Mengalami Cedera Olahraga?

Macam-macam cedera olahraga :

1. Cedera Akut

   Cedera yang terjadi secara tiba-tiba akibat benturan, jatuh, atau gerakan mendadak.

  • Keseleo (Sprain) – Peregangan atau robekan ligamen (jaringan yang menghubungkan tulang), sering terjadi di pergelangan kaki dan lutut.
  • Terkilir (Strain) – Cedera pada otot atau tendon akibat peregangan berlebihan, sering terjadi di punggung dan paha

2. Cedera Kronis (Cedera Overuse)

   Cedera yang terjadi akibat penggunaan otot atau sendi secara berulang tanpa cukup waktu pemulihan.

  • Tendinitis – Peradangan pada tendon akibat gerakan berulang, sering terjadi di bahu, siku, dan lutut.

  • Shin Splints – Nyeri di bagian depan tulang kering akibat tekanan berlebih, sering dialami oleh pelari.

  • Plantar Fasciitis – Peradangan pada jaringan di telapak kaki yang menyebabkan nyeri tumit.

  • Tennis Elbow (Lateral Epicondylitis) -  peradangan pada tendon di bagian luar siku yang sering terjadi pada atlet tenis, badminton, atau pekerja yang sering melakukan gerakan tangan berulang.

  • Cedera Golfer’s Elbow (Medial Epicondylitis) - Mirip dengan tennis elbow, tetapi nyeri terjadi di bagian dalam siku, biasanya dialami oleh pegolf, pemanah, atau orang yang sering mengangkat beban.

3. Cedera Sendi dan Ligamen

   Cedera yang menyerang struktur penyokong tubuh seperti ligamen, sendi, dan kartilago.

  • Cedera Meniskus – Robekan pada bantalan lutut yang bisa menyebabkan nyeri dan bengkak.

  • Cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) – Robekan pada ligamen lutut, sering terjadi pada atlet sepak bola dan basket.

  • Cedera Bahu (Rotator Cuff Injury) – Cedera pada otot dan tendon bahu akibat gerakan berulang

 

dr. Aditya Wahyudi, Sp.K.F.R., AIFO-K., FIPM (USG) adalah seorang dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi yang memiliki keahlian dalam penanganan nyeri dan masalah otot-sendi, termasuk cedera olahraga.

Profil dan Keahlian:

  • dr. Aditya Wahyudi adalah seorang dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi.
  • Memperoleh gelar dokter umum dari Universitas Padjadjaran Bandung dan gelar spesialis dari Universitas Indonesia.
  • Memiliki kompetensi khusus di bidang injeksi intervensi nyeri otot, sendi dan saraf dengan guiding atau bantuan visualisasi menggunakan USG. Juga memiliki gelar ahli ilmu faal olahraga (AIFO-K).
  • Keahliannya meliputi proloterapi, analisis dan koreksi biomekanik, serta injeksi sendi dan tulang belakang, termasuk hidrodiseksi saraf.
  • Berpengalaman dalam melakukan proloterapi yang aman dan efektif untuk masalah otot-sendi yang tidak kunjung sembuh.

 

Peran dalam Kedokteran Olahraga:

  • Dokter tim nasional sepak bola Indonesia (PSSI) pada era pelatih Alfred Riedl tahun 2010-2011
  • Di masa mudanya, dr Aditya pernah menjadi dosen di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung (2005-2010).

 

Dalam praktek sehari-hari, dr Aditya banyak menangani kasus cedera olahraga. Salah satu yang sering dilakukan adalah proloterapi. Proloterapi bertujuan memperbaiki otot, tendon, ligament, selaput sendi yang rusak akibat cedera. Bahan yang digunakan adalah dextrose (gula untuk infus) serta dapat juga secretome dan lainnya.

