Tips Mengatasi Otot Memar di Rumah

Jumat, 01 September 2023
Flex Free
Jumat, 01 September 2023
Flex Free

Otot Memar

Otot memar adalah cedera pada serat otot dan jaringan ikat. Otot yang paling sering memar adalah otot di tungkai bawah bagian atas.

Dalam olahraga, otot memar adalah cedera olahraga kedua terbanyak.

Otot memar biasanya disebabkan karena trauma atau benturan benda tumpul ke bagian tubuh, yang menghancurkan serat otot tetapi tidak merobek jaringan kulit.

Sebagian besar memar merupakan cedera minor dan cepat sembuh. Akan tetapi pada memar yang berat, dapat terjadi kerusakan jaringan dan timbul komplikasi yang dapat membuat penderitanya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.

Penyebab Otot Memar

Selain karena benturan (paling sering terjadi di olahraga kontak), memar otot dapat terjadi akibat terjatuh di permukaan yang keras.

Kerusakan pada serat otot dapat menyebabkan perdarahan di bawah kulit dan terakumulasi sehingga terbentuk memar.

Memar biasanya tidak menyebabkan kerusakan pada otot yang terpengaruh. Karena hal ini, seorang atlet secara fisik dapat tetap berolahraga saat mengalami memar ringan.  

Selain atlet olahraga kontak atau olahraga ekstrim, ada kelompok tertentu yang lebih berisiko mengalami memar otot, yaitu:

  • Usia: Lansia (diatas usia 65 tahun) berisiko mengalami otot memar akibat terjatuh.
  • Malnutrisi: Kurang nutrisi dapat menyebabkan seseorang lemah dan mudah pusing yang berisiko mudah terjatuh dan mengalami memar otot.
  • Gangguan perdarahan: Menderita penyakit gangguan perdarahan (misalnya hemophilia) dapat membuat pembuluh darah lebih mudah pecah setelah benturan
  • Merokok: Merokok dapat menghambat aliran darah dan memperlambat penyembuhan, yang dapat memperburuk otot memar.

Gejala Otot Memar

Gejala yang paling sering adalah nyeri, yang terbatas pada area cedera.

Selain itu, gejala lainnya dapat berupa:

  • perubahan warna
  • bengkak
  • gerakan terbatas
  • nyeri memburuk

Terkadang darah terkumpul di jaringan yang rusak, membentuk benjolan (hematoma). Bila kerusakan jaringan luas, bisa juga terjadi patah tulang, dislokasi sendi, terkilir, otot robek, dan cedera lainnya.

Benturan di perut dapat menyebabkan kerusakan organ dalam. Perdarahan atau pembengkakan di bawah kulit dapat menyebabkan shock.

Mengatasi Otot Memar di Rumah

Sebagian besar memar otot akan membaik dengan penanganan sederhana. Untuk mengontrol nyeri, perdarahan dan peradangan, pertahankan otot dalam posisi sedikit teregang dan gunakan metode RICE:

mengatasi otot memar di rumah

  • Rest. Istirahatkan bagian yang cedera
  • Ice. Kompres memar dengan air dingin atau es selama 20 menit, beberapa kali sehari untuk mengurangi nyeri, bengkak dan perdarahan. Jangan tempelkan es langsung ke kulit.
  • Compression. Gunakan bebat (jangan terlalu kencang) dengan perban untuk membantu mencegah perdarahan lebih lanjut dan mengurangi bengkak.
  • Elevation. Tinggikan area yang cedera di atas jantung saat berbaring untuk membantu meningkatkan sirkulasi dan mengurangi pembengkakan.

Cedera otot ringan akan mulai sembuh setelah beberapa hari. Jangan memijat otot yang memar.

Bila gejala memburuk, atau tidak ada perbaikan, segera konsultasikan dengan dokter. Bila sejak awal cedera sangat berat/memar sangat luas, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter.

Penanganan Otot Memar oleh Dokter

Dokter akan memberikan obat anti radang non steroid, misalnya ibuprofen, untuk membantu meredakan nyeri.

Pada cedera yang luas atau berat, dokter mungkin akan meminta pemeriksaan tambahan seperti rontgen, ultrasonografi, MRI, atau CT scan.

Rehabilitasi

Setelah beberapa hari, peradangan dan bengkak akan mulai berkurang dan gejala akan membaik. Dokter akan menyarankan Anda untuk mengompres memar dengan air hangat dan memulai proses rehabilitasi.

Aktivitas dapat dinaikkan secara bertahap. Kembali ke aktivitas awal memerlukan waktu beberapa minggu atau lebih bergantung pada beratnya cedera.

Aktivitas yang berlebihan pada otot yang belum sembuh sempurna dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut, dan dapat timbul masalah lainnya.

Pada rehabilitasi fase pertama, dokter akan mengajarkan latihan peregangan ringan untuk mengembalikan rentang gerak area yang cedera.

Setelah rentang gerak kembali, dokter akan merekomendasikan latihan beban dan latihan penguatan. Bila gerakan sudah tidak menyebabkan nyeri, Anda dapat kembali melakukan olahraga non-kontak.

Komplikasi Cedera Otot

Penanganan yang tepat dan cepat, dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi pada cedera otot.

Komplikasi dari cedera otot yang paling sering adalah sindroma kompartemen dan myositis ossificans.

  • Sindroma kompartemen. Tekanan akibat perdarahan internal dapat menyebabkan jaringan membengkak. Kondisi ini sangat nyeri dan berbahaya karena dapat mengurangi aliran darah ke otot dan sel-sel saraf, yang dapat menyebabkan kematian jaringan.
  • compartment syndrome

Sindroma kompartemen memerlukan pembedahan segera untuk membebaskan tekanan di otot, pembuluh darah, dan saraf.

  • Myositis ossificans. Memar otot dalam, atau trauma berulang pada otot yang sama dapat menyebabkan jaringan otot mengeras dan membentuk tulang. Hal ini dapat mempengaruhi pergerakan.

Gejala dapat berupa nyeri ringan hingga berat yang tidak hilang, dan pembengkakan pada area yang cedera.

Mencegah Cedera Otot

Tidak semua cedera otot dapat dicegah, tetapi ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terjadinya cedera atau memar otot:

  • Lakukan latihan atau olahraga dengan benar untuk mencegah otot bekerja berlebihan
  • Lakukan pemanasan dan pendinginan, sebelum dan sesudah berolahraga
  • Gunakan alat pelindung dengan benar saat melakukan olahraga kontak atau aktivitas yang ekstrim
  • Bersihkan dan rapikan area sekeliling Anda dari benda-benda yang berserakan untuk menghindari jatuh tersandung atau terbentur
  • Gunakan alat bantu berjalan bila ada risiko terjatuh
  • Bila Anda memiliki kelainan perdarahan, pertimbangkan untuk menghindari aktivitas yang berisiko tinggi menyebabkan cedera

 

 

Referensi:

  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/25005-muscle-contusion
  • https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/muscle-contusion-bruise/
  • https://www.healthline.com/health/bruised-muscle

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561