INTERNAL DISC DISRUPTION (IDD). Bagian I

Jumat, 01 April 2016
Flex Free
Jumat, 01 April 2016
Flex Free

IDD merupakan ± 39% Penyebab Nyeri Punggung Bawah.

Keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) hampir dirasakan oleh semua orang, meskipun kadar sakit/nyeri yang dirasakan dapat berbeda-beda, dari ringan hingga berat.

Orang sering menganggap remeh keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) yang dirasakan, hingga keluhan nyeri punggung bawah (low back pain) bertambah berat dan menganggu aktivitas sehari-hari, baru mereka akan mencari pertolongan dokter.

Sayangnya, begitu banyak kelainan yang dapat menjadi penyebab nyeri punggung bawah (low back pain). Hal ini sering membingungkan, tidak hanya bagi para penderitanya namun juga bagi para dokter.

Pengetahuan tentang kemungkinan penyebab nyeri punggung bawah (low back pain) yang disesuaikan dengan karakteristik gejala, akan sangat membantu dokter menegakkan diagnosis penyebab nyeri punggung bawah (low back pain) dan menentukan terapi dan membantu penderita untuk menjalani hidup dengan pola aktivitas baru yang bertujuan untuk mencegah kelainan bertambah parah.

Salah satu penyebab nyeri punggung bawah (low back pain) adalah Internal Disc Disruption (IDD) yaitu kerusakan bantalan sendi tulang belakang atau bantalan diskus intervertebralis. IDD (Internal Disc Disruption) menjadi penyebab hampir sekitar 39% keluhan nyeri punggung bawah (Low Back Pain).

Definisi Internal Disc Disruption (IDD)

IDD (Internal Disc Disruption) adalah kerusakan bantalan sendi tulang belakang (diskus intervertebralis) yang berupa retakan, yang terjadi di bagian dalam bantalan sendi tulang belakang.

Gambaran Diskus yang Mengalami Retakan di Bagian Dalam

IDD (Internal Disc Disruption) atau kerusakan bantalan sendi tulang belakang sering didefinisikan sebagai nyeri tulang belakang lumbar, dengan atau tanpa rasa sakit yang dapat ditunjuk jelas lokasinya, yang berasal dari diskus intervertebralis.

Anatomi Tulang Belakang dengan Diskus Intervertebralis

Tulang belakang (vertebra) merupakan tulang pelindung dari saraf-saraf yang keluar dari otak menuju punggung dan ke seluruh tubuh. Tulang belakang terdiri dari deretan tulang-tulang dan dipisahkan satu sama lain oleh bantalan empuk berbentuk lempengan/piringan yang disebut diskus intervertebralis.

Anatomi Tulang Belakang dan Diskus Intervertebralis

Beberapa fakta tentang Diskus Invertebralis yaitu:

  1. Diskus intervertebralis merupakan lempengan bantalan yang berisi suatu bahan lunak seperti gel, terdiri dari lapisan luar (anulus fibrosus) dan lapisan dalam (nucleus pulposus).
  2. Sebagian besar kandungan bantalan sendi tulang belakang (diskus intervertebralis) ini adalah air, sifatnya lembut dan empuk sehingga dapat berfungsi sebagai bantalan (shock absorben).
  3. Seiring bertambahnya usia, diskus intervertebralis ini akan kehilangan sebagian besar kadar airnya, menyusut, mengeras dan menyebabkan ruang antar tulang belakang menyempit, sehingga akan mengurangi kemampuannya sebagai bantalan (shock absorben) dan mudah mengalami keretakan. Kerusakan ini merupakan penyebab nyeri punggung bawah (low back pain).

Anatomi Diskus Intervertebralis

  1. Diskus invertebralis juga mengandung persarafan di area sepertiga bagian luar annulus fibrosus (bagian luar dari diskus intervertebralis). Bila diskus mengalami retakan, area ini akan teriritasi dan meradang dan menjadi penyebab nyeri punggung bawah (low back pain).
  2. Gejala nyeri punggung bawah (low back pain) yang ditimbulkan nyaris sama dengan penyebab nyeri punggung bawah (low back pain) lain seperti Hernia Nucleus Pulposus, meskipun belum terjadi penjepitan syaraf.

Penyebab IDD

Penyebab IDD atau kerusakan diskus intervertebralis yaitu:

  • Perubahan degeneratif yang normal terjadi karena proses penuaan dan pemakaian.
  • Cedera traumatik.

