Terapi Sakit Leher tanpa Operasi

Kamis, 06 Oktober 2022
Flex Free
Kamis, 06 Oktober 2022
Flex Free

Terkadang kita mengalami sakit leher, entah saat bangun tidur, atau setelah bekerja menatap komputer terlalu lama. Apapun penyebabnya, sakit leher membuat penderitanya merasa tidak nyaman, dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sakit leher dapat dirasakan hanya di leher, atau menyebar hingga ke bahu atau lengan. Sakit leher dapat bersifat akut (dirasakan beberapa hari hingga 6 minggu), atau kronis (lebih dari tiga bulan).

Penyebab Sakit Leher

Penyebab sakit leher yang paling sering adalah postur yang kurang baik. Selain itu ada beberapa penyebab lain yang dapat menimbulkan sakit leher, misalnya:

  • posisi leher yang tidak baik ketika tidur
  • saraf kejepit
  • cedera
  • proses penuaan, misalnya osteoarthritis, stenosis spinal (penyempitan ruang di tulang belakang)
  • stress mental. Stress yang menyebabkan otot-otot leher menegang juga dapat menyebabkan leher sakit dan kaku
  • menggunakan otot-otot leher secara berlebihan (misalnya saat melakukan aktivitas berulang)

Selain itu, sakit leher juga dapat disebabkan karena adanya massa di leher (misalnya tumor, kista, dll), atau akibat kondisi kesehatan lainnya seperti meningitis, kanker, rheumatoid arthritis.

Terapi Sakit Leher di Rumah

Sakit leher yang ringan, terutama disebakan karena postur yang buruk, dapat diatasi di rumah. Sebagian besar sakit leher dapat sembuh dalam beberapa minggu.

Berikut ini beberapa terapi sakit leher yang dapat Anda lakukan di rumah:

  • Gunakan kompres hangat atau dingin
  • Konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, misalnya parasetamol atau buprofen (baca aturan pakai, efek samping dan kontraindikasi)
  • Gunakan bantal yang tidak terlalu tebal dan cukup padat untuk tidur
  • Lakukan peregangan ringan (lihat dalam artikel: Latihan untuk Leher, Latihan Peregangan Leher)

latihan leher

  • Istirahat cukup, hentikan aktivitas fisik yang berat sementara
  • Jangan lakukan sesuatu yang dapat membahayakan kesehatan Anda ketika Anda sulit menggerakkan leher, misalnya menyetir mobil atau bersepeda
  • Kurangi tingkat stress Anda dengan berolahraga, meditasi, mengikuti kelas yoga, pijat, dll
  • Berhenti merokok
  • Jangan gunakan korset leher kecuali disarankan oleh dokter
  • Kurangi berat badan bila Anda mengalami obesitas

Apabila dengan cara-cara di atas sakit leher masih juga dirasakan, segera konsultasikan keluhan Anda dengan dokter, karena mungkin ada masalah lain yang memerlukan terapi sakit leher lebih lanjut.

Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medis untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan menyeluruh, seperti di klinik kami, Flex Free Musculoskeletal Rehabilitation Clinic.

Gejala lain yang menandakan adanya masalah yang lebih serius yaitu:

  • Sakit tidak hilang setelah minum obat
  • Ada gejala lain, misalnya lengan seperti ditusuk jarum, kesemutan, dingin

Pemeriksaan Sakit Leher oleh Dokter

Dokter akan menanyakan riwayat penyakit Anda, apakah Anda pernah mengalami cedera leher, dan menanyakan pekerjaan atau aktivitas yang dapat mempengaruhi leher Anda.

Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan merasakan dan menggerakkan leher Anda untuk menentukan lokasi nyeri dan mencari masalah pada pergerakan leher. Dokter juga akan memeriksa kekuatan otot dan refleks.

Untuk mendiagnosis penyebab sakit leher, dokter mungkin akan meminta pemeriksaan tambahan seperti rontgen, MRI, atau CT scan.

