MENGENAL TERAPI HIDRODISEKSI

Rabu, 24 April 2024
dr. Bella Pricylla J
Rabu, 24 April 2024
dr. Bella Pricylla J

Apa itu Terapi Hidrodiseksi ?

Terapi hidrodiseksi adalah salah suatu terapi metode terbaru yang dilakukan bertujuan untuk membebaskan saraf yang terperangkap atau terjepit dengan bantuan alat ultrasound (USG).

Terapi hidrodiseksi merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengobati sindrom saraf terjepit.

Selama terapi hidrodiseksi, dokter akan menyuntikkan sejumlah kecil cairan di sekitar saraf yang menyebabkan gejala.

Terapi hidrodiseksi dilakukan sebagai pengganti tindakan pembedahan untuk mengobati masalah saraf terjepit.

Pada Kondisi apa Terapi Hidrodiseksi ini dapat Dilakukan ?

Terapi hidrodiseksi  dapat dilakukan jika anda memiliki kondisi saraf terjepit atau saraf yang terperangkap.

Kondisi ini harus dipastikan terlebih dengan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti Ultrasound, CT-Scan, ataupun MRI.

Awal keluhan saraf terjepit ini biasanya dirasakan rasa nyeri yang cukup menganggu pada bagian yang terkena. Selain rasa nyeri, biasanya juga disertai dengan rasa kebas, kesemutan, dan kesulitan menggerakkan anggota gerak yang terkena.

terapi hidroseksi pada carpal tunnel syndrome

sumber: http://www.kochancenter.com

Berikut penyakit atau kondisi yang dapat menimbulkan saraf terjepit yang dapat diatasi dengan terpai hidrodiseksi, meliputi :

  • Sindrom Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome/CTS)
  • Thoracic outlet syndrome / brachial plexus neuritis
  • Radial nerve or posterior interosseous nerve (PIN) entrapment
  • Sindrom Pronator Teres
  • Sindrom Terowongan Kubital (Cubital Tunnel Syndrome)
  • Meralgia Paresthetica
  • Sindrom Piriformis
  • Peroneal Nerve Compression Syndrome
  • Sindrom Terowongan Tarsal (Tarsal Tunnel Syndrome)
  • Morton’s neuroma / Interdigital neuroma
  • Scar neuropathy

Bagaiman Prosedur Terapi Hidrodiseksi dilakukan ?

Terapi hidrodiseksi dilakukan oleh dokter yang sudah berpengalaman dan terlatih. Salah satu yang dapat melakukan terapi ini adalah dokter spesialis rehabilitasi medik.

prosedur terapi hidrodiseksi

sumber: https://www.medsci.org

Terapi hidrodiseksi dilakukan dengan panduan alat Ultrasound (USG).

Dengan bantuan Ultrasound dokter akan mencari lokasi saraf yang terjepit. Setelah menemukan lokasi saraf, maka dokter akan mensterilkan bagian yang akan dilakukan terapi dengan cairan khusus dan memberikan anestesi lokal pada area tersebut untuk memberikan kenyamanan pada penderita saat terapi hidrodiseksi dilakukan.

Akan dimasukkan campuran cairan saline dan obat anestesi ataupun obat anti radang.

Cairan saline dapat membentuk bantalan jangka pendek di sekitar saraf. Dengan adanya bantalan dapat mempermudah untuk memindahkan jaringan parut menjauh dari saraf, sehingga saraf dapat bergerak bebas dan tidak terjepit sementara waktu.

Sedangkan obat anti radang dapat bermanfaat untuk menenangkan saraf dan mengecilkan jaringan parut di area tersebut. Dengan menggunakan bantuan ultrasound, dapat memudahkan dokter dalam menyutikkan dan mengawasi terapi hidroseksi ini.

Saat cairan disuntikkan, dokter dapat melihat larutan garam mengisi area di sekitar saraf tersebut.

Berapa kali Terapi Hidrodiseksi Diperlukan?

Terkadang terapi hidrodiseksi hanya diperlukan satu kali, tetapi seringkali terapi ini perlu diulang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Dalam beberapa kasus, diperlukan hingga 3-6 kali terapi hidrodiseksi.

Apakah yang anda dapat harapkan setelah Terapi Hidrodiseksi?

