Sumber gambar: orthoinfo.aaos.org
Turf toe secara sederhana adalah terkilirnya ligamen di dasar ibu jari kaki. Hal ini terjadi ketika ibu jari dipaksa untuk melakukan ekstensi berlebihan, misalnya ketika akan memulai lari cepat dan ibu jari tertahan mendatar di permukaan tanah.
Ketika ibu jari tertekuk ke atas, dapat terjadi kerusakan pada ligamen di bawah ibu jari kaki yang dapat teregang. Selain itu, permukaan tulang pada sendi dapat mengalami kerusakan.
Bila nyeri pada sendi di bawah ibu jari kaki (sendi MTP) dirasakan hilang timbul, menetap selama sekitar satu minggu, tanpa penyebab yang jelas, pertimbangkan gout sebagai penyebab yang mungkin dari nyeri ibu jari kaki.
Terkilirnya ibu jari paling banyak dialami oleh atlet football. Meskipun seringkali dikaitkan dengan football, turf toe juga terjadi pada olahraga atau aktivitas lainnya.
Sumber gambar: orthoinfo.aaos.org
Ibu jari kaki terdiri dari dua sendi. Sendi yang paling besar adalah sendi metatarsophalangeal (MTP), di mana tulang panjang kaki pertama (metatarsal) bertemu dengan tulang pertama ibu jari (phalanx). Pada turf toe, sendi MTP mengalami cedera.
Sendi dikelilingi oleh struktur penting yang menahannya tetap berada di tempatnya dan mecegah terjadinya dislokasi. Secara bersama-sama struktur-struktur tersebut dikenal sebagai "plantar complex."
Lempeng plantar. Jaringan fibrosa tebal yang berada di bawah sendi MTP ini mencegah ibu jari tertekuk terlalu jauh (dorsofleksi).
Ligamen collateral. Terletak di masing-masing sisi ibu jari, ligamen collateral menghubungkan tulang phalanx ke metatarsal dan mencegah ibu jari bergerak terlalu jauh ke samping.
Fleksor hallucis brevis. Tendon ini berada di bawah tulang metatarsal pertama dan melekat ke phalanx. Tendon ini memberikan kekuatan dan stabilitas ibu jari selama gerakan mendorong.
Sesamoid. Kedua tulang kecil ini terbungkus di tendon fleksor hallucis, dan membantu untuk bergerak lebih mudah. Selain itu, sesamoid memberikan stabilitas sendi MTP dengan membantu menahan berat yang dibebankan di kaki bagian depan.
Cedera “turf toe” dapat bervariasi tingkat keparahannya. Untuk membantu merencanakan penanganan untuk turf toe, dokter membagi turf toe menjadi tiga tingkatan, ringan hingga berat.
Grade 1. Plantar kompleks teregang yang menyebabkan nyeri pada satu titik dan pembengkakan ringan.
Grade 2. Robekan sebagian dari plantar kompleks menyebabkan nyeri yang lebih luas, pembengkakan sedang, dan memar. Pergerakan ibu jari terbatas dan nyeri.
Grade 3. Plantar kompleks robek total yang menyebabkan nyeri berat, bengkak hebat, dan memar. Ibu jari kaki sulit digerakkan dan nyeri.
Turf toe dapat terjadi pada setiap olahraga atau aktivitas si mana kaki depan terfiksasi ke permukaan tanah, tumit terangkat, dan adanya gaya yang mendorong ibu jari kaki menjadi hiperekstensi.
Ketika kita berjalan atau berlari, kita memulai setiap langkah dengan mengangkat tumit dan membuat berat badan tertumpu pada kaki bagian depan (ball of foot).
Pada titik tertentu, kita mendorong tubuh kita dengan “bertolak” dari tanah dengan ibu jari kaki dan memungkinkan berat badan untuk berpindah pada kaki yang lain.
Bila ibu jari kaki (karena alasan tertentu) tetap mendatar di permukaan tanah dan tidak terangkat untuk mendorong, akan ada risiko cedera di sekitar sendi.
Umumnya cedera turf toe terjadi tiba-tiba. Turf toe paling sering dijumpai pada atlet yang berolahraga pada permukaan artifisial, yang lebih keras dibandingkan rumput dan sepatu cenderung lebih melekat ke permukaannya.
Turf toe juga dapat terjadi pada permukaan rumput, terutama bila sepatu yang digunakan tidak memberikan dukungan yang cukup untuk kaki. Seringkali cedera terjadi pada atlet yang memakai sepatu sepakbola yang fleksibel yang memungkinkan kaki dapat menekuk terlalu jauh ke depan.
Sumber gambar: emedicine.medscape.com
Gejala turf toe yang umum yaitu nyeri, pembengkakan dan terbatasnya pergerakan sendi pada bagian dasar ibu jari kaki. Gejala berkembang perlahan dan memburuk seiring waktu bila disebabkan karena cedera berulang.
Bila disebabkan karena gerakan kuat yang tiba-tiba, cedera dapat sangat nyeri dan memburuk dalam 24 jam. Terkadang ketika cedera terjadi, dapat dirasakan sensasi “pop”. Biasanya seluruh sendi terlibat, dan pergerakan ibu jari kaki terbatas.
