Sumber gambar: deutschchiropractic.com
Coccyx atau tulang koksigeal adalah tulang yang berada pada bagian paling bawah dari tulang belakang. Tulang ini berada di bawah tulang sakrum. Tulang ini merupakan ‘ekor’ yang tidak berkembang.
Tulang ini dapat terdiri dari tiga hingga lima tulang yang berbeda yang dihubungkan dengan sendi dan/atau ligamen yang menyerupai diskus yang menyatu atau semi-menyatu. Dahulu tulang ekor dianggap menyatu, akan tetapi kini diketahui bahwa ada pergerakan terbatas antara tulang.
Tulang ekor terhubung dengan tulang sakrum melalui sendi sakrokoksigeal. Tulang ekor biasanya bergerak sedikit ke depan atau belakang seiring dengan pergerakan pelvis, panggul dan tungkai.
Ketika seseorang duduk atau berdiri, tulang yang menyusun panggul (termasuk tulang ekor) sedikit berotasi ke luar dan ke dalam untuk menyeimbangkan tubuh.
Meskipun tulang ekor dianggap tidak lagi diperlukan di tubuh manusia, tulang ini memiliki beberapa fungsi di panggul. Tulang ekor adalah salah satu bagian dari tiga bagian pendukung ketika seseorang duduk.
Berat badan didistribusikan di atara bagian bawah tulang panggul (atau ischium) dan tulang ekor, yang memberikan keseimbangan dan stabilitas ketika seseorang duduk.
Tulang ekor adalah titik penghubung berbagai otot dasar panggul. Otot-otot ini membantu menyokong anus dan membantuk proses defekasi, menyokong vagina pada wanita, dan membantu ketika berjalan, berlari dan menggerakkan tungkai.
Coccydynia adalah nyeri pada tulang ekor (area di bawah bokong). Pada sebagian besar kasus, nyeri akan menghilang setelah beberapa minggu atau bulan, tetapi terkadang dapat berlangsung lebih lama dan sangat mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Gejala nyeri dapat:
Beberapa orang juga mengalami nyeri punggung, nyeri tajam pada tungkai (sciatica) dan nyeri bokong dan panggul. Gejala dapat berbeda dari satu orang dengan yang lainnya, bergantung pada perbedaan anatomi dan penyebab yang mendasari.
Nyeri tulang ekor dapat menjadi kronis, berlangsung lebih dari 3 bulan, bila ketidakstabilan struktur tulang menetap dan otot dan ligamen di sekelilingnya terus teregang, dan bila terdapat peradangan setempat.
Penyebab yang sering antara lain:
Penyebab yang lebih jarang adalah pertumbuhan tulang pada coccyx, coccyx terlalu fleksibel atau terlalu kaku, dan akibat arthritis. Penyebab yang jarang tetapi serius yaitu infeksi dan kanker.
Nyeri tulang ekor juga dapat disebabkan oleh nyeri alih. Nyeri sesungguhnya berasal dari tempat lain, misalnya pada kasus herniasi diskus lumbal atau degenerasi diskus lumbal.
Satu penelitian menemukan bahwa seseorang yang memiliki indeks massa tubuh lebih dari 27,4 (wanita) atau 29,4 (pria) memiliki peningkatan risiko mengalami nyeri tulang ekor setelah mengalami tekanan berulang atau cedera.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penanganan non bedah berhasil pada 90% kasus ini. Penanganan nyeri tulang ekor biasanya non invasif dan mencakup modifikasi aktivitas. Penanganan yang dapat dilakukan di rumah antara lain:
Sumber gambar: notsitting.com
Modifikasi aktivitas dapat berupa penggunaan meja kerja untuk berdiri untuk menghindari duduk terlalu lama, atau menyesuaikan postur sehingga berat badan tidak tertumpu pada tulang ekor ketika duduk.
Bila penanganan di atas tidak membantu, diperlukan penanganan lain dari tenaga kesehatan profesional, misalnya:
Terapi Stimulasi Listrik untuk Nyeri Tulang Ekor
Setelah nyeri hilang, aktivitas aerobik low impact dapat bermanfaat, karena peningkatan aliran darah akan membawa nutrisi ke area dan mendorong kemampuan penyembuhan tubuh. Keuntungan tambahan dari aktivitas aerobik adalah diproduksinya hormon endorphin, zat yang dapat meredakan nyeri.
Pada kasus yang jarang, nyeri tidak merespons terhadap penanganan non bedah, sehingga pembedahan dipertimbangkan.
Nyeri tulang ekor biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Meskipun begitu, segera periksakan diri ke dokter bila:
Pada beberapa kasus diperlukan pemeriksaan tambahan, misalnya rontgen, atau MRI.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561