Pahami macam-macam cedera olahraga beserta pengobatannya

Sedang asik berolahraga, cedera olahraga tiba-tiba menghampiri. Anda harus paham benar bagaimana penanganan yang tepat ya. Tidak sedikit orang sering mengabaikan rasa nyeri setelah beristirahat sejenak, padahal permasalahan pada bagian tubuh yang cedera tersebut belum selesai. Jangan menunda untuk memeriksakan ke dokter, ada kemungkinan cedera akan semakin parah dan proses recoverynya juga akan lama. Dengan memeriksakan cedera anda ke dokter yang tepat, maka kamu akan memperoleh tindakan terapi yang tepat sesuai hasil diagnosa.

 

 

Jenis-Jenis Cedera Olahraga Yang Paling Sering Terjadi

  1. Cedera Pergelangan Kaki/Ankle Sprain
    Terkilir pada pergelangan kaki merupakan salah satu cedera yang paling banyak terjadi. Penyebab terjadinya cedera pergelangan kaki adalah robekan pada ligamen pergelangan kaki, tendon, atau otot mengalami tarikan yang berlebihan.
  2. Cedera Lutut
    Cedera jenis ini cukup menyiksa para penderitanya karena menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa.
  1. Anterior cruciate ligament (ACL) adalah salah satu dari empat ligamen yang menghubungkan tulang kering dan tulang paha. Cedera ACL lebih rentan pada beberapa orang yang sering melakukan aktivitas olahraga Cedera akibat robeknya ACL biasanya disebabkan karena mengubah arah dengan cepat atau salah mendarat setelah lompatan. 
  2. Cedera meniskus adalah terjadinya cedera hingga robekan pada bantalan lutut yang biasa terjadi pada olahragawan akibat perubahan gerakan kaki secara tiba-tiba.
  3. Cedera tendinitis adalah peradangan atau iritasi pada tendon lutut. Cedera ini karena aktivitas berulang, kelebihan beban, atau perubahan mendadak dalam intensitas latihan. Jumper’s knee adalah jenis tendinitis yang paling umum terjadi pada lutut.
  4. Dislokasi lutut, Kondisi ini dapat terjadi karena ketiga tulang (femur, tibia, dan patela) lutut bergeser, ketika terjadi dislokasi lutut, jaringan di sekitarnya seperti ligamen, otot, tendon, dan tulang rawan juga dapat mengalami kerusakan (meregang atau robek). Biasanya terjadi akibat benturan atau hantaman keras, melakukan gerakan dengan tekanan berlebihan,kelemahan pada otot tungkai bawah.
  1. Cedera Bahu dan Siku

Cedera bahu merupakan kondisi ketika terjadi pergerakan pada sendi bahu secara berlebihan sehingga menyebabkan robek atau bengkak. Cedera bahu yang umum adalah Rotator Cuff, Tennis Elbow atau Golfer’s Elbow dan Frozen Shoulder.

  1. Cedera Tulang Kering
    Cedera tulang kering biasanya terjadi karena peradangan pada otot yang diakibatkan oleh meningkatkan intensitas aktivitas fisik secara mendadak. Gejala terjadinya cedera tulang kering dapat ditandai dengan rasa nyeri pada bagian tulang kering dan otot sekitarnya.
  2. Cedera Pinggang

Cedera pinggang adalah kondisi ketika bagian pinggang atau punggung bawah terasa nyeri. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh otot yang tegang, robek atau saraf terjepit. Olahraga yang paling rawan untuk terkena cedera punggung adalah golf, bersepeda, serta mengangkat beban.

 

Hal Yang Sering Dikeluhkan dan Ditanyakan

  1. Alami Cedera Olahraga Bolehkah Ke Tukang Urut?

Belum ada penelitian yang berhasil membuktikan manfaat urut bagi penanganan cedera olahraga. Jika dilakukan secara keliru, akan sangat berbahaya seperti memperparah kondisi jaringan otot, tendon dan ligament, cedera semakin bengkak, serta proses penyembuhan akan semakin lama.

  1. Kapan Waktu Terbaik Untuk Pergi Ke Dokter?

Jika mengalami cedera ringan (luka terbuka, keseleo/terkilir, sobekan otot) dapat segera lakukan P.R.I.C.E: Protect (melindungi), Rest (istirahat), Ice (es), Compress (membebat), Elevate (meninggikan) untuk penanganan pertama secara pribadi. Apabila cara ini tidak membuat cedera membaik dalam beberapa hari, maka segera periksakan ke dokter. Namun jika cedera cukup serius (patah tulang, dislokasi, sobekan ligament) segera periksakan ke dokter agar mendapatkan diagnosa akurat dan penanganan terapi presisi, sehingga anda dapat kembali berolahraga dengan cepat.

