Sindroma Piriformis, Penyebab Nyeri Bokong sampai Paha

Rabu, 12 April 2023
dr. Ferdinand Dennis K
Rabu, 12 April 2023
dr. Ferdinand Dennis K

Pernahkah Anda merasakan nyeri bokong sampai paha? Merasa tidak nyaman di salah satu sisi bokong saat Anda duduk? Bisa jadi Anda mengalami sindroma piriformis.

Keluhan nyeri bokong sampai paha biasa dikeluhkan memberat juga setelah naik tangga, dan nyerinya bisa menjalar pada daerah samping bokong, pinggang bagian belakang, dan paha belakang, bahkan sampai daerah punggung bawah.

Pada artikel ini akan dibahas mengenai nyeri bokong sampai paha karena sindroma piriformis, penyebab, sampai terapinya.

Apa itu sindroma piriformis dan kenapa bisa sampai muncul gejala nyeri bokong sampai paha?

Sindroma sendiri berarti sekumpulan gejala yang khas bagi suatu penyakit. Sindroma piriformis adalah sensasi nyeri pada otot yang melibatkan otot piriformis, yaitu suatu otot yang berperan dalam menggerakkan otot ke arah luar (rotator eksternal panggul).

Kumpulan gejala-gejalanya adalah khas, yaitu sensasi nyeri atau tidak nyaman dicetuskan saat melakukan aktivitas yang merangsang otot piriformis ini.

Otot piriformis ini terletak pada daerah bokong kita, berbentuk seperti buah pir, dan salah satu dari enam otot lainnya yang berperan dalam pergerakan paha kita ke arah luar.

otot piriformis nyeri bokong sampai paha

Penyebab dari gejala nyeri bokong sampai paha karena sindroma piriformis sendiri cukup beragam, mulai dari cedera, kekakuan, sampai variasi anatomis dari otot piriformis ini.

Pada beberapa orang, terdapat variasi anatomis dimana saraf ischiadicus (serabut saraf terbesar di tubuh manusia) bisa terjepit karena serabutnya berjalan ‘menembus’ otot piriformis. Saat otot piriformis mengalami kekakuan atau cedera, serabut saraf ini dapat terjepit, dan menimbulkan gejala.

Salah satu penyebab yang diyakini dapat mencetuskan sindroma piriformis ini adalah menyimpan benda (biasanya dompet atau benda kecil lainnya) pada kantung celana belakang, yang akan menimbulkan tekanan pada otot-otot bokong.

Kebiasaan ini juga dapat membuat kemiringan tulang panggul tidak seimbang, dengan sisi yang diganjal oleh benda dalam kantung lebih tinggi, sehingga bisa menimbulkan kekakuan otot.

Selain nyeri bokong sampai paha, gejala apa lagi yang bisa ditimbulkan sindroma ini?

Karena sindroma ini melibatkan jepitan saraf, gejala utama lainnya adalah gangguan pada sensasi. Saraf ischiadicus sendiri berfungsi sebagai penghantar rangsang saraf untuk fungsi pergerakan dan sensasi pada tungkai bawah, sehingga jepitan dan cedera pada saraf ini akan menimbulkan gejala-gejala pada struktur-struktur yang dipersarafi di tungkai bawah.

Keluhan nyeri bokong sampai paha dapat disertai sensasi seperti kesemutan, sensasi panas, maupun baal, dan gejala ini akan diperberat oleh posisi atau aktivitas tertentu, seperti duduk lama, maupun menaiki anak tangga.

Beberapa pasien juga mengeluhkan nyeri pada daerah kemaluan (daerah labium pada wanita, dan kantung buah zakar pada pria). Keluhan ini juga dapat menimbulkan gangguan fungsi seksual, baik karena nyeri yang ditimbulkan, maupun karena gangguan sarafnya sendiri.

Apakah semua nyeri bokong sampai paha itu gejala sindroma piriformis?

Tidak.

Banyak sekali sebab nyeri bokong sampai paha, baik yang disertai gejala-gejala lain atau tidak. Struktur bokong dan punggung bawah yang kompleks, dimana setiap strukturnya dapat mencetuskan nyeri, sehingga diperlukan pemeriksaan yang menyeluruh dan terarah oleh dokter untuk mengetahui sumber masalah dan penanganannya.

Penyakit-penyakit pada organ dalam, misalkan batu saluran kemih pada ureter (saluran air seni dari ginjal ke kantung kemih) akan dapat menimbulkan sakit punggung bawah yang menjalar sampai ke paha dalam.

Jepitan saraf ischiadicus karena masalah tulang punggung bawah yang bergeser atau mengalami pengapuran dapat menimbulkan gejala serupa. Robekan-robekan ligamen, kekakuan otot, sampai patah tulang, semuanya dapat menimbulkan nyeri bokong sampai paha.

