Pengapuran sendi merupakan suatu kondisi yang sering dialami, terutama ditemui di kalangan lanjut usia.
Pengapuran sendi atau dalam istilah medis lebih dikenal osteoarthritis, adalah suatu kondisi dimana keadaan dimana tulang rawan dan bagian lainnya pada sendi mengalami pengapuran.
Keluhan ini sering kali bersifat kronis, sehingga banyak penderitanya yang merasa terganggu akibat keluhan yang sering timbul dan berulang.
Berbagai macam cara telah dilakukan penderita untuk mengatasi pengapuran sendi ini, mulai dari mengonsumsi obat-obatan, mengatur pola hidup, mengonsumsi vitamin, tetapi mereka mungkin belum mengetahui mengenai terapi regeneratif untuk pengapuran sendi lainnya.
Salah satu terapi yang dapat bermanfaat untuk mengatasi keluhan pengapuran sendi adalah suntuikan pelumas lutut.
Bacalah artikel berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengapuran sendi dan suntikan pelumas lutut.
Osteoartritis (OA) atau kondisi degeneratif (memburuk seiring waktu) dari sendi yang dapat terjadi pada seluruh bagiannya.
Dahulu osteoartritis dianggap hanya terjadi pada tulang rawan (kartilago) sendi saja, tapi penelitian terkini membuktikan bahwa kondisi ini memengaruhi bagian sendi lainnya seperti ligamen (serabut jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan tulang), tendon (urat putih yang merupakan ujung dari otot dan menghubungkan otot dengan tulang), kapsul sendi (jaringan ikat yang menyelubungi sendi), meniskus (jaringan tulang rawan yang berfungsi sebagai peredam bobot tubuh yang ditopang oleh sendi) serta bursa (kantung berisi cairan sebagai
Gambar 1. Struktur Sendi
Sumber https://www.dramynrajani.com/knee/knee-anatomy
Osteoartritis, atau yang dikenal sebagai pengapuran sendi, merupakan proses kronis (menahun) yang terjadi karena peradangan yang disebabkan oleh proses penuaan yang berlangsung terus menerus dan memberat seiring waktu.
Osteoartritis dapat terjadi secara primer (tidak diketahui penyebabnya, diperkirakan karena faktor genetik atau keturunan, adanya ‘kesalahan’ pembebanan pada sendi baik karena bobot berlebih dan penggunaan sendi berulang secara berlebihan yang menimbulkan kerusakan mikro yang berulang-ulang) atau sekunder (dikarenakan suatu penyakit sebelumnya seperti artritis septik, trauma atau hantaman pada sendi, penyakit autoimun seperti artritis rheumatoid dan lupus eritematosus sistemik).
"Ilustrasi Pengapuran Sendi (Osteoartritis)"
Sumber https://www.healthdirect.gov.au/osteoarthritis
Proses pengapuran terjadi apabila kartilago atau tulang rawan sendi mengalami kerusakan dan tidak dapat diperbaiki oleh tubuh secara alami.
Pengapuran yang dimaksud adalah terpaparnya tulang di bawah rawan sendi (tulang subkondral) dan kontak antar-tulang inilah yang mencetuskan terbentuknya osteofit atau tonjolan tulang yang mencoba menjadi peredam kejut sebagai pengganti tulang rawan.
Tetapi hal ini tidaklah efektif dan pada akhirnya akan menimbulkan proses sklerosis (pengerasan) dari tulang-tulang yang kontak dan mengganggu fungsi sendi (berkurangnya lingkup gerak sendi, nyeri dan kesulitan berjalan).
Cairan sendi merupakan senyawa yang disebut hyaluronat, dihasilkan oleh sel tulang rawan sendi dan berperan sebagai pelumas alami dari celah sendi (mencegah tumbukan kedua tulang yang membentuk suatu sendi). Dengan habisnya tulang rawan sendi karena proses penuaan sendi, maka hyaluronat pun akan habis seiring waktu. Penggunaan asam hyaluronat sintetik dapat menjadi pilihan pengganti pelumas sendi yang habis ini.
