Rehabilitasi Nyeri pada Wajah akibat Neuralgia Trigeminal

Senin, 30 Juni 2025
dr. Ferdinand Dennis K
Senin, 30 Juni 2025
dr. Ferdinand Dennis K

Definisi Neuralgia Trigeminal, Penyebab, dan Proses Terjadinya

Neuralgia trigeminal adalah suatu kondisi gangguan saraf wajah yang menyebabkan nyeri pada wajah yang hebat, biasanya bersifat tajam, menusuk, dan berlangsung secara tiba-tiba.

Nyeri ini menyerang wilayah wajah yang disarafi oleh saraf trigeminus, yaitu area sekitar dahi, pipi, rahang atas, dan rahang bawah (Kim, 2023). Serangan nyeri sering kali terasa seperti kejutan listrik, dan dapat berlangsung hanya beberapa detik, tetapi bisa terjadi berulang kali dalam satu hari.

penyebab nyeri pada wajah

Sumber gambar: my.clevelandclinic.org

Penyebab neuralgia trigeminal dapat bermacam-macam. Dalam sebagian besar kasus, penyebabnya adalah tekanan dari pembuluh darah terhadap saraf trigeminus saat keluar dari batang otak. Tekanan ini menimbulkan gangguan selubung mielin pada saraf, yang menyebabkan saraf menjadi lebih sensitif dan menimbulkan sinyal nyeri berlebihan meskipun rangsangan ringan saja (Nguyen, 2022). Selain itu, neuralgia trigeminal juga dapat terjadi karena kelainan neurologis seperti sklerosis multipel atau adanya tumor di area otak.

Proses terjadinya nyeri berkaitan dengan hipereksitabilitas saraf akibat demielinasi. Hal ini membuat sinyal saraf menjadi kacau dan hiperaktif sehingga sentuhan ringan pada wajah pun dapat memicu nyeri pada wajah yang luar biasa. Meskipun penyebab pastinya tidak selalu dapat dipastikan, pemicu seperti mengunyah, menyikat gigi, tertawa, berbicara, hingga terkena angin sejuk bisa memunculkan nyeri (Lim, 2023).

 

Gangguan Aktivitas Akibat Nyeri pada Wajah

Nyeri pada wajah yang muncul akibat neuralgia trigeminal sangat membatasi aktivitas sehari-hari. Bagi sebagian orang, nyeri ini begitu hebat sehingga membuat mereka enggan makan atau berbicara. Mengunyah makanan keras atau minum air dingin dapat memicu serangan nyeri. Banyak penderita menghindari menyentuh area wajah, bahkan untuk membersihkan wajah atau menyikat gigi pun menjadi sangat menyiksa (Bae, 2024).

Kondisi ini juga menyebabkan gangguan sosial. Penderita menjadi lebih tertutup karena khawatir diserang nyeri saat sedang bercakap-cakap atau tertawa. Tidak jarang pasien menjadi depresi akibat keterbatasan ini. Tidur juga terganggu karena nyeri bisa muncul saat posisi wajah tertekan oleh bantal. Dalam jangka panjang, ketakutan terhadap serangan nyeri dapat menyebabkan kecemasan dan penurunan kualitas hidup (Sari, 2023).

Lebih dari sekadar ketidaknyamanan, nyeri di wajah dapat mengubah pola makan, menyebabkan malnutrisi, atau bahkan membuat penderita enggan berbicara. Hubungan keluarga dan pekerjaan juga bisa terganggu karena suasana hati yang berubah-ubah dan kecemasan akan serangan mendadak.

 

Kapan Harus Berobat ke Dokter Spesialis Kedokteran Fisik & Rehabilitasi (Sp.K.F.R.)?

