Nyeri Siku pada Petenis,Penyebab, Patofisiologi, dan Tatalaksana Rehabilitasi

Kamis, 20 Februari 2025
dr. Ferdinand Dennis K
Kamis, 20 Februari 2025
dr. Ferdinand Dennis K

Nyeri siku merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dialami oleh petenis. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, terutama akibat gerakan repetitif dan tekanan berlebih pada struktur di sekitar siku.

Dalam artikel ini, kita akan membahas empat kondisi utama yang menyebabkan nyeri siku pada petenis: Tennis Elbow, Anconeus Syndrome, Posterior Impingement Syndrome, dan Ulnar Collateral Ligament (UCL) Injury.

 

  1. Nyeri Siku pada Petenis akibat Tennis Elbow

Penyebab

Tennis elbow, atau lateral epicondylitis, adalah kondisi yang terjadi akibat peradangan atau mikrotrauma pada tendon ekstensor di sisi luar siku. Penyebab utama dari kondisi ini adalah gerakan berulang saat melakukan backhand yang berulang dengan teknik yang kurang tepat atau menggunakan raket yang terlalu berat.

tennis elbow

Epidemiologi

Tennis elbow lebih sering terjadi pada individu berusia 30–50 tahun, terutama mereka yang aktif bermain tenis atau melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan tangan berulang seperti pekerja kantoran atau tukang kayu.

Patofisiologi

Gerakan backhand yang tidak tepat menyebabkan stres berlebihan pada tendon ekstensor carpi radialis brevis (ECRB), yang akhirnya mengalami degenerasi dan peradangan. Hal ini menyebabkan nyeri siku yang semakin parah saat menggenggam raket atau mengangkat benda berat.

Tatalaksana Rehabilitasi

Rehabilitasi meliputi terapi fisik seperti stretching dan penguatan otot lengan bawah, penggunaan brace di sekitar siku untuk mengurangi tekanan pada tendon, serta terapi modalitas seperti ultrasound dan laser untuk mengurangi peradangan. Modifikasi teknik bermain juga sangat disarankan.

  1. Nyeri Siku pada Petenis akibat Anconeus Syndrome

Penyebab

Anconeus syndrome terjadi akibat kompresi atau iritasi saraf radial di sekitar otot anconeus. Penyebabnya dapat berasal dari tekanan yang berulang akibat gerakan servis atau smash yang berlebihan.

Epidemiologi

Kondisi ini jarang terjadi dibandingkan dengan tennis elbow tetapi lebih sering ditemukan pada petenis yang melakukan pukulan keras dan berulang kali.

Patofisiologi

Ketegangan yang terjadi pada otot anconeus saat melakukan gerakan ekstensi dan supinasi dapat menyebabkan iritasi saraf radial. Akibatnya, penderita mengalami nyeri siku yang menjalar ke lengan bawah.

Tatalaksana Rehabilitasi

Pengobatan mencakup teknik stretching dan penguatan otot lengan serta bahu, terapi manual untuk mengurangi kompresi saraf, dan modifikasi teknik servis agar mengurangi tekanan pada siku. Pemakaian wrist brace juga dapat membantu mengurangi gejala.

  1. Nyeri Siku pada Petenis akibat Posterior Impingement Syndrome

Penyebab

Posterior impingement syndrome terjadi ketika struktur jaringan lunak di bagian belakang siku terperangkap akibat gerakan hiperekstensi berulang, seperti saat melakukan servis atau smash dengan tenaga berlebih.

Epidemiologi

Kondisi ini lebih sering ditemukan pada atlet tenis tingkat lanjut yang sering melakukan servis dengan kecepatan tinggi dan memiliki jangkauan gerak yang luas.

Patofisiologi

Hiperekstensi yang berulang menyebabkan tekanan pada jaringan lunak di belakang siku, yang kemudian mengalami inflamasi dan iritasi. Akibatnya, terjadi nyeri siku terutama saat melakukan gerakan ekstensi penuh.

Tatalaksana Rehabilitasi

Terapinya melibatkan penguatan otot bahu dan lengan atas untuk mengurangi beban pada siku, modifikasi teknik servis untuk menghindari hiperekstensi berlebihan, serta penggunaan modalitas fisioterapi seperti terapi es dan ultrasound untuk mengurangi peradangan.

  1. Nyeri Siku pada Petenis akibat Ulnar Collateral Ligament (UCL) Injury

Penyebab

Cedera pada UCL terjadi akibat tekanan berulang pada sisi dalam siku, terutama saat melakukan forehand atau servis dengan putaran yang tinggi.

Epidemiologi

Cedera UCL sering terjadi pada atlet yang menggunakan teknik top spin berlebihan atau memiliki gaya servis yang menempatkan tekanan berlebih pada ligamen.

Patofisiologi

Gerakan valgus berulang pada siku menyebabkan peregangan berlebihan atau robekan pada UCL, yang mengakibatkan nyeri siku dan kelemahan pada lengan saat memegang raket.

Tatalaksana Rehabilitasi

Rehabilitasi meliputi penguatan otot bahu dan lengan untuk mengurangi beban pada ligamen, penggunaan brace untuk stabilisasi siku, serta terapi modalitas seperti terapi ultrasound dan elektroterapi untuk mengurangi nyeri dan inflamasi. Dalam kasus yang parah, pembedahan seperti rekonstruksi UCL dapat menjadi pilihan.

 

Nyeri siku yang dialami petenis merupakan kondisi yang dapat diakibatkan oleh berbagai faktor biomekanis dan tekanan berulang saat bermain. Mencegah nyeri siku dapat dilakukan dengan teknik bermain yang benar, penguatan otot-otot lengan dan bahu, serta perawatan rehabilitatif yang tepat jika cedera telah terjadi. Dengan pendekatan yang komprehensif, petenis dapat mengurangi risiko cedera dan tetap bermain dengan optimal.

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui