SNAPPING HIP SYNDROME

Senin, 02 Juli 2018
Flex Free
Senin, 02 Juli 2018
Flex Free

(Sumber gambar: www.sports-health.com)

Definisi Snapping Hip Syndrome

Snapping hip syndrome, atau yang terkadang disebut dengan “dancer’s hip”, adalah sebuah kondisi di mana dapat terdengar suara atau sensasi gemeretak di panggul ketika berjalan, berlari, bangun dari kursi, atau mengayunkan tungkai ke depan.

Sensasi gemeretak terjadi ketika otot atau tendon bergerak di atas penonjolan tulang di panggul.

Bagi sebagian besar orang, kondisi ini hanya sedikit mengganggu dan gejalanya hanya berupa suara saja. Akan tetapi bagi penari atau atlet, gejala snapping hip syndrome juga dapat berupa rasa nyeri dan kelemahan yang mengganggu penampilan mereka. Pada beberapa kasus, snapping hip dapat menyebabkan bursitis.

Anatomi

Sendi panggul merupakan sendi peluru di mana ujung tulang paha (femur) yang bulat masuk ke ruang yang berbentuk seperti cangkir (acetabulum) di pelvis.

Acetabulum dikelilingi oleh fibrokartilago kuat yang disebut dengan labrum yang membentuk segel kencang dan membantu menstabilkan sendi.

Terdapat ligamen yang mengelilingi sendi dan menahannya. Di atas ligamen terdapat tendon yang melekatkan otot di bokong, paha dan pelvis ke tulang. Otot-otot ini mengendalikan pergerakan panggul.

Kantung berisi cairan yang disebut dengan bursa, berada di lokasi yang strategis di sekitar panggul yang merupakan bantalan dan membantu otot bergerak lebih lancar di atas tulang.

Penyebab Snapping Hip Syndrome

Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan snapping hip syndrome, yang dapat diklasifikasikan menjadi penyebab eksternal, internal, atau intra-artikular.

Sumber gambar: www.bespokecycling.com

1. Eksternal (paling sering)

Lokasi yang paling sering adalah di luar panggul di mana pita jaringan ikat yang disebut dengan iliotibial band melewati bagian tulang paha yang menonjol, yang disebut dengan trochanter mayor.

Ketika kita berdiri, pita tersebut berada di belakang trochanter. Ketika kita bend panggul, pita akan bergerak dan menjadi berada di depan trochanter. Pergerakan ini menyebabkan terdengarnya suara gemeretak.

2. Internal

Tendon iliopsoas, yang menghubungkan bagian dalam tulang paha atas, juga dapat menimbulkan bunyi pada pergerakan panggul.

3. Intra-artikular (paling jarang)

Biasanya terjadi karena robekan kartilago dan/atau adanya benda yang mengapung/berada di sendi panggul.

Orang-orang yang sering melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan membungkuk lebih cenderung untuk mengalami snapping hip syndrome, misalnya penari dan atlet.

Gejala Snapping Hip Syndrome

Sebagian besar kasus snapping hip syndrome tidak berbahaya dan sering dialami populasi umum. Orang yang simptomatik dapat merasakan nyeri atau kelemahan saat melakukan gerakan fleksi dan ekstensi panggul yang membatasi aktivitas mereka.

  1. Eksternal.

Penderita snapping hip syndrome eksternal biasanya memiliki onset munculnya bunyi gemeretak atau nyeri di sebelah lateral trochanter mayor yang bertahap.

Jenis eksternal ini tidak berkaitan dengan trauma. Gambaran klinis seringkali mudah diamati dengan melihat dan mendengarkan suara ketika pasien melakukan gerakan fleksi dan ekstensi panggul. Pasien mungkin menggambarkan sensasi seperti panggul mengalami dislokasi.

Pasien dengan snapping hip syndrome eksternal mungkin juga memiliki jaringan parut fibrotik, trochanter mayor yang menonjol, lebar lateral pelvis yang lebih kecil, atau riwayat pembedahan untuk instabilitas lutut anterolateral.

  1. Internal.

Pasien dengan snapping hip syndrome internal juga memiliki onset yang bertahap dan biasanya tidak berkaitan dengan kejadian traumatik. Pasien menggambarkan sensasi nyeri yang berasal dari bagian dalam lipat paha anterior ketika menggerakkan tungkai dari fleksi ke ekstensi atau rotasi eksternal.

  1. Intra artikular.

Gejala pada snapping hip syndrome jenis ini adalah bunyi gemeretak atau ‘klik’ yang tiba-tiba akibat cedera atau kejadian traumatik pada kapsul panggul.

Sumber bunyi dapat berasal dari lesi intra capsular, pecahan tulang atau bagian tubuh lain yang terlepas yang berada di fovea acetabular atau lipatan synovial, robekan labrum acetabular, kondromatosis synovial, atau riwayat dislokasi panggul berulang pada anak atau subluksasi berulang idiopati.