Hal yang dapat diharapkan setelah terapi hidroseksi, adalah:

  • Bicarakan tingkat aktivitas yang dapat dilakukan selama beberapa hari dan minggu ke depan dengan dokter yang menangani anda. Pada kebanyakan orang dapat kembali ke aktivitas mereka sebelum waktu 48 jam setelah suntikkan.
  • Pada beberapa orang dapat merasakan perbaikan keluhan. Tetapi bagi yang lain, mungkin diperlukan waktu beberapa minggu.
  • Jika gejala yang anda rasakan hanya hilang sebagian atau masih hilang timbul, bicarakanlah dengan dokter yang menangani anda.

Apakah Terapi Hidrodiseksi Memiliki Efek Samping ?

Walaupun terapi hidrodiseksi jarang menimbulkan efek samping yang serius, tetapi berikut efek samping pasca terapi hidrodiseksi yang dapat terjadi :

  • Terasa sakit setelah dilakukan terapi.

Rasa sakit ini biasanya dapat timbul pada lokasi terapi . Biasanya setelah dilakukan diberikan injeksi tambahan anti radang untuk mengurangi keluhan rasa sakit yang dapat dirasakan setelah terapi. Sama seperti injeksi lainnya, efek injeksi ini dapat hilang setelah 2 hari, setelah itu untuk mengatasi keluhan nyeriu setelah tindakan dapat menggunakan kompres dingin.

  • Rasa sakit yang dirasakan saat terapi dilakukan.

Rasa sakit terkait dengan terapi  biasanya singkat dan dapat ditoleransi dengan baik. Jangan khawatir sebelum terapi dilakukan, akan diberikan anestesi untuk memberikan rasa kenyaman pada pasien selama terapi hidrodistensi dilakukan.

  • Infeksi.

Mengalami infeksi setelah terapi dapat terjadi, walaupun sangat jarang. Saat jarum masuk melalui kulit, kemungkinan dapat terkontaminasi kuman dari luar masuk melalui kulit. Untuk meminimalisir risiko infeksi yang dapat terjadi. maka tindakan terapi hidrodistensi dilakukan dengan sterilisasi alat dan tindakan disiapkan dengan baik.

  • Perdarahan.

Mengalami risiko perdarahan dapat terjadi saat terapi hidrodistensi dilakukan, walaupun jarang terjadi. Jika anda mempunyai riwayat mempunyai penyakit gangguan pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat yang dapat menganggu pembekuan darah, segera beri tahu dokter sebelum terapi dilakukan, untuk meminimalisirkan terjadinya perdarahan saat terapi.

Pemulihan setelah Terapi Hidroseksi

Sebagian besar terapi hidrodiseksi pada saraf terjepit dianggap sebagai bentuk pengobatan yang efektif dan relatif aman. Sebagian besar pasien akan merasakan penurunan yang signifikan pada tingkat rasa sakit atau mati rasa yang mereka rasakan sebelum menjalani prosedur ini.

Komplikasi yang berasal dari terapi hidrodiseksi jarang terjadi, tetapi mungkin ada beberapa pembengkakan di tempat suntikan da  infeksi dalam beberapa kasus yang jarang terjadi.

Namun, sebagian besar pasien dapat kembali ke aktivitas normal mereka dalam beberapa minggu. Namun, pada beberapa kondisi mungkin diperlukan beberapa kali terapi hidrodiseksi bergantung dari respon terapi dan tingkat kekambuhan yang dialami oleh pasien.

Pada pasien yang terus menerus mengalami rasa sakit terkait dengan penyakit yang berhungan dengan saraf terjepit atau kompresi sarah, bahkan setelah mendapatkan terapi hidrodiseksi pada akhirnya mungkin dipertimbangkan untuk melakukan pembedahan. Pembedahan merupakan pilihan terakhir jika setelah melakukan terapi hidrodiseksi, tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.

 

 

 

 

 

 

 

Referensi:

  • https://healthonline.washington.edu/sites/default/files/record_pdfs/Hydrodissection.pdf
  • https://drshiple.com/services/ultrasound-guided-nerve-hydrodissection/
  • https://bostonsportsandbiologics.com/procedures/nerve-hydrodissection-boston
  • https://abilityclinic.ca/nerve-hydrodissection/
  • https://advancedmmc.com/nerve-entrapments-ultrasound-guided-hydrodissection/

 

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561