dari penggunaan obat anti-inflamasi seperti golongan NSAID
  • Aspirasi cairan sendi tidak bisa dilakukan atau tidak mengurangi sensasi nyeri
  • Injeksi steroid tidak bermanfaat atau pasien menghindari injeksi steroid

Beberapa Penelitian Mengenai Terapi PRP pada Hip Osteoarthritis (OA)

            Satu studi kasus oleh University of Florence1, para peneliti menemukan mayoritas pasien penderita hip osteoarthritis yang mendapatkan terapi PRP mengalami penurunan rasa nyeri dalam 6-7 minggu dan bertahan selama 6 bulan setelah terapi, juga terdapat perbaikan pada pergerakan sendi panggul. Hal ini juga didukung oleh penelitian dari Rizzoli Orthopaedic Institute2 dimana dalam jurnal yang dirilis di Americal Journal of Sports Medicine mengatakan terapi PRP memberikan perbaikan gejala yang baik pada hip osteoarthritis tanpa adanya efek samping bermakna.

Akhir kata, PRP merupakan salah satu terapi terkini yang dapat digunakan sebagai terapi pada hip osteoarthritis. Konsultasikan segera dengan dokter apabila Anda memiliki keluhan seperti disebutkan di atas agar Anda bisa mendapatkan terapi yang tepat.

                 

 

 

  1. Civinini R, Nistri L, Martini C, Redl B, Ristori G, Innocenti M. Growth factors in the treatment of early osteoarthritis. Clinical Cases in Mineral and Bone Metabolism. 2013;10(1):26-29. doi:10.11138/ccmbm/2013.10.1.026. [Google Scholar]
  2. Dallari D, Stagni C, Rani N, Sabbioni G, Pelotti P, Torricelli P, Tschon M, Giavaresi G. Ultrasound-guided injection of platelet-rich plasma and hyaluronic acid, separately and in combination, for hip osteoarthritis: a randomized controlled study. The American journal of sports medicine. 2016 Mar;44(3):664-71. [Google Scholar]


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561

Layanan Terkait Artikel