Sendi siku dibentuk oleh 3 tulang yaitu tulang lengan atas (humerus) dan tulang lengan bawah (radius dan ulna).
Pada bagian bawah tulang humerus, terdapat tonjolan tulang di sebelah luar siku, yang disebut sebagai Epikondilus Lateral.
Epikondilus lateral menjadi tempat melekatnya tendon otot lengan bawah (extensor carpi radialis brevis) yang berfungsi untuk menggerakkan lengan bawah ke arah luar atau menstabilkan pergelangan tangan ketika siku lurus (ekstensi/meluruskan lengan bawah).
Tendon otot ekstensor yang melekat pada epikondlus lateral
Sumber gambar: www.neds.cl
Tendon adalah ujung-ujung otot yang berbentuk pita terdiri dari serat kolagen, yang melekatkan otot ke tulang.
Tendon menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang.
Tendon tidak memiliki kemampuan berkontraksi seperti otot, tetapi dapat memanjang (meregang).
Aktivitas berulang yang memicu timbulnya peregangan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan atau masalah pada tendon.
Epikondilitis lateral, atau disebut juga sebagai tennis elbow, merupakan suatu kondisi kerusakan atau peradangan pada tendon yang melekat di epikondilus lateral (tonjolan tulang di daerah siku), yang berfungsi untuk menekuk pergelangan tangan ke arah belakang menjauhi telapak tangan.
Kondisi ini akan menimbulkan nyeri pada lengan bawah sebelah belakang luar.
Tennis elbow merupakan penyebab keluhan nyeri di siku yang sangat umum ditemukan. Umur rata-rata penderita antara 36-65 tahun, dan risiko kejadian antara pria dan wanita hampir sama.
Sekitar 75% terjadi pada lengan yang dominan (lengan yang digunakan untuk aktivitas).
Epikondilitis lateral sering terjadi pada pemain tenis, sehingga seringkali disebut juga sebagai tennis elbow, terutama pada pemain tenis yang menggunakan pukulan backhand dengan teknik yang salah.
Kurang lebih 1/3 pemain tenis pernah mengalami tennis elbow di sepanjang karier mereka.
Atlet yang menggunakan alat (raket, golf, anggar, dll) juga mempunyai risiko yang lebih besar mengalami tennis elbow.
Tennis elbow sering terjadi pada pemain tenis
Sumber gambar: www.mozgasklinika.hu
Beberapa gerakan lengan lain yang berkaitan dengan pekerjaan juga dapat menyebabkan dan meningkatkan risiko terjadinya Epikondilitis Lateral.
Pekerja manual, yaitu orang yang bekerja menggunakan tangan secara aktif, misalnya melukis, memasang sekrup, mengangkat beban atau memotong daging juga dapat menderita kelainan ini.
Penyebab pasti tennis elbow tidak diketahui, tetapi diperkirakan penggunaan yang berlebihan pada jaringan otot bisa menimbulkan peradangan pada tendon yang melekatkan otot-otot lengan bawah ke tonjolan tulang di siku bagian luar (epikondilus lateral).
Peradangan (pembengkakan) pada tendon otot extensor di daerah siku sebelah luar
Sumber gambar: www.knoxorthopedic.com
Selain itu, pada gerakan meluruskan dan menekuk siku yang berulang-ulang dapat menyebabkan pengikisan/robekan tendon, akibat gesekan tendon dengan tonjolan tulang tersebut.
Kerusakan (robekan) tendon otot extensor di daerah siku sebelah luar
Sumber gambar: www.webmd.com
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya tennis elbow pada pemain tennis adalah:
Kelainan pada tennis elbow biasanya berkembang dari waktu ke waktu. Gerakan berulang disertai dengan beban/tekanan yang berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan/robekan kecil pada tendon yang terakumulasi dan bertambah berat kerusakannya.
Misalnya saat memegang gelas minuman, membuka tutup botol, memutar knob pintu, menyikat gigi, atau menggunakan alat makan.
Pada petenis, gejala awal yang muncul adalah nyeri saat melakukan pukulan backhand atau gerakan lain yang menyerupai pukulan backhand.
Jika seseorang tetap melanjutkan bermain tenis, maka nyeri bisa menjalar ke pergelangan tangan dan tetap dirasakan saat beristirahat.
Nyeri setelah melakukan pukulan yang salah
Sumber gambar: www.mnn.com
Diagnosis didasarkan pada gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Siku bagian luar terasa nyeri saat penderita meletakkan lengan dan telapak tangannya di atas meja, kemudian berusaha untuk mengangkat tangannnya melawan tahanan dengan cara menekuk pergelangan tangan ke arah belakang.
Biasanya ada nyeri tekan setempat tepat di bawah epikondilus lateral.
Pemeriksaan penunjang seperti MRI atau foto rontgen kadang dibutuhkan untuk mengetahui kemungkinan penyebab kerusakan tendon atau untuk menyingkirkan kemungkinan lain.
Pada beberapa kasus, keluhan akan hilang tanpa pengobatan. Sekitar 80-85% penderita akan mengalami penyembuhan dengan terapi konservatif (non bedah)
Penanganan secara konservatif (non operatif) dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi keluhan serta mencegah berulangnya kejadian.
1. Penanganan di rumah
Hindari aktivitas yang menimbulkan nyeri selama beberapa minggu.
Imobilisasi dapat dilakukan dengan penggunaan brace (alat penyangga) khusus ataupun alat tapping untuk mencegah otot bergerak berlebihan dan untuk mengistirahatkan lengan tersebut.
Brace bisa digunakan selama beberapa minggu.
Penggunaan brace dan tapping untuk mengistirahatkan lengan
Direkomendasikan untuk melakukan kompres dingin selama 20-30 menit setiap 3-4 jam selama 2-3 hari atau sampai nyeri hilang atau tergantung berat ringan keluhan.
Kompres es untuk meredakan nyeri
Sumber gambar: www.pinterest.com
2. Obat-obatan
Injeksi Steroid untuk meredakan nyeri pada epikondilitis lateral
Sumber gambar: www.aafp.org
3. Terapi fisik (fisioterapi) dan latihan fisik
Gelombang suara ini akan diubah menjadi panas pada jaringan tangan bagian dalam, sehingga melebarkan pembuluh darah dan memberikan suplai oksigen yang lebih banyak pada daerah yang mengalami kerusakan atau peradangan dengan tujuan mempercepat proses penyembuhan.
Terapi ini seringkali diberikan bersama dengan latihan fisik dan dilakukan oleh dokter ahli.
Penggunaan ultrasound
Sumber gambar: www.healthtap.com
Pada atlet tenis ataupun atlet yang memiliki risiko tinggi menderita kelainan epikondilitis lateral, akan dianjurkan untuk memiliki peralatan olahraga atau kerja yang tepat dan sesuai untuk mencegah kejadian berulang.
Dan akan diajarkan teknik-teknik khusus untuk memperkecil beban yang harus dikeluarkan oleh lengan bawah dan siku agar otot-otot lengan bawah tidak bekerja terlalu berat.
Untuk kasus yang berat, mungkin diperlukan pembedahan, misalnya jika gejala tidak membaik setelah 6-12 bulan dengan pemberian terapi konservatif.
Pada tindakan operasi, tendon yang mengalami kerusakan akan diangkat dan dibuang dan tendon yang tersisa diperbaiki posisi dan kondisinya.
Prinsip utama untuk mencegah terjadinya epikondilitis lateral atau tennis elbow adalah:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561