TARSAL TUNNEL SYNDROME (SINDROM TEROWONGAN TARSAL)

Rabu, 14 Desember 2016
www
Rabu, 14 Desember 2016
www

Sumber gambar:www.myfootandanklecenter.com

Definisi Tarsal Tunnel Syndrome

Tarsal tunnel (terowongan tarsal) mengacu pada saluran yang terbentuk antara malleolus medialis (tulang pergelangan kaki yang menonjol) dan fleksor retinakulum (pita ligamen yang memanjang di kaki).

Di dalam terowongan ini terdapat saraf, arteri dan tendon yang menyuplai gerakan dan fleksibilitas kaki.

Sumber gambar: foothealth.org Sumber gambar: www.northcoastfootcare.com

 

Tarsal tunnel syndrome adalah kondisi nyeri pada kaki yang disebabkan oleh penekanan saraf tibialis posterior yang melewati saluran yang disebut dengan terowongan tarsal yang berada di antara tendon Achilles dan penonjolan tulang di bagian aspek dalam pergelangan kaki.

Di bagian ini saraf tibialis juga melewati jaringan ikat yang tebal (retinakulum), yang dapat menjadi sumber penekanan.

Saraf tibialis adalah perpanjangan dari saraf sciatica yang memanjang ke bawah pada bagian belakang paha.

Saraf tibialis memanjang di bagian dalam tulang kering dan kemudian terbagi di kaki untuk menyuplai sensasi dan gerakan otot di sepanjang bagian bawah dan aspek dalam kaki.

Tarsal tunnel syndrome serupa dengan carpal tunnel syndrome yang terjadi di pergelangan tangan. Kedua kelainan ini terjadi akibat penekanan saraf pada ruang yang terbatas.

Penyebab Tarsal Tunnel Syndrome

Tarsal tunnel syndrome dapat disebabkan oleh faktor idiopatik (muncul tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas) atau berkaitan dengan cedera traumatik. Penyebab penekanan pada saraf tibialis posterior antara lain:

  • Tumit kaki yang miring keluar pada orang dengan kaki datar dapat meningkatkan risiko terjadinya tarsal tunnel syndrome karena dapat meregangkan dan menekan saraf.
  • Struktur yang membesar atau tidak normal yang memenuhi ruang dalam terowongan dapat menekan saraf. Misalnya vena varikosa, kista ganglion, tendon yang membengkak atau spur tulang artritik.
  • Cedera, misalnya pergelangan kaki terkilir, dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan di dalam atau di dekat terowongan, yang menyebabkan terjadi kompresi saraf.
  • Penyakit sistemik, misalnya diabetes atau artritis, dapat menyebabkan pembengkakan, yang dapat menekan saraf.
  • Tenosynovitis.
  • Penggabungan talonavikular (penggabungan dua tulang tarsal).
  • Pronasi berlebihan.

Sumber gambar: www.epainassist.com

Bila Anda melakukan gerakan pronasi berlebihan, hal ini dapat ikut berperan terhadap kompresi saraf.

Gejala Tarsal Tunnel Syndrome

Gejala utama adalah nyeri. Gejala berikut ini juga dapat dialami penderita tarsal tunnel syndrome:

  • Rasa kesemutan atau nyeri seperti tertusuk di sepanjang aspek dalam pergelangan kaki
  • Nyeri yang muncul setelah terlalu lama berjalan atau berdiri
  • Sensasi seperti terbakar yang dirasakan pada malam hari
  • Kelemahan pada otot yang menekuk dan merentangkan jari-jari kaki

Pada beberapa pasien, gejala dapat hanya dirasakan pada satu area. Pada pasien yang lain, gejala dapat meluas ke tumit, lengkung kaki, jari-jari kaki dan bahkan hingga ke betis.

Daerah di bawah malleolus medialis pada pergelangan kaki bagian dalam dapat terasa nyeri bila disentuh.

Terkadang gejala dari sindrom muncul tiba-tiba. Seringkali muncul atau dicetuskan oleh penggunaan kaki yang berlebihan, misalnya berdiri terlalu lama, berjalan, olahraga atau memulai program latihan baru.

Diagnosis Tarsal Tunnel Syndrome

Diagnosis yang tepat dari kelainan ini memerlukan keahlian dan pengalaman khusus. Pemeriksaan dapat mencakup:

  • Pemeriksaan klinis menyeluruh; dokter akan memeriksa daerah yang nyeri, melakukan tes Tinel dan menekan area yang sakit untuk menentukan apakah terdapat massa.
  • Riwayat kesehatan lengkap.
  • Pemeriksaan pencitraan lanjutan (rontgen, CT scan atau MRI) dapat dilakukan bila dicurigai terdapat massa atau bila penanganan awal tidak mengurangi gejala.
  • Pemeriksaan kelistrikan (elektromiografi dan nerve conduction velocity (EMG/NCV) untuk mengevaluasi masalah saraf.
Pemeriksaan pencitraan menunjukkan adanya kista ganglion pada terowongan tarsal Pemeriksaan elektromiografi
Sumber gambar: www.footeducation.com Sumber gambar: podiatrytoday.com

Diagnosis dapat dipastikan ketika terdapat faktor-faktor berikut ini: nyeri dan rasa baal pada kaki, tanda Tinel positif (terasa nyeri ketika saraf diketuk) dan pemeriksaan elektrodiagnositik positif.

