Kram otot adalah kontraksi kuat dari satu atau beberapa bagian otot yang terjadi secara tiba-tiba dan tak terkendali, terjadi selama beberapa detik hingga beberapa menit dan dapat hilang dengan sendirinya.
Kram otot sangat sering terjadi. Sekitar 95% orang pernah mengalami kram otot dalam hidupnya. Kram otot umumnya terjadi pada orang dewasa dan semakin sering pada usia lanjut sejalan proses penuaan, namun anak-anak dan dewasa muda juga dapat mengalaminya.
Otot merupakan salah satu jaringan lunak yang membentuk tubuh manusia. Sel-sel otot mengandung filamen protein aktin dan myosin yang terjalin melewati satu sama lain, dan interaksi keduanya melalui proses kimiawi akan menghasilkan suatu kontraksi yang dapat mengubah panjang dan bentuk sel.
Otot berfungsi menghasilkan gaya dan gerak. Otot bertanggung jawab untuk memelihara, mengubah dan membentuk postur, gerak, serta gerakan organ dalam.
Sesuai dengan jenisnya, otot dibedakan menjadi otot lurik yang bergerak dibawah kendali (misalnya otot-otot rangka dan otot anggota gerak tangan dan kaki), otot polos yaitu otot yang bergerak diluar kendali (otot saluran cerna) dan otot jantung.
Ketika kita menggerakkan tangan atau kaki, otot-otot yang terdapat pada tangan dan kaki secara bergantian akan mengalami kontraksi dan relaksasi sehingga terjadi suatu gerakan yang sesuai dengan keinginan dan di bawah kendali kita. Akan tetapi karena suatu sebab yang sering tidak diketahui secara pasti, kontraksi otot berlangsung terus menerus diluar kendali tanpa terjadi fase relaksasi. Otot menjadi tegang dan keras ketika diraba disertai rasa nyeri.
Kram mungkin melibatkan sebagian dari otot, seluruh otot atau beberapa otot rangka sekaligus yang letaknya berdekatan dan mempunyai kesamaan fungsi dalam pengaturan gerakan tertentu dan beberapa kejadian.
Kram melibatkan kontraksi otot-otot yang secara simultan menggerakkan bagian tubuh ke arah yang berlawanan (otot-otot dengan fungsi yang berlawanan). Kram juga dapat terjadi pada otot-otot involunter, misalnya pada dinding pembuluh darah, saluran pencernaan, dan lain-lain.
Seringkali penyebab pasti kram otot tidak diketahui, namun diduga hal ini terjadi akibat adanya hipereksitabilitas dari saraf yang merangsang otot-otot tersebut.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya kram otot:
Kekurangan kadar kalsium dan magnesium dapat meningkatkan rangsangan pada kedua ujung saraf yang akhirnya akan meningkatkan rangsangan saraf terhadap otot-otot yang ada hingga dapat terjadi kontraksi kuat otot diluar kendali (kram otot).
Kadar kalium darah yang rendah juga dapat menyebabkan terjadinya kram, meski umumnya pada kadar kalium yang rendah, otot akan mengalami kelemahan.
Meskipun kondisi kram ini tidak membahayakan, namun ada beberapa gejala dan kondisi yang perlu diwaspadai pada kram otot, yaitu apabila:
Penanganan yang dapat dilakukan saat terjadi kram otot antara lain:
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kram otot:
Peregangan membuat otot dan tendon lebih fleksibel, sehingga meminimalkan kemungkinan terjadinya kontraksi spontan pada otot.
Runner's stretch merupakan latihan peregangan yang paling baik untuk mencegah kram otot betis.
Latihan peregangan ini berupa:
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561