PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI (USG) MUSKULOSKELETAL

Jumat, 01 April 2016
Flex Free
Jumat, 01 April 2016
Flex Free

Apa itu Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)?

Kita telah mengenal pemeriksaan ultrasonografi atau USG dalam dunia kedokteran sejak lama.

Ultrasonografi (USG) adalah alat bantu diagnostik yang sudah umum digunakan terutama di bidang kebidanan untuk melihat kondisi janin di dalam rahim ibu hamil dan untuk melihat organ-organ lainya di dalam perut.

 

Bagaimana Prinsip Kerja Alat Ultrasonografi (USG)?

USG bekerja dengan cara memancarkan gelombang ultrasound melalui sebuah transducer dengan media perantara gel, kemudian gelombang ultrasound tersebut akan dipantulkan kembali dalam bentuk gambar di sebuah layar monitor.

Sehingga kita dapat melihat organ-organ dalam kita di monitor dan dapat segera mengetahui kelainan apa yang terjadi.

Penggunaan gelombang ultrasound di dalam dunia kedokteran pertama kali dilakukan pada tahun 1942 untuk mendiagnosis tumor otak.

Penelitian dan penggunaan alat ultrasonografi (USG) semakin dikembangkan termasuk dalam bidang muskuloskeletal yaitu untuk mengidentifikasi struktur muskuloskeletal yang terdiri dari otot, tulang rawan sendi, tendon, tulang dan jaringan lunak sekitar sendi.

Penggunaan USG pada saat itu belum maksimal karena keterbatasan teknologi sehingga resolusi gambar yang didapat tidak baik dan tidak dapat digunakan untuk permeriksaan real time.

 

Mengapa Pemeriksaan dengan Ultrasonografi Penting pada Kelainan Muskuloskeletal?

Gangguan muskuloskeletal sering dikaitkan dengan pengeluaran biaya yang tinggi dari pemberi kerja akibat terjadinya absensi para pekerja, kehilangan produktivitas dan peningkatan pelayanan kesehatan, cacat dan biaya kompensasi untuk pekerja.

Terdata hampir sekitar 70 juta kunjungan ke dokter di Amerika Serikat, dan diperkirakan hampir sekitar 130 juta kunjungan perawatan termasuk kunjungan rawat jalan, rumah sakit dan ruang gawat darurat terjadi akibat kelainan ini.

Rehabilitasi muskuloskeletal berperan dalam melakukan diagnosis dan pengobatan pasien dengan gangguan, ketidakmampuan dan cacat karena penyakit, gangguan atau trauma pada otot, tulang, sendi dan jaringan lunak lainnya di sekitar sendi.

Tujuan dari program Rehabilitasi Muskuloskeletal adalah meningkatkan dan memulihkan kapasitas fungsional, mengurangi gejala, dan membawa pasien ke aktivitas normal sebelumnya dan meningkatkan kesejahteraan pasien.

Kebutuhan diagnosis yang tepat dan akurat sebelum perawatan sangat diperlukan.

Di masa lalu, Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik hanya mengandalkan pemahaman mendasar tentang anatomi, manuver pemeriksaan fisik dan masih jarang menggunakan tehnik pencitraan.

Kadang beberapa gangguan atau kelainan muskuloskeletal sulit ditentukan hanya dengan pemeriksaan fisik saja.

Contohnya nyeri di sendi bahu atau di sendi lutut, bisa disebabkan oleh banyak bagian tubuh daerah tersebut, dan bagian-bagian itu terletak saling berdekatan dan bertumpukan.

Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk kasus otot, tulang, sendi, tulang rawan sendi, tendon dan jaringan lunak sekitar sendi (muskuloskeletal) menggunakan rontgen, CT-scan atau MRI dan USG muskuloskeletal. Masing-masing jenis pemeriksaan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

 Beberapa Bagian Tubuh yang Cukup Rumit pada Sistem Muskuloskeletal

Saat ini, USG umum dipakai di bidang muskuloskeletal (otot-tulang-sendi) baik untuk membantu diagnosis maupun membantu tindakan terapi yang berupa injeksi muskuloskeletal.

USG membantu menentukan bagian sakit secara tepat karena tindakan medis akan sangat berbeda untuk tiap bagian serta tiap jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi.