Pemeriksaan fisik oleh dokter biasanya akan dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang medis, seperti pencitraan dengan sinar-X, ultrasonografi otot, tulang, dan sendi, dan magnetic resonance imaging (MRI) untuk menyingkirkan sebab-sebab lain dari gejala ini.

Apabila ditemukan kekakuan pada otot piriformis disertai jepitan saraf ischiadicus yang tampak pada ultrasonografi otot, tulang, dan sendi atau MRI, makan diagnosis dari sindroma piriformis dapat ditegakkan.

Bagaimana saya tahu kalau saya menderita sindroma piriformis?

Kumpulan gejala-gejala di atas, disertai pemeriksaan lengkap oleh dokter akan dapat menegakkan diagnosis sindroma piriformis.

Pada orang-orang dengan struktur anatomis yang bervariasi, dapat juga memiliki risiko lebih untuk mengalami sindroma ini, tetapi tentu saja, variasi anatomis ini biasa akan ditemukan setelah dilakukan pemeriksaan. Atlet olahraga yang banyak mengalami cedera atau jatuh terduduk juga memiliki risiko mengalami sindroma piriformis ini.

Sindroma piriformis ini cenderung tidak terjadi pada populasi anak-anak, sehingga nyeri bokong sampai paha pada anak-anak bisa jadi berasal dari sumber penyakit lain.

Keluhan nyeri bokong sampai paha pada sindroma piriformis cenderung muncul pada wanita usia reproduktif, dimana otot-otot dasar panggul dan daerah bokong seringkali menjadi lebih ‘kaku’ karena menyokong rahim yang membesar karena kehamilan dan juga masalah hormonal yang seringkali muncul.

Pemeriksaan khusus untuk mendiagnosis sindroma piriformis ini belum ditemukan, sehingga keluhan nyeri bokong sampai paha bisa jadi tumpang tindih dengan diagnosis lain yang memiliki keluhan utama serupa.

Konsultasikan dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan fisik dan penunjang seperti ultrasonografi otot, tulang, sendi serta fisik yang lengkap agar dapat mendiagnosis penyakit ini sejak dini.

Apa saja Obat dan Terapi untuk Sindroma Piriformis?

Pada saat mengalami keluhan nyeri bokong sampai paha, yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi kegiatan yang mencetuskan gejala tersebut.

Pada pasien dengan sindroma piriformis, gejala nyeri bokong sampai paha akan dicetuskan pada saat duduk, dan semakin lama duduk, sensasi nyerinya akan bertambah berat, dan semakin tajam.

Gejala juga muncul saat melakukan gerakan yang meregangkan otot piriformis, seperti berjalan (pada saat terjadi gerakan paha sedikit menjauhi sumbu tubuh waktu berjalan), menumpukan satu kaki pada lutut sebelahnya, dan olahraga-olahraga yang memerlukan gerakan serupa.

Obat-obatan anti-nyeri dan anti-radang dapat mengurangi gejala. Kerja obat-obatan ini biasa instan, dan terdapat berbagai macam wujud obat-obatan anti-radang dan nyeri, mulai dari oles (krim, gel), obat minum, sampai suntik.

Obat-obatan suntik biasanya meredakan gejala secara cepat, dan apabila dilakukan modifikasi gaya hidup seperti membiasakan postur tubuh yang benar, menghindari cedera dan aktivitas yang tinggi benturan (high-impact), serta melakukan olahraga dan peregangan yang teratur, kekambuhan sindroma ini dapat dihindari.

Suntikan lain yang dapat diberikan adalah suntikan botulinum toxin (botox) yang berfungsi meredakan kekakuan otot secara langsung.

Terapi fisik dan olahraga dapat dilakukan untuk mengatasi sindroma ini. Keluhan nyeri bokong sampai paha yang muncul karena kekakuan dapat ditangani dengan terapi-terapi seperti fonoforesis dengan gelombang suara ultra, terapi listrik transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), serta terapi olahraga.

 

Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, hubungi Klinik Flex Free agar Anda bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.

  • Klinik Flex Free Jakarta: Ruko Italian Walk, Jl. Boulevard Bar. Raya No.19, RT.18/RW.8, West Kelapa Gading, Kelapa Gading, North Jakarta City, Jakarta 14240; telepon (021) 29364016
  • Klinik Flex Free Bandung: Jalan Terusan Pasir Koja No.153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat 40424; telepon (022) 20580806
  • Klinik Flex Free Jakarta Selatan: The Bellezza Shopping Arcade, lantai dasar unit SA58-60 (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau no. 34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12210; telepon (021) 25675561

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561