Thoracic Outlet Syndrome (TOS) adalah suatu kondisi yang terjadi akibat adanya tekanan pada pembuluh darah atau saraf di area antara tulang selangka (klavikula) dan tulang rusuk pertama.
Area ini dikenal sebagai "thoracic outlet" atau celah dada bagian atas. Ketika struktur-struktur penting seperti saraf atau pembuluh darah tertekan di area tersebut, gejala seperti nyeri lengan atas bisa muncul.
TOS lebih sering dialami oleh individu berusia produktif, terutama pada populasi dewasa muda berusia 20-40 tahun. Kondisi ini cenderung terjadi pada orang yang memiliki aktivitas berulang menggunakan lengan atas atau bekerja dalam posisi statis yang membutuhkan penggunaan bahu dan lengan dalam waktu lama.
Beberapa profesi, seperti atlet, pekerja kantoran, musisi, atau pekerja yang sering mengangkat beban, berisiko lebih tinggi untuk mengalami nyeri lengan atas akibat TOS. Thoracic Outlet Syndrome lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya, terutama karena rasa nyeri lengan atas yang bisa membatasi aktivitas sehari-hari.
Bacalah artikel berikut ini untuk mengetahui l ebih lanjut mengenai Thoracic Outlet Syndrome penyebab nyeri lengan atas .
Thoracic Outlet Syndrome terjadi karena adanya tekanan atau kompresi di area thoracic outlet.
Ada beberapa penyebab umum dari kondisi ini, di antaranya :
Dari segi perjalanan penyakitnya, TOS dibagi menjadi tiga jenis utama :
Dengan demikian, mekanisme utama TOS adalah gangguan aliran darah atau impuls saraf akibat tekanan di area thoracic outlet.
sumber: www.myphysiomyhealth.com.au
Gejala utama dari Thoracic Outlet Syndrome adalah nyeri lengan atas. Nyeri ini bisa bervariasi mulai dari ringan hingga berat, tergantung pada tingkat tekanan yang terjadi.
Pada populasi dewasa muda yang aktif, gejala TOS sering muncul setelah melakukan aktivitas fisik yang melibatkan lengan atas dalam waktu lama.
Berikut adalah gejala-gejala yang sering dialami penderita TOS :
Gejala nyeri lengan atas pada Thoracic Outlet Syndrome sering kali memburuk dalam posisi tertentu, misalnya ketika seseorang mengetik, mengemudi, atau melakukan aktivitas yang memerlukan posisi tangan di atas kepala.
Penanganan Thoracic Outlet Syndrome bertujuan untuk mengurangi tekanan pada saraf atau pembuluh darah serta meredakan nyeri lengan atas.
Pendekatan rehabilitatif sangat penting, terutama pada populasi dewasa muda yang aktif dan ingin kembali menjalani aktivitas normal.
Berikut adalah beberapa metode tatalaksana rehabilitatif untuk TOS:
a. Latihan Peregangan dan Penguatan Otot
sumber: https://sportydoctor.com
Latihan fisioterapi berfokus pada peregangan otot-otot dada dan bahu serta penguatan otot punggung. Tujuan utamanya adalah memperbaiki postur tubuh sehingga tekanan di thoracic outlet berkurang.
b. Koreksi Postur
Postur tubuh yang buruk sering menjadi pemicu TOS. Oleh karena itu, koreksi postur sangat penting. Latihan untuk memperbaiki postur dilakukan secara bertahap, seperti mengajarkan cara duduk yang benar atau menjaga bahu tetap dalam posisi netral.
c. Terapi Manual
Terapi manual yang dilakukan oleh fisioterapis, seperti pijatan lembut atau mobilisasi sendi, dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah di area thoracic outlet.
d. Modifikasi Aktivitas Sehari-Hari
Individu yang mengalami nyeri lengan atas akibat TOS dianjurkan untuk menghindari aktivitas yang memperburuk gejala, seperti mengangkat beban berat atau bekerja dengan posisi tangan di atas kepala dalam waktu lama.
e. Modalitas Fisik
"Terapi TENS"
sumber: https://relatyv.com
Beberapa terapi modalitas fisik yang sering digunakan antara lain :
f. Latihan Pernafasan
Latihan pernafasan diafragma membantu mengurangi ketegangan otot di dada atas dan bahu, yang dapat mengurangi nyeri lengan atas.
Thoracic Outlet Syndrome adalah kondisi yang sering terjadi pada populasi dewasa muda akibat aktivitas fisik atau postur tubuh yang buruk. Gejala utamanya adalah nyeri lengan atas yang bisa disertai kesemutan, kelemahan otot, dan pembengkakan.
Pendekatan rehabilitatif seperti latihan peregangan, penguatan otot, koreksi postur, dan terapi manual berperan penting dalam mengatasi nyeri lengan atas akibat TOS.
Dengan penanganan yang tepat, individu yang mengalami kondisi ini dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari tanpa hambatan berarti. Jika Anda mengalami nyeri lengan atas yang berkepanjangan, konsultasikan dengan dokter spesialis rehabilitasi medik untuk mendapatkan tatalaksana yang sesuai.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561