Sciatica jarang terjadi sebelum usia 20 tahun, dan akan meningkat kejadiannya di usia pertengahan, sekitar usia 40 atau 50 tahun.
Estimasi prevalensi menjadi sangat bervariasi kemungkinan dikarenakan sciatica ini merupakan istilah yang sering secara umum digunakan untuk menggambarkan sakit kaki.
Beberapa peneliti di luar negeri menyatakan bahwa sciatica mempengaruhi sampai 43% dari populasi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang kelebihan berat badan (obesitas), atau yang merokok, berisiko mengalami linu panggul dan membutuhkan rawat inap dalam perawatannya.
Asupan nikotin pada perokok telah terbukti berkontribusi terhadap kejadian degenerasi diskus sebesar 5,6 kali.
Gejala nyeri sciatica dapat bervariasi, mulai dari jarang muncul tetapi mengganggu, hingga konstan dan melumpuhkan.
Gejala linu panggul atau sciatica sering ditandai oleh satu atau lebih dari gejala berikut:
Gejala biasanya didasarkan pada lokasi saraf sciatica yang terjepit.
Pola Linu Panggul (Nyeri Sciatica) berdasarkan Lokasi Saraf Sciatica yang Terjepit
Bila jepitan saraf terjadi pada sisi Lumbal 4 (L4), gejala sciatica akan mempengaruhi area paha dan bagian depan kaki disertai kelemahan atau kesulitan untuk meluruskan kaki, dan refleks spontan dari area kaki akan berkurang.
Bila jepitan terjadi di sisi Lumbal 5 (L5), gejala sciatica dapat meluas hingga jempol kaki dan pergelangan kaki, sering disertai mati rasa di atas kaki dan kulit antara ibu jari dan jari kedua.
Bila jepitan terjadi di sisi vertebra sacral 1 (S1), gejala sciatica akan dirasakan di bagian belakang kaki, yang menyebar ke jari kelingking kaki. Penderita mungkin akan kesulitan untuk mengangkat tumit atau berdiri ”jinjit” dan refleks pergelangan kaki akan berkurang.
Karena sciatica disebabkan oleh kondisi kelainan medis yang mendasari, penanganan difokuskan untuk mengatasi penyebab gejala bukan hanya menghilangkan gejala.
Pengobatan biasanya berupa perawatan diri dan/atau non-bedah, tapi untuk rasa sakit berat dan disfungsi, disarankan untuk mempertimbangkan operasi.
Gejala linu panggul jarang memburuk secara cepat, sehingga umumnya penanganan linu panggul (sciatica) hanya membutuhkan perawatan konservatif dan gejala akan mereda, terlebih apabila penyebabnya diketahui secara pasti dan dilakukan terapi secara tepat sesuai dengan penyebab.
Tujuan penanganan linu panggul (sciatica) secara konservatif (non bedah) adalah untuk meringankan gejala neurologis yang disebabkan oleh akar saraf yang terjepit dan mencegah kejadian jepitan saraf berulang.
Selain itu, penting untuk melakukan koreksi terhadap penyebab dari timbulnya gejala sciatica tersebut.
Ada berbagai pilihan terapi konservatif pada nyeri sciatica atau linu panggul, yaitu:
Kompres panas atau dingin dapat membantu meredakan gejala nyeri di awal. Penggunaan kompres selama 20 menit diulang setiap 2 jam, cukup membantu, dilakukan 2–7 hari di fase gejala akut secara bergantian. Namun perlu hati-hati dalam penggunaan kompres panas atau dingin, agar tidak melukai kulit. Tanyakan lebih lanjut tentang metode ini kepada dokter.
Obat pereda nyeri yang dijual bebas kadang efektif untuk gejala yang ringan, sementara untuk kasus yang berat, dibutuhkan obat pereda nyeri dan relaksan otot dengan resep dokter, yang penggunaannya harus berhati-hati karena efek sampingnya.
Pada kondisi nyeri yang sangat parah (kondisi akut), suntikan epidural steroid kadang dilakukan dokter untuk membantu mengurangi gejala.
Suntikan dilakukan langsung ke area yang mengalami jepitan agar mengurangi peradangan, sehingga gejala nyeri akan berkurang. Hal ini penting untuk membantu penderita menjalani program latihan dan terapi fisik.
Namun efektivitas suntikan steroid epidural hanya berlangsung sementara, dan teknik ini tidak dapat dilakukan pada semua orang.
Latihan fisik meliputi aktivitas yang berfungsi untuk penguatan, peregangan dan latihan aerobik ringan.
Namun bentuk-bentuk latihan fisik akan disesuaikan dengan penyebab utama atau kelainannya, karena berbeda penyebab akan memiliki titik fokus yang berbeda, dengan tujuan akhir tidak memperberat kelainan yang telah ada sebelumnya.
Latihan penguatan dapat membantu memperkuat tulang belakang dan mendukung otot, ligamen dan tendon. Fokus tidak hanya pada area punggung bawah, namun juga pada area perut, pantat dan otot pinggul.
Latihan peregangan biasanya dianjurkan untuk mengurangi rasa sakit sciatic, dengan merelaksasikan otot-otot yang kaku dan tegang di area punggung bawah, otot belakang paha (hamstring) dengan berbagai teknik yang akan diajarkan oleh dokter.
Latihan aerobik ringan akan membantu menstimulasi pelepasan endorfin, pembunuh rasa sakit alami tubuh, yang akan membantu mengurangi rasa sakit sciatica. Namun jenis latihan ini harus disesuaikan dengan rekomendasi dokter yang telah mengetahui penyebabnya.
Latihan panggul tertentu, yang hampir selalu merupakan bagian dari program pengobatan, akan berbeda bergantung pada penyebab yang mendasari gejala, seperti herniasi diskus, stenosis tulang belakang, degenerasi diskus, spondylolisthesis, dll.
Latihan Fisik Pada Linu Panggul (Nyeri Sciatica)
Kombinasi antara latihan fisik dan terapi fisik, akan sangat membantu mengurangi gejala nyeri yang timbul.
Penggunaan beberapa alat seperti ultrasound, laser, TENS, infra merah dan traksi sering dibutuhkan, berguna untuk mengurangi atau meredakan gejala nyeri sciatica, mengurangi peradangan yang terjadi, meningkatkan suplai darah dan nutrisi ke area tersebut dan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Traksi merupakan suatu teknik dekompresi spinal, yang membantu perbaikan jaringan-jaringan di area diskus vertebralis dengan jalan meningkatkan nutrisi dan mengurangi tekanan secara langsung pada area tersebut.
Apabila dalam menjalani perawatan konservatif, gejala yang timbul semakin progresif, terus menerus tanpa mereda, harus dipikirkan tindakan operasi untuk mengoreksinya.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561