 

Proloterapi berguna bagi atlet atau non-atlet yang mengalami cedera olahraga karena:

  1. Bukan hanya menghilangkan nyeri (jangka pendek) tetapi juga memperbaiki dan menstabilkan bagian sendi yang cedera (jangka panjang).
  2. Sangat efektif mengurangi nyeri saat anda ingin bertanding dalam waktu dekat, tetapi bukan injeksi steroid sehingga aman tidak dianggap sebagai doping.
  3. Proloterapi gula jauh lebih murah dibandingkan yang lain, bahkan dibandingkan hanya fisioterapi berulang, apalagi dibandingkan harus menjalani operasi.
  4. Cocok untuk anda yang sudah bosan meminum obat anti nyeri, sudah fisioterapi berulang tetapi tidak kunjung baik serta yang divonis harus operasi tetapi tidak menginginkannya.

 

Filosofi Penanganan Muskuloskeletal:

  • Perlunya terapi yang berkesinambungan dalam penanganan nyeri pada masalah muskuloskeletal, termasuk terapi latihan.
  • Terapi latihan bertujuan mengembalikan fungsi otot atau sendi yang sebelumnya cedera atau mengalami masalah.
  • Pasien disarankan untuk tidak sembarangan mengikuti petunjuk atau video latihan di media sosial tanpa pengawasan tenaga profesional.

 

Cara yang digunakan untuk membedakan antara cedera olahraga dan penyakit muskuloskeletal lainnya:

  • Evaluasi Kinesiologi

Melakukan evaluasi gerakan pasien dan mengidentifikasi masalah biomekanik yang mendasari kondisi muskuloskeletal. Memeriksa sendi-sendi lain untuk memeriksa masalah yang berhubungan dengan sendi yang mengalami cedera.

  • USG Muskuloskeletal

Membantu dalam diagnosis dengan memberikan visualisasi organ dalam tubuh untuk mengidentifikasi kelainan dan menentukan lokasi masalah. Memeriksa cedera otot, sendi, tendon, ligamen dengan cepat dan akurat. Harga pemeriksaan USG ini juga jauh lebih murah daripada pemeriksaan MRI.

  • Riwayat Pasien dan Pemeriksaan Fisik

Proses diagnosis dimulai dengan konsultasi untuk memahami keluhan pasien dan riwayat penyakit.

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengevaluasi kondisi muskuloskeletal. Faktor-faktor seperti riwayat trauma dan aktivitas sehari-hari juga dipertimbangkan serta membandingkannya dengan jenis olahraga dan kebiasaan anda berolahraga.

 

Jika anda:

  • Atlet yang sudah lama mengalami cedera berulang dan ingin berprestasi kembali.

  • Non-atlet ingin berolahraga kembali seperti semula.

  • Sudah bosan meminum obat anti nyeri.

  • Sudah melakukan fisioterapi berulang tetapi tidak kunjung membaik.

  • Divonis harus operasi tetapi tidak berkenan.

Kunjungi segera dr. Aditya Wahyudi, Sp.K.F.R., AIFO-K., FIPM (USG). Dapatkan pemeriksaan fisik yang teliti serta pemeriksaan USG Muskuloskeletal.
Melakukan injeksi proloterapi yang aman, efektif dan relatif murah. Menentukan fisioterapi yang tepat untuk anda serta juga akan memberitahu bagaimana cara berolahraga dan apa yang harus dilakukan sehari-hari untuk membantu perbaikan cedera olahraga anda.

 

Biaya Terapi Cedera Olahraga

Mulai dari Rp. 400.000,-

 

CATATAN:

Ada berbagai jenis metode terapi untuk cedera olahraga. Keputusan terapi yang akan digunakan setelah dilakukan pemeriksaan oleh Dokter Spesialis.

(*) Informasi lebih lanjut dapat ditanyakan ke Klinik Flex-Free terdekat dengan WA atau Telp dengan menekan nomor yang ada dibawah ini

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561

Layanan Terkait Penyakit