Diagnosis Snapping Hip Syndrome

1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Anamnesis pada snapping hip syndrome mencakup prevalensi panggul mengalami, lokasi, waktu terjadinya, durasi onset, nyeri dan disabilitas dan dampaknya pada aktivitas.

Pemeriksaan klinis terdiri dari pemeriksaan dasar yang mencakup:

  • Palpasi (area yang nyeri)
  • Observasi cara berjalan atau kelainan biomekanik
  • Meminta pasien untuk menunjukkan snap
  • Rentang gerak panggul
  • Pemeriksaan panjang otot
  • Skrining tulang belakang lumbal dan lutut untuk membandingkan diagnosis lainnya.

Pasien mungkin juga akan diminta untuk berdiri dan menggerakkan panggul ke berbagai arah untuk menghasilkan bunyi.

2. Pemeriksaan pencitraan

Pemeriksaan rontgen memberikan gambaran yang jelas dari struktur padat, misalnya tulang.

Meskipun rontgen pada pasien dengan snapping hip syndrome biasanya tidak menunjukkan sesuatu yang tidak normal, dokter mungkin akan meminta pemeriksaan rontgen bersama dengan pemeriksaan lainnya untuk menyingkirkan masalah tulang atau sendi lainnya.

Penanganan Snapping Hip Syndrome

Penanganan awal biasanya melibatkan istirahat dan modifikasi aktivitas.

Untuk nyeri ringan, lakukan penanganan di rumah seperti:

  • Mengurangi atau memodifikasi aktivitas
  • Mengompres dengan es
  • Mengkonsumsi obat anti nyeri

Untuk nyeri yang berat atau tidak berkurang dengan penanganan di rumah, segera periksakan diri ke dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan penanganan lainnya bergantung pada penyebab dari snapping hip syndrome.

Terapi fisik dengan penekanan pada latihan peregangan, penguatan, dan kesejajaran seringkali dapat membantu.

Terkadang penanganan dengan injeksi kortikosteroid dapat meredakan peradangan.

Pada kasus yang jarang, dokter mungkin akan merekomendasikan pembedahan.

Peregangan

Latihan peregangan bervariasi bergantung pada jenis snapping hip syndrome yang dialami.

 Sumber gambar: www.summitmedicalgroup.com 

  1. Peregangan quadriceps. Berdiri di depan dinding sejauh lengan Anda, letakkan tangan yang berlawanan dengan panggul yang sakit di dinding sebagai penyokong.

Dengan tangan yang lain, genggam pergelangan kaki pada sisi panggul yang sakit, dan angkat ke arah bokong, dengan menjaga lutut tetap sejajar. Tahan selama 30 hingga 60 detik dan lepaskan. Ulangi sebanyak tiga kali.

  1. Peregangan hamstring. Berbaring telentang di lantai dengan bokong berada di dekat pintu. Angkat satu tungkai dan istirahatkan di dinding dekat rangka pintu. Tahan posisi ini selama 15 hingga 30 detik. Ulangi sebanyak tiga kali kemudian lakukan pada tungkai sisi lainnya.
  2. Peregangan piriformis. Berbaring telentang dengan kedua lutut di tekuk, angkat pergelangan kaki dari tungkai yang sakit dan posisikan di atas lutut tungkai yang tidak sakit. Tarik paha tungkai yang tidak sakit ke arah dada. Tahan selama 30 hingga 60 detik kemudian lepaskan. Ulangi sebanyak tiga kali.
  3. Peregangan iliotibial band. Berdiri dengan kaki rapat, silangkan tungkai yang tidak sakit di depan tungkai yang sakit, kemudian membungkuk dan sentuh jari-jari kaki. Tahan selama 30 detik, kemudian kembali ke posisi awal. Ulangi tiga kali.

Injeksi Kortikosteroid

Bila pasien mengalami bursitis panggul, dokter mungkin akan merekomendasikan penyuntikan kortikosteroid ke dalam bursa untuk mengurangi peradangan yang nyeri.

Pembedahan

Pada kasus yang jarang, di mana snapping hip tidak merespons penanganan konservatif, dokter mungkin akan merekomendasikan pembedahan. Jenis pembedahan bergantung pada masing-masing kasus.

  1. Arthroskopi panggul. Alat yang disebut dengan arthroskop dimasukkan ke dalam sendi panggul. Karena arthroskop dan instrumen pembedahan yang digunakan berukuran kecil, dokter dapat menggunakan irisan yang sangat kecil. Arthroskopi panggul paling sering digunakan untuk memperbaiki fragmen robekan labrum.
  2. Prosedur terbuka. Pembedahan terbuka tradisional (berukuran beberapa cm) mungkin diperlukan untuk menangani kasus snapping hip syndrome. Insisi terbuka dapat membantu dokter untuk melihat dan mendapatkan akses lebih baik ke panggul.

 

Referensi:

  • https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/snapping-hip/
  • https://www.physio-pedia.com/Snapping_Hip_Syndrome
  • https://www.webmd.com/a-to-z-guides/snapping-hip-syndrome-causes-symptoms-treatments#1

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561