Asam hyaluronat digunakan semenjak tahun 1960an untuk operasi mata, barulah pada tahun 1980an disetujui menjadi tatalaksana baku pengapuran sendi. Suntikan asam hyaluronat memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
Penyuntikan asam hyaluronat sintetik atau viskosuplementasi untuk pengapuran sendi dapat merangsang sisa-sisa tulang rawan yang ada pada permukaan tulang. Reseptor (penerima) hyaluronat pada permukaan sendi akan terangsang dengan adanya tambahan pelumas ini dan merangsang produksi pelumas sendi secara alami. Meskipun asam hyaluronat sintetik tidak bertahan lama di dalam sendi (sekitar 2-3 hari), apabila produksi pelumas sendi inii telah tercetuskan, maka pelumas sendi ini akan bertahan lebih lama.
Pada kondisi peradangan seperti yang terjadi pada osteoartritis atau pengapuran sendi, terdapat mediator (zat antara) yang mencetuskan proses peradangan ini. Pada viskosuplementasi dengan asam hyaluronat, kondisi di dalam sendi akan dikembalikan seperti semula dan proses peradangan ini akan mereda. Zat-zat antara radang ini juga akan lebih sedikit diproses sehingga gejala-gejala peradangan yang mengganggu fungsi seperti nyeri dan bengkak dapat dicegah.
Proses penuaan tulang rawan sendi melibatkan suatu tahap yang disebut senescence dimana sel berhenti membelah diri dan memasuki tahap ‘istirahat’. Kondisi istirahat ini dianggap sebagai suatu proses yang salah oleh tubuh dan sel-sel yang sedang beristirahat kemudian mencetuskan proses peradangan dan kembali memunculkan kerusakan pada sendi. Proses istirahat sel ini akan menghentikan produksi tulang rawan sendi yang pada akhirnya akan menghambat pembentukan asam hyaluronat. Tanpa adanya pelumas, maka kedua ujung tulang pembentuk sendi akan bertumbuk dan menimbulkan gejala seperti nyeri dan berkurangnya lingkup gerak sendi. Viskosuplementasi akan menjadikan kondisi di dalam sendi ideal bagi terjadinya pembelahan sel dan senescence yang terjadi akan diputarbalikkan, tulang rawan sendi akan diproduksi dan demikian pula hyaluronat alami sendi.
Pemberian viskosuplementasi haruslah dilakukan oleh dokter yang memiliki keterampilan dan kompetensi dalam penanganan nyeri dan injeksi intra-sendi. Beberpaa dokter yang mampu melakukan tindakan ini adalah dokter bedah saraf, anestesi, saraf, orthopaedi, serta kdokteran fisik dan rehabilitasi.
Dalam sudut pandang tindakan viskosuplementasi oleh spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, pemberian suntikan hyaluronat bertujuan untuk memulihkan fungsi dan bukan hanya penanganan nyeri. Fungsi disini dimulai dari fungsi mobilisasi (berpindah tempat) yang di dalamnya melibatkan proses berjalan yang dimana fungsi ini dapat terganggu apabila terjadi suatu peradangan dan proses penuaan pada sendi. Pemberian suntikan hyaluronat dilakukan dengan panduan ultrasonografi (USG) dengan tujuan efektivitas pemberian suntikan dan menghindari kesalahan penyuntikan ke dalam struktur lain seperti pembuluh darah dan saraf.
Suntikan pelumas sendi ini, biasanya dapat diulang 3-5 x untuk satu sendi. Pengulangan ini bertujuan agar proses-proses pemulihan yang telah disebutkan di atas dapat terjadi secara optimal.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai suntikan pelumas pengapuran sendi, kliklah link berikut ini.
Efek samping umumnya masih jarang terjadi, dan sering hanya bersifat lokal saja atau hanya terbatas pada area penyuntikan saja.
Kemungkinan efek samping lokal yang dapat terjadi, adalah seperti :
Biasanya efek samping ini dapat diatasi dengan baik dengan cara mengistirahatkan area tersebut dan mengompres dingin pada lokasi suntikan.
Kemungkinan efek samping suntikan pengapuran sendi yang dapat terjadi walaupun jarang, adalah seperti :
Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai terapi pengapuran sendi secara alami, kliklah link berikut ini.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561