Pemeriksaan tersebut dapat membantu menunjukkan kerusakan atau masalah lain di tulang dan jaringan di leher.

Pemeriksaan lainnya yang mungkin dilakukan misalnya elektromyografi, pemeriksaan konduksi saraf, myelogram dan/atau blok akar saraf. Pemeriksaan ini dapat melihat lebih dekat diskus dalam tulang belakang, tulang belakang itu sendiri, memeriksa fungsi saraf dan respons otot dan sumber nyeri.

Terapi Sakit Leher tanpa operasi

Terapi sakit leher yang pertama adalah terapi tanpa operasi. Operasi hanya dilakukan bila sakit leher sudah menyebabkan gangguan syaraf yang hebat atau terapi non operatif sudah tidak efektif.

Terapi sakit leher bergantung pada penyebabnya, akan tetapi semua bertujuan untuk meredakan nyeri dan memperbaiki fungsi yang mungkin terganggu.

Terapi standard untuk sakit leher diantaranya:

  • Obat-obatan golongan anti inflamasi (peradangan) non-steroid (OAINS) untuk meredakan nyeri dan radang, dan relaksan otot untuk membantu proses penyembuhan.
  • Terapi fisik (latihan untuk meregangkan dan menguatkan otot-otot dan tendon di leher).
  • Penggunaan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) untuk mengurangi nyeri. Cara kerja alat ini adalah dengan mengganggu sinyal nyeri dengan aliran listrik rendah yang dialirkan di kulit dekat dengan saraf yang menyebabkan nyeri.
  • Injeksi steroid dekat akar saraf untuk membantu meredakan nyeri dan peradangan.

Salah satu terapi tanpa operasi untuk sakit leher yang sering direkomendasikan dokter adalah terapi dekompresi spinal, terutama pada kasus saraf kejepit.

Apa itu Terapi Dekompresi Spinal?

Terapi dekompresi spinal adalah salah satu jenis terapi non operatif yang menggunakan suatu alat tarik khusus (traksi) untuk mengurangi tekanan antar tulang belakang.

Pada kelainan diskus atau tulang belakang di leher seperti HNP, disc bulging, dan protruded disc akan terjadi peningkatan tekanan antar tulang belakang, di mana mengakibatkan penjepitan saraf tulang belakang dengan manifestasi sakit leher, tergantung lokasi saraf yang terjepit.

Bagaimana cara kerja terapi dekompresi spinal?

Terapi dekompresi spinal memiliki mekanisme kerja yang langsung menyasar sumber nyeri karena jepitan atau kekakuan otot.

terapi sakit leher tanpa operasi dengan DTS
Terapi Dekompresi di Flex Free Clinic

Pasien akan dibaringkan di meja terapi, dipasangkan strap untuk menahan posisi pasien, dan penarikan akan dilakukan secara tersistem dan bertahap oleh mesin dekompresi.

Penarikan ini akan meregangkan ruas tulang belakang yang mengalami penyempitan, pergeseran, atau pada otot yang mengalami kekakuan, dan meredakan jepitan yang terjadi pada saraf-saraf yang keluar dari celah antar-ruas sendi, sehingga akan mengurangi nyeri secara berangsur-angsur.

Bisakah Sakit Leher Dicegah?

Untuk mencegah sakit leher, Anda dapat melakukan beberapa tips berikut ini:

  • jangan menahan leher di satu posisi dalam waktu yang lama, misalnya saat menatap layar telepon genggam sambil menunduk, atau menatap layar komputer selama berjam-jam
  • duduk tegak, tarik bahu dan leher Anda ke belakang
  • ketika tidur, pastikan kepala Anda sejajar setinggi tubuh Anda
  • tidur di kasur yang padat
  • jangan tidur tengkurap
  • jangan memutar leher ketika tidur

 

 

 

 

Referensi:

  • https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/21179-neck-pain
  • https://www.nhs.uk/conditions/neck-pain-and-stiff-neck/

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561