Pemeriksaan Pencitraan pada Penyakit atau Masalah Muskuloskeletal

Rabu, 30 Agustus 2023
Flex Free
Rabu, 30 Agustus 2023
Flex Free

Masalah atau penyakit pada otot, tulang dan sendi (muskuloskeletal) sering terjadi, terutama ketika usia sudah semakin bertambah, atau terlalu banyak melakukan aktivitas fisik.

Pengobatan atau penanganan kondisi muskuloskeletal bergantung pada diagnosis yang tepat. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, diperlukan pemeriksaan yang akurat.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Kemudian dokter mungkin akan meminta pemeriksaan tambahan, yaitu pemeriksaan pencitraan dan pemeriksaan darah untuk menentukan penyebab dari kondisi Anda dan memberikan penanganan yang sesuai.

Ada banyak pilihan pemeriksaan pencitraan untuk membantu diagnosis kondisi muskuloskeletal. Dokter mungkin akan memulai dengan pemeriksaan rontgen, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan pencitraan lainnya yang lebih canggih bila diperlukan.

Pemeriksaan Pencitraan untuk Masalah Muskuloskeletal

Pemeriksaan pencitraan dapat membantu menentukan penyebab suatu kondisi muskuloskeletal, dan memastikan diagnosisnya tepat.

Pemeriksaan pencitraan dapat memberikan gambaran otot, tulang, sendi dan saraf sehingga dokter dapat mengetahui bila ada abnormalitas atau kelainan.

Dokter mungkin akan meminta satu jenis pemeriksaan pencitraan atau bahkan lebih. Jenis pemeriksaan akan bergantung pada setiap kondisi.

  1. Rontgen

Rontgen adalah pemeriksaan yang paling sering dilakukan dan paling banyak tersedia di mana saja. Meskipun Anda mungkin akan memerlukan pemeriksaan pencitraan lanjutan, pemeriksaan rontgen biasanya akan dilakukan pertama kali.

Tulang menyerap gelombang energi dengan baik, sehingga akan tampak putih pada pemeriksaan. Apabila terdapat tulang yang patah, akan terlihat dengan jelas (berwarna hitam) karena gelombang energi melewatinya.

Berbeda dengan tulang, otot dan jaringan lunak lainnya tidak dapat terlihat dengan jelas pada pemeriksaan rontgen. Otot dan jaringan lunak lainnya akan tampak keabuan.

Pada beberapa keadaan, zat kontras atau pewarna akan disuntikkan ke dalam sendi pada pemeriksaan rontgen. Prosedur ini disebut dengan arthrogram, yang dapat membantu memberikan gambaran struktur jaringan lunak di sendi. Prosedur ini juga dapat mengkonfirmasi penempatan jarum di sendi saat cairan dibuang atau obat-obatan disuntikkan ke dalam sendi.

  1. Computed Tomography (CT)

Computed tomography (CT) adalah pemeriksaan pencitraan yang mengkombinasikan rontgen dengan teknologi komputer yang memberikan gambaran tubuh yang lebih rinci.

pemeriksaan CT scan

CT Scan Spondylolisthesis

CT scan dapat memberikan gambaran mengenai ukuran, bentuk, dan posisi dari organ, jaringan, atau tumor di dalam tubuh.

Anda mungkin akan memerlukan pemeriksaan CT scan bila:

  • ada masalah pada struktur tulang kecil
  • ada trauma berat pada otak, saraf tulang belakang, dada, perut, atau panggul

Terkadang, pada pemeriksaan ct scan digunakan zat kontras atau pewarna untuk memastikan bagian yang akan diperiksa terlihat lebih jelas.

Beri tahu dokter bila Anda sedang atau kemungkinan sedang hamil.

  1. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic resonance imaging (MRI) adalah contoh pemeriksaan pencitraan lainnya yang dapat memberikan gambaran potongan cross-sectional tubuh. Tidak seperti rontgen dan CT scan, MRI bekerja tanpa radiasi.

MRI radang sendi

MRI Radang Sendi

Tidak seperti pemeriksaan rontgen, pemeriksaan MRI menghasilkan gambaran tulang dan jaringan lunak dengan resolusi tinggi. MRI dapat menunjukkan kerusakan otot akibat penyakit muskuloskeletal.

Berbagai masalah muskuloskeletal yang dapat didiagnosis menggunakan MRI diantaranya:

  • robekan ligamen lutut
  • robekan meniskus
  • robekan rotator cuff
  • herniasi diskus
  • osteonekrosis
  • tumor tulang

Informasikan kepada dokter bila Anda menggunakan alat pacu jantung, implant, plat logam atau benda logam lainnya di dalam tubu sebelum melakukan pemeriksaan MRI.

  1. Pemeriksaan Pencitraan Lainnya

Pemeriksaan pencitraan lain untuk masalah atau penyakit muskuloskeletal antara lain:

    1. Ultrasound

Ultrasound menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi. Pemeriksaan ini tidak nyeri dan tidak invasif, dan tidak menggunakan radiasi.

Mungkin Anda mengaitkan pemeriksaan ultrasound atau ultrasonografi dengan kehamilan, akan tetapi pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit muskuloskeletal.

Ultrasound dapat memberikan gambaran jaringan lunak, termasuk otot dan ligamen.  Pemeriksaan dengan ultrasound terutama efektif untuk memeriksa tanda-tanda pembengkakan dan peradangan di sekitar sendi dan otot.

    1. Scan Tulang  

Scan tulang menggunakan sedikit material radioaktif untuk mengidentifikasi area yang memiliki peningkatan aktivitas peningkatan tulang.

Materi tersebut disuntikkan di pembuluh darah vena dan diserap oleh area yang membentuk tulang baru, misalnya patah tulang yang menyembuh, tumor tulang, atau infeksi tulang.

Scan dilakukan beberapa jam setelah penyuntikan. Zat radioaktif dibuang dengan cepat dari tubuh.

Scan tulang memiliki keunggulan dengan menunjukkan aktivitas tulang di sleuruh tubuh.

    1. Arthrogram

Arthrogram adalah satu jenis pemeriksaan pencitraan yang menunjukkan gambaran bagian dalam sendi.

Selama pemeriksaan arthrogram, cairan kontras disuntikkan ke dalam sendi. Kemudian pemeriksa akan menggerakkan sendi ke berbagai posisi sambil mengambil gambar. Pemeriksaan dilakukan dengan rontgen, CT scan, atau MRI bergantung kebutuhan.

pemeriksaan pencitraan sendi

Arthrogram Bahu

Pemeriksaan arthrogram dilakukan pada pasien dengan masalah sendi yang tidak bisa dijelaskan, misalnya pasien dengan keluhan nyeri saat bergerak, atau pasien yang tidak dapat menggerakkan sendinya.

Ada kemungkinan pasien alergi terhadap zat kontras atau pewarna yang digunakan. Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat alergi.

 

 

Referensi:

  • https://orthoinfo.aaos.org/en/treatment/x-rays-ct-scans-and-mris/
  • https://www.envrad.com/imaging-tests-musculoskeletal-disorders-muscle-damage/
  • https://www.omegapds.com/diagnostic-imaging-of-musculoskeletal-diseases/

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561