Bentuk kelainan diskus invertebralis dapat berupa retakan (internal disruption), pengerasan diskus (degenerasi), penipisan diskus, penipisan piringan disertai pembentukan tulang (osteophyte). Kerusakan-kerusakan pada struktur ini menjadi penyebab nyeri punggung bawah (low back pain)

Bentuk-Bentuk Kelainan pada Diskus Intervertebralis

Ketika diskus mengalami keretakan di bagian dalam, mekanisme penyebab nyeri punggung bawah (low back pain) pada IDD timbul melalui 2 cara, yaitu akibat proses inflamasi dan proses mekanik.

  1. Proses inflamasi (peradangan) 

Ketika dinding dalam diskus (anulus fibrosus) retak dan sebagian kecil dari isinya (nucleus pulposus) keluar, akan mengeluarkan zat-zat kimia yang akan merangsang terjadinya proses peradangan. Proses peradangan ini akan semakin memicu terjadinya kerusakan bagian dalam diskus dan mengiritasi ujung saraf bebas di sepertiga luar anulus fibrosus sehingga timbul keluhan nyeri punggung bawah (low back pain)

Mekanisme Terjadinya Nyeri pada IDD

 

  1. Proses mekanik

Saat diskus retak akan mengakibatkan perubahan posisi dan kedudukan semua diskus-diskus yang ada, dan akan menyebabkan hilangnya stabilitas struktural normal dari tulang belakang (ketidakstabilan segmental).

Kondisi ini lambat laun akan memicu kerusakan dari struktur-struktur lain di tulang belakang seperti ligamen, otot dan sendi facet, dengan gejala bervariasi sesuai dengan jaringan yang terlibat. Ketidakstabilan segmental dan ketegangan otot yang terjadi menjadi penyebab nyeri punggung bawah (low back pain).

Faktor Risiko IDD

Faktor risiko IDD adalah semua faktor yang berisiko menjadi penyebab nyeri punggung bawah (low back pain) umumnya.

Semua faktor yang meningkatkan beban dan menimbulkan masalah pada tulang belakang (baca artikel Low Back Pain dan Hernia Nucleus Pulposus) termasuk cedera dan faktor degeneratif (proses penuaan) juga merupakan faktor risiko IDD.

Kerusakan Diskus Intervertebralis dan Berbagai Penyebabnya

Beberapa hal di bawah ini merupakan faktor risiko IDD dan juga faktor risiko yang menjadi penyebab nyeri punggung bawah (low back pain) karena meningkatkan terjadinya berbagai kelainan pada struktur tulang belakang, yaitu:

Faktor Individu:

  1. Usia

Usia menjadi salah satu faktor risiko IDD. Kejadian nyeri punggung bawah (low back pain) meningkat pada usia 35 dan puncaknya 55 tahun.

Terjadi penurunan kekuatan otot dan jaringan penyangga tulang belakang, dan fungsi-fungsi tubuh yang lain sejalan dengan pertambahan usia.  

Hal ini berakibat bila ada aktivitas yang berlebihan yang melibatkan tulang belakang dan diskusnya, akan meningkatkan risiko terjadinya trauma di area tersebut.

  1. Merokok.

Merokok akan mengurangi suplai oksigen ke diskus dan menyebabkan diskus lebih cepat mengalami proses degenerasi.

  1. Obesitas

Faktor risiko IDD lain adalah obesitas atau kegemukan. Obesitas akan meningkatkan beban pada area punggung bawah, gaya hidup modern akan meningkatkan risiko terjadinya obesitas. 

  1. Kurang Olahraga dan Kelelahan

Kurang olahraga dan kelelahan akan membuat jaringan otot dan penyangga daerah punggung menjadi lemah, dan akan meningkatkan risiko terjadinya trauma di daerah tersebut.

Faktor Pekerjaan:

Faktor pekerjaan yang merupakan faktor risiko IDD:

  1. Pekerjaan yang  duduk atau berdiri lama (posisi tubuh saat kerja statik)
  2. Sering mengangkat atau menarik beban berat disertai dengan posisi dan gerakan yang salah saat mengangkat
  3. Banyak membungkuk atau berputar terlebih bila gerakan-gerakan tersebut dilakukan dengan cara yang salah dengan beban yang cukup besar
  4. Sering mengemudi. Duduk untuk waktu yang lama ditambah getaran dari mesin mobil dapat memberikan tekanan pada tulang belakang dan diskusnya

Faktor Risiko IDD pada Aktivitas Olahraga

 

Bersambung ke INTERNAL DISC DISRUPTION (IDD); ± 39% Penyebab Nyeri Punggung Bawah. Bagian II


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561