Terapi Hidrodistensi untuk Bahu Kaku (Frozen Shoulder)

Selasa, 05 Maret 2024
dr. Vidya Hartiansyah
Selasa, 05 Maret 2024
dr. Vidya Hartiansyah

Apa itu Terapi Hidrodistensi?

Hidrodistensi (disebut juga dengan hidrodilatasi) adalah terapi injeksi khusus yang digunakan untuk mengatasi frozen shoulder/adhesive capsulitis.

Terapi ini dipertimbangkan bila gejala dari frozen shoulder sangat berat (seperti nyeri berat yang mengganggu ketika pasien tidur, dan gerakan bahu yang sangat terbatas). Selain itu, terapi ini juga dipertimbangkan ketika terapi konservatif (fisioterapi dan obat anti radang) sudah tidak efektif.

Terapi hidrodistensi dapat meredakan nyeri dalam waktu singkat dan memperbaiki rentang gerak dalam jangka menengah.

Bagaimana Prosedurnya?

Terapi hidrodistensi atau hidrodilatasi dilakukan dengan panduan USG agar dokter dapat memasukkan cairan injeksi dengan tepat.

Cairan injeksi yang digunakan yaitu cairan steril (saline normal) sekitar 20–30 ml, steroid, dan obat bius, yang disuntikkan langsung ke dalam sendi bahu.

terapi bahu beku

Sumber gambar: www.dailymail.co.uk

Tujuan penyuntikan adalah untuk melebarkan kapsul sendi yang mengalami penyempitan, dan mengurangi peradangan.

Obat bius biasanya digunakan untuk memastikan prosedur yang dilakukan dapat ditoleransi oleh pasien dan mengurangi rasa tidak nyaman.

Prosedur Terapi Hidrodistensi untuk Frozen Shoulder

Sebelum prosedur dimulai, dokter akan menjelaskan kepada Anda bagaimana tindakan akan dilakukan, dan meminta Anda untuk menandatangani surat persetujuan tindakan apabila Anda sudah paham dan menyetujui tindakan dilakukan kepada Anda. Anda dapat menanyakan kepada dokter hal-hal yang ingin Anda ketahui.

Untuk keamanan Anda, dokter mungkin akan menunda prosedur bila Anda memiliki tekanan darah atau gula darah yang tidak stabil akibat diabetes.

terapi nyeri bahu dengan injeksi

Sumber gambar: www.w27imaging.co.uk

Berikut ini prosedur tindakan terapi hidrodistensi:

  1. Dokter akan melakukan pemeriksaan USG untuk menilai kondisi tendon rotator cuff dan menyingkirkan penyebab lain dari nyeri bahu.
  2. Injeksi biasanya dilakukan dari belakang bahu. Anda akan diminta untuk duduk membelakangi dokter atau berbaring miring, dengan bahu yang sakit di sebelah atas. Anda akan diminta untuk menempatkan tangan di dada untuk memperluas ruang bahu belakang.
  3. Area yang akan disuntik kemudian dibersihkan menggunakan cairan antiseptik.
  4. Selanjutnya obat bius akan disuntikkan hingga ke jaringan yang lebih dalam.
  5. Setelah itu, cairan saline normal dan steroid akan disuntikkan dengan perlahan ke dalam sendi, dan area bekas penyuntikkan akan ditutup dengan plester.

Lamanya prosedur bergantung pada masing-masing kasus dan keterampilan dan pengalaman dokter. Biasanya terapi berlangsung selama 30 menit.

Apa yang Akan Terjadi setelah Prosedur Dilakukan?

Anda akan merasakan tekanan yang semakin bertambah di dalam bahu. Sebagian pasien merasakan tekanan yang lembut ke arah lengan.

Ketika prosedur selesai dilakukan, bahu akan terasa berat dan kencang selama beberapa hari, tetapi sebagian pasien lainnya menyebutkan gejala yang mereka alami membaik dengan cepat.

Karena pemakaian obat bius lokal, nyeri mungkin mereda sesaat setelah penyuntikan, tetapi setelah beberapa jam kemudian efeknya akan menghilang.

Biasanya diperlukan beberapa hari hingga efek steroid dapat dirasakan.

