Tangan merupakan bagian tubuh yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, berbagai kondisi muskuloskeletal pada tangan dapat mengganggu fungsi dan menyebabkan nyeri, kelemahan, hingga keterbatasan gerak. Artikel ini akan membahas empat kondisi muskuloskeletal pada tangan yang sering terjadi, yaitu penyakit Kienböck, kontraktur Volkmann, kista Baker otot thenar, dan intrinsic minus hand.
Penyakit Kienböck terjadi akibat gangguan pada tulang lunatum, salah satu tulang kecil di pergelangan tangan yang berperan dalam fleksibilitas dan stabilitas sendi. Tulang lunatum mendapatkan suplai darah dari cabang-cabang kecil arteri interosseus anterior dan posterior. Gangguan suplai darah ini dapat menyebabkan nekrosis avaskular.
Sumber gambar: www.physiocheck.co.uk
Struktur yang terlibat meliputi:
Diagnosis pasti penyakit Kienböck ditegakkan melalui pemeriksaan pencitraan. MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan baku emas dalam mendeteksi perubahan aliran darah dan kerusakan tulang lunatum pada tahap awal.
Rehabilitasi medik pada kondisi ini meliputi:
Kontraktur Volkmann disebabkan oleh iskemia yang terjadi akibat tekanan berlebihan pada pembuluh darah di lengan bawah, terutama arteri brakialis. Kondisi ini menyebabkan kerusakan otot-otot fleksor yang terletak di lengan bawah, yang mengontrol gerakan jari dan pergelangan tangan.
Struktur yang terlibat meliputi:
Sumber gambar: www.sciencedirect.com
Doppler ultrasound digunakan untuk menilai aliran darah pada lengan dan tangan. Jika terjadi gangguan sirkulasi berat, pemeriksaan angiografi dapat digunakan sebagai baku emas.
Kista Baker pada otot thenar adalah suatu kantung berisi cairan yang berkembang di sekitar otot thenar, yaitu kelompok otot di pangkal ibu jari yang berperan dalam gerakan ibu jari. Kista ini biasanya muncul akibat penumpukan cairan sinovial dari sendi karpometakarpal.
Struktur yang terlibat meliputi:
USG muskuloskeletal menjadi pilihan utama untuk mendeteksi keberadaan kista ini, sedangkan MRI digunakan sebagai baku emas untuk menilai ukuran dan efek kista terhadap jaringan sekitar.
Intrinsic minus hand terjadi akibat kerusakan otot-otot intrinsik tangan yang bertanggung jawab atas gerakan halus dan keseimbangan antara fleksor serta ekstensor. Kondisi ini sering terjadi akibat cedera saraf ulnaris atau median.
Struktur yang terlibat meliputi:
Saraf: Ulnaris dan median yang mengontrol otot intrinsik tang
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561