Penanganan Tarsal Tunnel Syndrome

1. PENANGANAN TANPA PEMBEDAHAN

Beberapa pilihan penanganan seringkali digunakan bersama-sama, diantaranya:  

  • Istirahat. Mengistirahatkan kaki dapat mencegah cedera lebih lanjut dan mempercepat penyembuhan.
  • Penggunaan es. Gunakan kompres es pada area yang sakit. Gunakan selama 20 menit dan tunggu hingga setidaknya 40 menit sebelum mengompres ulang.
  • Obat-obatan oral. Obat antiinflamasi non steroid (OAINS) seperti ibuprofen, dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan.
  • Imobilisasi. Pembatasan gerakan kaki dengan menggunakan gips terkadang diperlukan untuk memberikan kesempatan bagi saraf dan jaringan di sekelilingnya untuk menyembuh.
  • Terapi fisik. Terapi ultrasound, olahraga dan modalitas terapi fisik lainnya dapat dilakukan untuk mengurangi gejala.
  • Terapi injeksi. Injeksi anestesi lokal dapat meredakan nyeri, dan kortikosteroid injeksi dapat bermanfaat untuk menangani peradangan.
Injeksi kortikosteroid Penggunaan orthotik pada kaki yang pronasi berlebihan
  • Orthotik. Alas sepatu khusus dapat digunakan untuk menjaga kelengkungan kaki dan membatasi gerakan berlebihan yang dapat menyebabkan penekanan saraf.
  • Penggunaan sepatu khusus. Sepatu khusus dapat direkomendasikan.
  • Brace. Pasien dengan kaki datar atau pasien dengan gejala yang berat dan mengalami kerusakan saraf dapat menggunakan brace untuk mengurangi tekanan pada kaki.

FISIOTERAPI

Banyak pasien merasakan perbaikan dalam beberapa minggu terapi. Waktu yang diperlukan untuk sembuh akan bergantung pada beberapa faktor seperti usia, aktivitas sebelum sakit, kepatuhan terhadap terapi dan derajat/lamanya cedera.

Fisioterapi bertujuan untuk:

  1. Mengurangi nyeri dan peradangan.
  2. Memberikan saran mengenai alas kaki yang tepat dan pelengkap alas kaki bila diperlukan.
  3. Menguatkan otot di sekitar lutut.
  4. Menguatkan otot lain di tungkai bawah, termasuk betis, pinggang dan panggul.
  5. Menormalkan panjang otot.
  6. Memperbaiki propriosepsi, ketangkasan dan keseimbangan.
  7. Memperbaiki teknik dan fungsi (misalnya berjalan, berlari, berjongkok, melompat dan mendarat).
  8. Mengurangi risiko cedera berulang.

2. PENANGANAN PEMBEDAHAN

Terkadang pembedahan adalah pilihan terbaik untuk menangani tarsal tunnel syndrome. Misalnya pada kasus nyeri yang sangat berat, dalam jangka waktu yang lama, dan tidak merespons terhadap penanganan konservatif, pembedahan dapat sangat efektif.

Bergantung pada tingkat keparahan kondisi, salah satu pilihan pembedahan adalah pembebasan terowongan tarsal.

Prosedur pembedahan mencakup dekompresi area saraf tibia yang terjepit. Setelah pembedahan, kondisi akan membaik setelah 6 minggu, meskipun penyembuhan total memerlukan waktu 6 bulan.

PENCEGAHAN TARSAL TUNNEL SYNDROME

Terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terjadinya tarsal tunnel syndrome, diantaranya:

  • Penggunaan alas kaki yang tepat dan sesuai ukurannya, tidak terlalu ketat atau kencang
  • Penanganan yang baik pada kasus pembengkakan kaki atau pergelangan kaki setelah cedera. Dapat berupa olahraga aktif, pemijatan dan stoking kompresi.
  • Menghindari aktivitas benturan tinggi yang tiba-tiba (misalnya berlari).

 

 

Referensi:

  1. Tarsal Tunnel Syndrome - Physiotherapy Brisbane

  2. Tarsal Tunnel Syndrome - Foot Health Facts

    Tarsal Tunnel Syndrome | Johns Hopkins Medicine

  3. Tarsal Tunnel Syndrome - Virtual Sports Injury Clinic


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561