Terkadang pasien merasa pusing/melayang segera setelah prosedur dilakukan, sehingga disarankan untuk tetap berada di klinik/rumah sakit selama setidaknya 20–30 menit setelah prosedur dilakukan agar Anda dapat dipantau.

Setelah menjalani terapi hidrodistensi, hindari aktivitas berat selama 3–5 hari, tetapi lakukan latihan peregangan seperti yang disarankan dokter Anda, yang dapat dimulai 24 jam setelah prosedur.

USG Sebelum dan Sesudah Tindakan Penyuntikan

Sumber gambar: link.springer.com ("Intra-articular steroid for adhesive capsulitis")

Berapa Kali Terapi Hidrodistensi Dilakukan?

Terapi hidrodistensi mungkin akan diulang apabila kondisi frozen shoulder yang dialami pasien cukup berat dan respons yang diharapkan dari penyuntikan pertama tidak adekuat.

Dokter biasanya merekomendasikan jeda waktu 1 bulan diantara prosedur, dan tidak boleh lebih dari 3 kali penyuntikan di satu lokasi dalam waktu 12 bulan.

Terapi hidrodistensi paling sering dilakukan untuk membantu mengurangi nyeri sehingga pasien dapat melakukan latihan dan rehabilitasi tanpa nyeri. Apabila nyeri sudah dapat dikendalikan dengan baik, terapi penyuntikan harus dikurangi.

Apa Komplikasi dan Efek Samping dari Terapi Hidrodistensi?

Komplikasi secara umum sangat jarang, dan sebagian besar pasien yang menjalani terapi hidrodistensi tidak mengalami efek samping yang signifikan.

Risiko efek samping lebih besar ketika digunakan steroid dengan dosis yang lebih besar dan bekerja lebih lama.

Efek samping dari prosedur terapi hidrodistensi antara lain:

  • Nyeri kambuh

Terkadang pasien kembali mengalami nyeri 24 jam setelah mendapatkan injeksi. Biasanya keluhan ini akan menghilang dalam beberapa hari. Anda dapat mengkonsumsi obat anti nyeri sederhana seperti parasetamol untuk membantu meredakan nyeri.

  • Perubahan pada kulit

Penyuntikan obat steroid terkadang dapat menyebabkan penipisan dan perubahan warna kulit tempat penyuntikan.

Pada kasus yang jarang, penyuntikan steroid ke dalam otot atau sendi dapat menyebabkan indentasi atau cekungan (atrofi lemak) pada kulit di sekitar area.

  • Infeksi

Pasien bisa mengalami infeksi di sendi yang diinjeksi, meskipun jarang terjadi. Bila Anda mengalami gejala nyeri sendi yang bertambah dan teraba hangat, segera periksakan diri ke dokter, terutama bila Anda juga merasa tidak sehat.

Efek samping lain yang dapat terjadi antara lain ruptur tendon, cedera atau trauma struktur neurovaskular saat proses penyuntikan, kerusakan sendi akibat penyuntikan dengan dosis tinggi yang terlalu sering.

Efek samping dari obat bius lokal yang digunakan pada terapi hidrodistensi antara lain:

  • infeksi
  • anafilaksis
  • rasa melayang, pusing, mengantuk
  • area penyuntikan mati rasa
  • penglihatan buram atau ganda
  • muntah
  • denyut jantung lambat
  • (sangat jarang terjadi: hilang kesadaran, depresi pernapasan, henti napas atau henti jantung)

Akibat perluasan kapsul sendi, pasien kemungkinan akan mengalami nyeri pasca penyuntikan.

Terkadang terjadi ruptur kapsul sendi, tetapi biasanya tidak nyeri, dan sering dikaitkan dengan perbaikan rentang gerak setelah terapi hidrodistensi dilakukan.

Tanyakan lebih lanjut kepada dokter Anda apabila ada hal-hal yang Anda khawatirkan, atau bila Anda juga memiliki penyakit lainnya (misalnya tekanan darah tinggi, diabetes mellitus) atau sedang hamil.

 

 

 

Referensi:

  • complete-physio.co.uk/hydro-distension-hydro-dilatation-high-volume-injection-patient-information/
  • link.springer.com/article/10.1007/s00256-019-03316-8
  • radiologykey.com/frozen-shoulder/ (gambar cover)
  • www.mskultrasoundinjections.co.uk/post/how-is-shoulder-hydro-dilation-hydrodistension-done  

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561