Jika Anda mengalami nyeri pada wajah yang muncul berulang, tajam, dan terjadi pada sisi tertentu wajah, sebaiknya segera konsultasi ke dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.K.F.R.). Terutama jika:

  • Nyeri tidak merespons obat antinyeri biasa.
  • Anda mengalami kesulitan makan atau berbicara karena nyeri.
  • Terjadi penurunan berat badan karena pola makan terganggu.
  • Nyeri muncul bersama kelemahan otot wajah atau kesemutan.
  • Kualitas tidur menurun karena gangguan nyeri pada malam hari.

Dokter Sp.K.F.R. akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pola nyeri, memeriksa kemungkinan gangguan fungsional pada otot wajah dan rahang, dan bila perlu bekerja sama dengan spesialis saraf untuk menyingkirkan penyebab lain seperti tumor otak atau multiple sclerosis (Tan, 2022).

Kelebihan Sp.K.F.R. adalah kemampuan untuk merancang program terapi fisik yang aman dan spesifik untuk wajah, sehingga pasien tidak hanya mengandalkan obat saja, tetapi juga aktif dalam pemulihan fungsional.

 

Tata Laksana Rehabilitatif: Terapi Fisik Wajah, Edukasi Sensorik, Injeksi atau Blok Saraf

Penanganan nyeri di wajah akibat neuralgia trigeminal secara rehabilitatif mencakup berbagai metode, tergantung pada derajat keparahan dan frekuensi nyeri.

  1. Terapi fisik wajah

Latihan otot wajah sangat berguna untuk mencegah kekakuan otot, meningkatkan koordinasi motorik, dan membantu relaksasi otot-otot sekitar wajah. Beberapa teknik yang digunakan termasuk:

  • Latihan membuka dan menutup rahang dengan perlahan.
  • Latihan ekspresi wajah seperti senyum, mengerutkan dahi, dan meniup pipi.
  • Pijatan ringan pada sisi wajah yang tidak nyeri untuk membantu relaksasi.

Dengan latihan rutin, saraf dan otot wajah menjadi lebih terlatih sehingga kepekaan berlebihan bisa dikurangi (Rahman, 2023).

  1. Edukasi sensorik

Pasien diajarkan mengenali dan menghindari pemicu seperti makanan keras, udara dingin, atau menyikat gigi terlalu keras. Teknik desensitisasi dilakukan dengan menyentuh area wajah secara bertahap, mulai dari rangsangan sangat ringan seperti kapas hingga menyentuh langsung dengan tangan.

Dengan waktu, saraf menjadi lebih toleran terhadap sentuhan dan tidak lagi memicu nyeri pada wajah secara spontan. Edukasi ini penting untuk mengembalikan kepercayaan diri pasien dan mengurangi kecemasan terhadap nyeri (Sari, 2023).

  1. Injeksi atau blok saraf

Jika terapi konservatif tidak cukup, dokter Sp.K.F.R. dapat mempertimbangkan blok saraf, yaitu penyuntikan anestesi lokal atau kortikosteroid ke jalur saraf trigeminal. Prosedur ini dilakukan dengan panduan imaging seperti fluoroskopi atau ultrasonografi, dan bertujuan mengurangi transmisi nyeri ke otak (Bae, 2024).

Beberapa pasien merasakan penurunan nyeri pada wajah signifikan selama beberapa minggu hingga bulan setelah blok saraf, meskipun efeknya bisa bersifat sementara. Jika diperlukan, terapi dapat diulang sesuai respons pasien.

 

Nyeri pada wajah akibat neuralgia trigeminal adalah kondisi yang sangat mengganggu, namun bisa dikendalikan dengan terapi yang tepat. Kenali gejalanya sejak dini, dan jangan menunda untuk berkonsultasi ke Sp.K.F.R. Penanganan yang melibatkan latihan otot wajah, edukasi sensorik, dan injeksi bila perlu terbukti efektif mengurangi serangan nyeri serta memperbaiki kualitas hidup.

Dengan bimbingan tenaga medis yang tepat, pasien dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, bicara, dan tersenyum tanpa takut terhadap nyeri pada wajah yang mendadak dan menyiksa.

Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, hubungi Klinik Flex Free agar Anda bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui