Kontraktur Dupuytren adalah suatu kondisi yang mengenai tangan dan jari di mana jaringan ikat pada telapak tangan dan jari menebal dan mengencang sehingga menyebabkan jari tertekuk. Kontraktur Dupuytren dapat mengenai salah satu atau kedua tangan, dan terkadang mengenai ibu jari.
Kontraktur umumnya ringan dan tidak sakit, tetapi dapat memburuk seiring waktu.
Penyebab dari kontraktur Dupuytren tidak diketahui. Kontraktur Dupuytren tidak disebabkan oleh cedera atau penggunaan tangan yang berlebihan, diperkirakan berkaitan dengan gen karena seringkali terjadi dalam satu keluarga.
Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya kontraktur Dupuytren.
Pasien yang menderita kontraktur Dupuytren mengeluhkan adanya nodul atau penebalan di bagian distal telapak tangan atau bagian proksimal jari. Nodul melekat di kulit dan tidak bergerak dengan pergerakan jari.
Nyeri sangat jarang dirasakan kecuali terdapat penekanan saraf atau tenosynovitis. Tenosynovitis dapat berkembang dan menyebabkan nyeri ketika nodul berukuran besar.
Jari manis paling sering mengalami kontraktur.
Latihan ini juga dapat dilakukan setelah pembedahan bila pasien menjalani pembedahan koreksi kontraktur. Terapi fisik seringkali dilakukan setelah prosedur pembedahan.
Kolagenase yang diekstrak dari C. histolyticum melunakkan dan menghilangkan cord Dupuytren.
Injeksi enzim diindikasikan untuk kontraktur Dupuytren dengan cord yang dapat dipalpasi.
Injeksi steroid (triamcinolone) intralesi dapat membantu memperbaiki secara subyektif tetapi dapat dikaitkan dengan komplikasi injeksi steroid.
Efektif pada penyakit awal dan memperlambat progresi penyakit. Radioterapi tidak efektif pada penyakit lanjut.
5-Fluoruracil menurunkan produksi kolagen oleh fibroblast dan menghambat proliferasi fibroblast dan diferensiasi myofibroblast. Obat ini dapat bermanfaat sebagai terapi pendukung pembedahan.
Pembidaian biasanya menggunakan strip plastik dengan posisi jari lurus. Pada awalanya, pembidaian dianjurkan selama sehari penuh, kemudian hanya pada malam hari.
Pembidaian saat ini bukan merupakan prosedur standar karena beberapa spesialis meyakini bahwa pembidaian dapat menimbulkan nyeri, kekakuan dan pembengkakan sendi.
Pembedahan bertujuan untuk mengeksisi kelainan untuk mencegah progresi lanjut dari penyakit. Pembedahan harus dipertimbangkan pada pasien dengan kontraktur metakarpophalang lebih dari 30° atau bila ada kontraktur di sendi interphalangeal.
Prosedur baru aponeurotomi jarum bersifat kurang invasif dan dapat dilakukan dengan anestesi lokal. Prosedur ini tidak memerlukan insisi tetapi menggunakan jarum hipodermik untuk memisahkan jaringan yang sakit. Prosedur ini merupakan intervensi awal yang efektif untuk penanganan kontraktur Dupuytren.
Terkadang dilakukan untuk menangani kasus yang lebih berat dan juga merupakan prosedur rawat jalan. Fasiotomi biasanya sangat berhasil untuk kontraktur fleksi metakarpophalangeal.
Fasiektomi adalah pembuangan jaringan fasia. Dapat berupa fasiektomi regional (atau selektif) yang hanya membuang fasia yang mengalami kelainan. Fasiektomi ekstensif atau radikal adalah eksisi seluruh fasia palmar, termasuk jaringan yang tampak sehat.
Dermofasiektomi membuang fasia yang sakit dan kulit di atasnya. Biasanya dilakukan pada pasien dengan kelainan yang sering kambuh atau pada kasus berat.
Amputasi mungkin disarankan bila kontraktur jari lebih dari 90° atau bila telah terjadi gangguan pembuluh darah.
Pembedahan dapat memperbaiki fungsi tangan pada orang yang mengalami kontraktur, tetapi tidak menghentikan proses yang menyebabkan terjadinya kontraktur. Oleh karena itu, ada kemungkinan kondisi dapat kembali di tempat yang sama, atau di bagian jari yang lain setelah pembedahan.
Kekambuhan lebih sering terjadi pada pasien usia muda, pasien dengan kontraktur berat atau memiliki riwayat kontraktur dalam keluarga.
Kemungkinan kekambuhan juga bergantung pada prosedur spesifik yang dijalani. Kontraktur Dupuytren kembali muncul pada lebih dari setengah pasien yang menjalani prosedur fasiotomi jarum, tetapi hanya satu dari tiga pasien yang menjalani prosedur fasiektomi.
Dermofasiektomi dikaitkan dengan risiko kekambuhan yang rendah, hanya satu dari 10 orang setelah menjalani prosedur.
Referensi:
"Dupuytren's Contracture." NHS, 29 Mei 2015, www.nhs.uk/Conditions/Dupuytrens-contracture/Pages/Introduction.aspx
"Dupuytren's Contracture." OrthoInfo, Mei 2011, orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=a00008
Mathew, Stephanie Danielle. "Dupuytren Contracture Treatment & Management." Medscape, emedicine.medscape.com/article/329414-treatment. Diakses 26 Oktober 2016.
Singh, Arun Pal. "Dupuytren Contracture." Bone and Spine, boneandspine.com/dupuytren-contracture-presentation-and-treatment/. Diakses 26 Oktober 2016.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561