Jadi USG membantu memastikan jenis kelainan, organ yang mengalami masalah dan lokasinya secara tepat.

Modalitas pencitraan ini banyak diminati mengingat keunggulannya dibandingkan modalitas pencitraan lain dalam hal ketersediaan dan kenyamanan, keamanan, dan potensi diagnostik.

Berbagai disiplin ilmu dalam Kedokteran, terutama yang berkaitan dengan kelainan tulang, otot, sendi dan jaringan lunak lainnya, telah banyak menggunakannya untuk tujuan dan fokus yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.

Spesialis Reumatologi menggunakan pemeriksaan USG untuk menegakkan diagnosis peradangan pada tendon dan sinovial (sendi dan selaput sendinya), perubahan tulang dan tulang rawan pada peradangan sendi (arthritis), memandu tindakan injeksi dan untuk mengevaluasi kondisi pasien setelah tindakan terapi.

Spesialis Radiologi menggunakan USG untuk mengetahui dan memastikan diagnosis semua kelainan muskuloskeletal tanpa disertai terapi dan intervensi.

Spesialis Syaraf menggunakan USG untuk mengetahui kelainan atau masalah pada saraf dan untuk memandu tindakan intervensi seperti injeksi, nukleoplasti, dll.

Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik menggunakan USG dengan tujuan yang hampir sama dengan Spesialis Reumatologi, Orthopedi, dan Syaraf seperti yang sudah disebutkan

Namun fokus pemeriksaan dengan USG ini juga dikaitkan untuk menilai fungsi-fungsi jaringan tersebut terutama setelah menerima program terapi spesifik yang telah diberikan.

 

Apa Indikasi Penggunaan USG pada Kelainan Muskuloskeletal?

Beberapa indikasi penggunaan USG pada kelainan muskuloskeletal:

  1. Gangguan fungsi anggota gerak yang disertai nyeri
  2. Cedera tulang atau cedera jaringan lunak tubuh
  3. Kelainan tendon atau ligamen
  4. Radang pada sendi, selaput sendi dan penumpukan kristal/cairan pada sendi
  5. Jepitan, cedera, kelemahan saraf dan adanya massa dan perubahan/pergeseran struktur jaringan lunak yang cedera.
  6. Evaluasi massa, pembengkakan dan penimbunan cairan di jaringan lunak
  7. Mendeteksi adanya benda asing pada jaringan lunak tubuh
  8. Merencanakan dan memandu invasive treatment/prosedur
  9. Mendeteksi kelainan bawaan dan kelainan perkembangan
  10. Evaluasi kondisi setelah operasi atau setelah prosedur treatment tertentu

 

Apa Kelebihan Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)?

Kelebihan pemeriksaan ultrasonografi (USG) dalam bidang muskuloskeletal yaitu:

  1. Biaya yang lebih murah dibanding MRI maupun CT Scan
  2. Pemeriksaan non invasif, tidak perlu membuat sayatan di tubuh, non radiasi dan aman bagi pengguna alat pacu jantung maupun pengguna implan metal dan penderita anak-anak dan dapat dilakukan berulang kali.
  3. Tidak mempunyai kontraindikasi dan efek samping
  4. Alat yang relatif sederhana dengan mobilitas yang cukup tinggi dibanding MRI dan CT Scan.
  5. Gambaran pemeriksaan USG dihasilkan dari perubahan komposisi fisik tubuh, sementara gambaran pemeriksaan MRI lebih didasarkan pada perubahan komposisi kimia tubuh.
  6. Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan secara real time yang artinya pada saat pemeriksaan, gambaran USG dapat berubah saat otot atau jaringan lunak yang diperiksa atau yang mengalami masalah, digerakkan, dimanipulasi, diintervensi dll.
  7. Pemeriksaan dapat dilakukan secara langsung saat penderita mengeluhkan nyeri atau setelah terjadinya trauma.

Dokter dapat langsung memeriksa tanpa persiapan khusus pada penderita, dan tanpa ruangan khusus. Pada saat pemeriksaan penderita dapat berinteraksi langsung dengan dokter sehingga penderita pun dapat segera mengetahui kelainannya.

