Pengapuran tulang merupakan suatu kondisi yang umum terjadi terutama pada usia lanjut, yang sering menyerang sendi lutut. Kondisi pengapuran ini juga dalam istilah medis dikenal dengan osteoarthritis.
Ternyata pengapuran tulang ini juga dapat mengenai sendi mana saja termasuk sendi bahu. Walaupun mungkin pengapuran sendi bahu jarang terdengar untuk dialami, kondisi ini juga dapat dialami oleh siapa saja.
Anda juga perlu mengetahui juga tanda pengapuran sendi bahu , tidak hanya tanda pengapuran sendi lutut saja.
Bacalah artikel berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tanda pengapuran sendi bahu dan cara mengatasinya.
Pengapuran sendi atau osteoarthritis merupakan termasuk penyakit degenerative sendi. Penyakit degenerative ini biasanya menyerang persendian, dimana pada persendian terdapat tulang rawan yang menutupinya mengalami pengapuran.
Proses pengapuran yang terjadi menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan terkadang terbentuk osteofit (pertumbuhan tulang taji), yang mana adanya pertumbuhan tulang ini jika bergesekan dapat menimbulkan keluhan nyeri yang cukup menganggu.
Sendi bahu terbentuk dari 2 jenis sendi yaitu Akromioklavikular dan Glenohumeral. Sendi- sendi terbentuk dari tulangtulang seperti tulang selangka, klavikula, akromion, ujung tulang belikat, serta tulang lengan atas. Biasanya pada sendi Akromioklavikular ini yang sering terjadi pengapuran sendi bahu .
sumber : www.advancephysiotherapy.co.nz
Tanda pengapuran sendi bahu yang paling umum adalah dirasakan nyeri pada bahu yang biasanya cukup menganggu.
Biasanya nyeri ini dapat dirasakan bertambah berat saat beraktivitas atau dapat bertambah berat seiring berjalannya waktu. Seiring dengan perkembangan penyakit, rasa nyeri dapat menetap dan bahkan dapat dirasakan saat beristirahat ataupun saat tidur. Perasaan nyeri pada area yang terkena, akan menentukan dimana lokasi sendi yang mengalami pengapuran, seperti :
Jika sendi yang terkena glenohumeral, biasanya nyeri akan terasa di bagian belakang bahu dan mungkin terasa sakit yang cukup dalam.
Jika sendi Akromioklavikular yang terkena, rasa sakit biasanya akan terfokus pada bagian atas bahu dan nyeri ini juga dapat menjalar ke area leher.
Penyebab tanda pengapuran bahu ini timbul dapat terjadi secara primer atau sekunder.
sumber: docteurbrunolevy.com
Untuk mengetahui kondisi ini dengan tepat, sebaiknya konsultasikan keluhan Anda dengan dokter terdekat.
Untuk mendiagnosis pengapuran bahu ini, dokter biasanya akan menggali riwayat medis anda serta melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan untuk menilai nyeri.
Pada pemeriksaan fisik, dokter juga akan menilai apakah penderita memiliki tanda-tanda atrofi otot atau kelemahan otot akibat jarang menggunakannya.
Selain itu, dokter juga melakukan pemeriksaan tambahan untuk menunjang diagnosis pengapuran bahu , pemeriksaan yang biasanya akan dianjurkan meliputi :
Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi timbulnya tanda pengapuran bahu ini.
Penanganan pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengapuran bahu, tanpa tindakan pembedahan, yaitu meliputi :
Jika terapi tanpa pembedahan tidak bekerja secara efektif, dokter mungkin akan mempertimbangkan untuk dilakukannya tindakan pembedahan. Pilihan tindakan pembedahan yang mungkin akan dilakukan, adalah meliputi :
Referensi :
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561