  1. Dokter Spesialis Apa Yang Menangani Cedera Olahraga?

Jika mengalami cedera olahraga, anda dapat disarankan untuk berkonsultasi dokter spesialis orthopedic (Sp.OT) atau spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medis (Sp.KFR). Kedua spesialis tersebut sama-sama dapat menangani cedera olahraga, namun perbedaan nya adalah dalam penentuan diagnosa serta terapi yang diberikan. Jika Sp.OT akan berfokus pada tindakan pembedahan (operatif), berbeda dengan Sp.KFR akan berfokus pada tindakan non pembedahan (non operatif).

INFORMASI PENTING!

Sebaiknya waspada, Akibat cedera olahraga yang jika dibiarkan berlarut-larut tidak sembuh atau penanganan yang salah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan dapat mempengaruhi aktivitas fisik pada saat usia lanjut.

 

SUDAH MENCOBA PENGOBATAN TAPI TIDAK DAPAT HASIL MEMUASKAN?

Jangan Khawatir, Kami Punya Solusinya

 

SEMBUH CEDERA OLAHRAGA TANPA OPERASI

Seseorang harus mendapatkan terapi yang tepat dan harus dilakukan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.K.F.R) atau dokter lain yang terlatih, selama waktu tertentu, tergantung dari keparahan dan kompleksitas cedera yang terjadi. Hal ini penting untuk mencegah kekambuhan dikemudian hari akibat terapi yang tidak tepat.

 

Apa Saja Terapi Non Operatif Untuk Cedera Olahraga?

Sebelum menentukan terapi yang tepat, dokter-dokter ahli di Flex Free Clinic akan melakukan pemeriksaan pada struktur yang mengalami cedera (seperti otot, tendon, ligamen, sendi, tulang, dll). Pemeriksaan dimulai dengan menanyakan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan, misalnya USG Muskuloskeletal.

Kemudian ditentukan kondisi cedera yang terjadi, apakah ada peradangan, robekan sebagian, robekan total, patah tulang, dll. Setelahnya mendapatkan diagnosa akurat, akan ditentukan terapi yang presisi.

Beberapa alternatif terapi non operatif adalah Terapi Infrared (IR), Stimulasi Listrik (ES), Ultrasound (US), gelombang kejut (ESWT), serta Injeksi Regeneratif (Proloterapi).

 

Apa Saja Injeksi Regeneratif atau Proloterapi?

  1. Suntikan gula (dekstrosa). Gula yang digunakan adalah gula steril untuk infus. Biasanya jika orang mengatakan suntikan proloterapi maka yang dimaksud adalah suntikan proloterapi dekstrosa.

  2. Suntikan PRP (platelet rich plasma). Suntikan PRP ini menggunakan darah anda yang diambil, diputar sehingga terpisah trombosit-nya. Konsentrat trombosit yang mengandung zat-zat perangsang pertumbuhan ini disuntikkan ke jaringan yang rusak.

  3. Suntikan sel punca. Sel punca ini adalah sel-sel yang bisa berubah menjadi dan menggantikan sel-sel yang rusak, selain mengeluarkan zat-zat yang memicu pertumbuhan jaringan rusak.

  4. Suntikan secretome. Secretome adalah zat-zat yang dihasilkan stem-cell yang berfungsi memicu pertumbuhan jaringan rusak dan mengurangi peradangan.

 

Kelebihan Injeksi Proloterapi

  • Alternatif terapi non operasi cedera olahraga/pekerjaan, nyeri sendi akibat penuaan, nyeri punggung atas atau bawah dan sebagainya.

  • Mengurangi gejala yang menghambat aktivitas.

  • Cost therapy lebih murah dibandingkan operasi.

  • Mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan sehingga akan memperpendek waktu untuk menjalani fisioterapi atau rehabilitasi medis.

  • PRP di flexfree menggunakan alat yang canggih (MagellanPRP) menghasilkan peningkatan kadar platelet hingga diatas 7x lipat secara konsisten sehingga memperbesar keberhasilan pertumbuhan jaringan. Hal ini telah dibuktikan dan mendapatkan sertifikasi secara internasional.

 

Testimoni pasien setelah melakukan pengobatan ini

    

   

 

Berapa Biaya Terapi Injeksi Proloterapi ini

Biaya mulai Rp. 600.000,-

 

CATATAN:

Proloterapi merupakan salah satu pilihan terapi cedera olahraga, ada berbagai jenis metode terapi untuk indikasi ini. Keputusan terapi yang akan digunakan setelah dilakukan pemeriksaan oleh Dokter Spesialis.

 

(*) Informasi lebih lanjut dapat ditanyakan ke Klinik Flex-Free terdekat dengan WA atau Telp dengan menekan nomor yang ada dibawah ini


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561

Layanan Terkait Penyakit