  1. Pemeriksaan USG membutuhkan waktu pemeriksaan yang jauh lebih singkat, tanpa perlu ruangan khusus, mudah karena tanpa adanya persiapan khusus seperti puasa pada pasien.
  2. Dapat dilakukan pemeriksaan untuk beberapa kelainan muskuloskeletal dalam satu tubuh sekaligus dalam waktu yang relatif lebih singkat dibandingkan pemeriksaan yang lain dan dapat dilakukan pemeriksaan pada daerah yang normal sebagai perbandingan.
  3. Pemeriksaan Ultrasonografi dilakukan dengan menggerakan bagian yang nyeri sehingga jenis kelainan yang ada akan lebih terlihat jelas.

Struktur muskuloskeletal adalah sistem alat gerak sehingga akan lebih jelas pemeriksaannya dengan menggerakan struktur tersebut. Pemeriksaan penunjang lain bersifat statis, tidak memungkinkan pergerakan pada saat pemeriksaan.

  1. Dapat digunakan sebagai alat untuk memonitor perkembangan penyakit setelah diberikan terapi sehingga pemberian program terapi akan lebih akurat dan terkontrol.

Dokter akan melakukan perekaman data di awal sakit dan di akhir terapi untuk mengevaluasi proses terapi.

  1. Dapat digunakan sebagai panduan dalam melakukan tindakan intervensi dalam bidang muskuloskeletal seperti injeksi, aspirasi cairan sendi, aspirasi ganglion, kista dan biopsi sehingga tindakan intervensi tersebut akan sangat akurat dan penderita pun dapat mengikuti dan melihat proses tindakan intervensi tersebut.

Posisi target suntikan dan arah jarum bergerak dapat terlihat oleh USG. Obat yang disuntikan akan tepat berada di lokasi target yang seharusnya. Selain dapat menghindari jarum menembus organ yang harus dihindari seperti pembuluh darah dan saraf.

l

Aspirasi cairan pada sendi bahu dan pada kista Baker dibelakang lutut dan terapi injeksi obat yang dibantu dengan USG

 

Apa Kekurangan Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dalam Bidang Muskuloskeletal?

Tidak semua dokter dapat melakukan pemeriksaan ultrasonografi dalam bidang muskuloskeletal.

Dibutuhkan pelatihan khusus dan pengalaman dalam melakukan pemeriksaan ultrasonografi sehingga pemeriksaan ultrasonografi ini sangat tergantung pada keahlian, kemampuan dan pengalaman operatornya (operator dependent).

Untuk struktur muskuloskeletal yang letaknya dalam kadang tidak dapat terlihat dengan pemeriksaan ultrasonografi sehingga memerlukan pemeriksaan penunjang lain, seperti CT-scan atau MRI.

Bila dibandingkan dengan keuntungan dan kelebihannya maka pemeriksaan ultrasonografi dalam bidang muskuloskeletal sangatlah bermanfaat dan telah menjadi stetoskop kedua atau alat pemeriksaan penunjang pilihan utama bagi dokter dalam memeriksa kasus-kasus muskuloskeletal, semua kasus muskuloskeletal merupakan indikasi untuk pemeriksaan ultrasonografi.

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) membantu membuat diagnosis menjadi lebih akurat sehingga tindakan pengobatan jauh lebih tepat.

Penelitian terhadap injeksi bahu dimana organ-organ saling bertumpukan, dan dilakukan oleh dokter ahli dan berpengalaman, menunjukkan jika dilakukan tanpa bantuan USG ketepatan hanya 56%, sedangkan dengan USG ketepatan mencapai 94%.

 

Berapa biaya Ultrasonografi Muskulsokeletal

Ada 2 tujuan penggunaan USG Muskuloskeletal yaitu :

1. Membantu melihat kerusakan jaringan dan menegakkan diagnosa sehingga bisa menentukan pengobatan lebih lanjut dengan akurat.

    Biaya mulai Rp. 400.000,- / pemeriksaan pada 1 area.

2. Membantu tindakan medis terutama injeksi sehingga ketepatan tindakan medis semakin tinggi.

    Biaya mulai Rp. 300.000,- / tindakan/ area.

 

Informasi lebih lanjut dapat ditanyakan ke Klinik Flex-Free terdekat dengan WA atau Telp dengan menekan nomor yang ada dibawah


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561