Tulang belakang yang normal memiliki beberapa lengkungan ke arah depan dan belakang, namun ketika dilihat dari belakang akan tampak lurus.
Pada skoliosis, terjadi lengkungan tulang belakang ke arah samping.
Meskipun skoliosis tampaknya menurun (diturunkan dalam keluarga), sebagian besar kasus skoliosis dapat muncul tanpa penyebab yang jelas.
Beberapa penyebab skoliosis lainnya misalnya:
Terkadang lengkungan tulang belakang tidak terlihat dengan jelas, tanda skoliosis lainnya misalnya:
Apabila skoliosis berat dan tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan gejala:
Skoliosis biasanya dimulai saat masa kanak-kanak atau remaja, ketika pertumbuhan tulang sudah selesai, skoliosis biasanya tidak bertambah buruk.
Akan tetapi seiring dengan bertambahnya usia, tulang secara normal akan melemah, dan lengkung tulang dan gejala dapat memburuk perlahan-lahan.
Pemeriksaan skoliosis dimulai dengan pemeriksaan fisik. Dokter akan meminta pasien utnuk membungkuk dan menyentuh jari kaki. Posisi ini memungkinkan dokter untuk melihat lengkungan tulang belakang, apakah ada kemiringan punggung ke satu sisi, atau ada bahu yang lebih menonjol.
Untuk memastikan diagnosis, dapat dilakukan pemeriksaan rontgen tulang belakang.
Dalam penanganan skoliosis, ada dua hal yang dipertimbangkan: reduksi dan progresi.
Reduksi berarti mengurangi lengkungan dan progresi mengacu pada perburukan atau pertambahan lengkungan tulang belakang.
Penanganan atau terapi skoliosis bergantung pada usia, jenis kelamin dan tingkat keparahan lengkungan tulang belakang, lokasi lengkungan, jenis skoliosis, dan pada pasien perempuan, apakah sudah menstruasi atau belum.
Sebagian besar kasus tidak memerlukan penanganan atau terapi, akan tetapi harus dipantau dengan teratur untuk memastikan lengkungan tidak bertambah buruk.
Pada kelengkungan tulang belakang yang berat atau cenderung memburuk, dilakukan penanganan seperti:
Cara Mencegah Skoliosis Bertambah Buruk dengan Penggunaan Brace
Penanganan tersebut di atas juga dapat diterapkan pada pasien dewasa. Brace tidak akan mengembalikan kelengkungan menjadi normal tetapi dapat membantu mengurangi nyeri punggung akibat skoliosis.
Ada berbagai hal yang menyebabkan skoliosis dapat memburuk, salah satu faktor terbesarnya adalah usia.
Apabila skoliosis terjadi sebelum pasien mencapai pertumbuhan maksimalnya, skoliosis akan memburuk dengan cepat.
Kecepatan perburukan skoliosis pada orang dewasa masih signifikan, sebesar ¾ derajat setahun.
Kecepatan perburukan skoliosis pada orang dewasa usia 50 tahun ke atas (wanita) atau 60 tahun ke atas (pria) sebesar 2–4 derajat setahun.
Kesimpulannya, pada usia berapapun skoliosis dimulai, penanganan harus dilakukan secara aktif sebagai cara mencegah skoliosis bertambah buruk.
Sebagian besar skoliosis tidak dapat dicegah, kecuali skoliosis yang disebabkan oleh osteoporosis.
Banyak hal disebut dapat menyebabkan skoliosis, misalnya cedera olahraga di masa kanak-kanak, membawa tas punggung yang berat, postur yang buruk dan berat badan berlebihan atau obesitas. Akan tetapi hal tersebut tidak terbukti dapat menyebabkan skoliosis.
Orang tua juga terkadang mengatakan kepada anak-anaknya untuk duduk tegak, akan tetapi juga tidak ada bukti yang menyebutkan bahwa memperbaiki postur atau melakukan olaraga termasuk cara mencegah skoliosis.
Meningkatkan massa tulang dan menguatkan tulang (termasuk mengkonsumsi kalsium dan mendapatkan vitamin D dalam jumlah cukup), olahraga yang menggunakan berat badan sebagai beban, dan mengkonsumsi obat yang dapat menguatkan tulang dapat menjadi cara mencegah skoliosis yang disebabkan oleh fraktur atau patah tulang belakang.
Pada beberapa kasus, deteksi awal adalah cara mencegah skoliosis bertambah buruk. Pemeriksaan tulang belakang harus dimulai sejak masa kanak-kanak dan dilakukan secara teratur.
Mencegah skoliosis bertambah buruk dapat dilakukan asalkan pasien menjalani terapi secara aktif.
Apabila skoliosis diketahui sejak awal, penanganan biasanya dapat mencegah skoliosis bertambah buruk.
Sebagian besar kasus, skoliosis bersifat ringan dan tidak menyebabkan hambatan fisik. Pada kasus berat, pasien yang menjalani pembedahan biasanya dapat sembuh dengan cepat.
Meskipun pasien dengan skoliosis ringan dapat melakukan aktivitas normal, pada kasus tertentu pasien dianjurkan untuk menghindari olahraga kontak atau senam lantai. Batasan ini berbeda-beda/spesifik pada setiap kasus.
Tanpa penanganan yang tepat, skoliosis berat dapat menyebabkan kecacatan yang signifikan dan dapat menimbulkan nyeri atau masalah pernapasan di masa dewasa.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561