Dokter akan menanyakan kesehatan Anda secara umum dan gejala pada ibu jari kaki, dan meminta Anda menceritakan bagaimana Anda mencederai ibu jari kaki Anda.
Dokter akan memeriksa apakah ada pembengkakan dan memar, dan melakukan pemeriksaan kisaran gerak sendi MTP. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan yang sama pada ibu jari kaki yang sehat sebagai pembanding.
Sumber gambar: runnerclick.comSumber gambar: www.healio.com
Rontgen. Pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran yang jelas dari struktur padat seperti tulang. Meskipun plantar kompleks tersusun dari berbagai jaringan lunak yang berbeda, dokter mungkin meminta pemeriksaan rontgen untuk memastikan tidak ada masalah pada ibu jari kaki Anda.
Masalah tersebut dapat berupa fraktur tarikan pada tulang di mana plantar kompleks melekat ke tulang, dan fraktur atau pergerakan dua tulang sesamoid.
Scan magnetic resonance imaging (MRI). Pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran yang lebih baik dari cedera jaringan lunak dan kartilago. Scan MRI dapat bermanfaat pada cedera grade 2 dan 3 atau ketika kelainan tampak pada rontgen.
Gunakan protokol RICE.
Rest. Berisitirahat dari aktivitas yang menyebabkan cedera dan hindari berjalan atau membebani kaki.
Ice. Gunakan kompres dingin selama 20 menit setiap kali, beberapa kali sehari. Jangan menempelkan es secara langsung ke kulit.
Compression. Untuk membantu mencegah pembengkakan tambahan, gunakan perban elastis untuk menekan.
Elevation. Untuk mengurangi pembengkakan, berbaringlah dan angkat tungkai lebih tinggi dari jantung.
Selain itu, obat anti peradangan seperti ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan gejala. Baca selalu aturan pakainya.
Sebagian besar turf toe ditangani tanpa pembedahan. Penanganan non bedah ditentukan oleh grade cedera.
Sumber gambar: blog.physical-sports.co.uk
Grade 1. Dengan protokol RICE, obat anti peradangan dan penggunaan teknik ‘taping’. Teknik taping ibu jari kaki ke jari yang lebih kecil akan membatasi gerakan.
Nyeri biasanya dapat ditoleransi dan seorang atlet dapat melanjutkan olahraga menggunakan sepatu dengan alas kaki yang kaku. Orthotic, misalnya insert sepatu yang terbuat dari graphite yang tipis, dengan komponen kaki depan yang kaku, dapat mengurangi stress pada lempeng plantar dan memberikan stabilitas.
Grade 2. Agar sendi MTP tidak bergerak, dapat digunakan walking boot selama satu minggu bila diperlukan. Setelahnya, cedera ini ditangani dengan teknik taping.
Pada sebagian besar kasus, atlet dengan cedera grade 2 memerlukan 3 hingga 14 hari untuk beristirahat sebelum kembali berolahraga.
Grade 3. Cedera yang lebih berat ini seringkali ditangani dengan imobilisasi selama beberapa minggu. Atlet dapat menggunakan walking boot atau gips yang menahan ibu jari kaki dalam posisi sedikit mengarah ke bawah. Seiring dengan penyembuhan cedera, penanganan secara bertahap dilakukan seperti pada cedera grade 2 dan kemudian seperti pada cedera grade 1.
Terapi fisik dapat membantu dan harus dimulai ketika sudah memungkinkan. Latihan spesifik akan membantu meregangkan dan menguatkan ibu jari kaki. Pergerakan sendi awal penting untuk mengurangi atau mencegah kekakuan sendi.
Pembedahan biasanya tidak diperlukan untuk menangani turf toe. Akan tetapi, bila gejala menetap atau mempengaruhi kemampuan bermain seorang atlet, pembedahan dapat menjadi pilihan. Dokter sering merekomendasikan pembedahan untuk cedera grade 3 yang lebih besar, seperti:
Prosedur pembedahan bervariasi bergantung pada cedera. Tujuan pembedahan adalah untuk memperbaiki jaringan lunak dan mengembalikan gerakan sendi MTP sehingga fungsi normal dapat dijaga.
Cedera turf toe yang ditangani dari awal umumnya menyembuh dengan baik.
Sejumlah gejala ringan hingga sedang tetapi menetap – misalnya nyeri dan kekakuan sendi – adalah komplikasi yang paling sering. Kemungkinan komplikasi jangka panjang mencakup kurangnya kekuatan ketika mendorong, kekakuan, bunion, dan tertekuknya ibu jari kaki.
Salah satu tujuan penanganan harus mencakup evaluasi mengapa terjadi cedera dan untuk mengambil langkah pencegahan terjadinya cedera berulang.
Salah satu cara untuk mencegah turf toe adalah menggunakan sepatu dengan penyokong yang lebih baik, untuk membantu menjaga sendi ibu jari kaki supaya tidak membengkok berlebihan dan ketika melakukan gerakan mendorong. Anda juga dapat mempertimbangkan penggunaan insert sepatu khusus.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561