TRIGGER FINGER

Definisi Trigger Finger

Trigger finger adalah suatu kondisi peradangan pada selaput sendi (synovial) pada jari tangan.

Kelainan ini ditandai dengan keluhan jari yang tidak dapat diluruskan atau salah satu jari tersangkut atau terjepit dalam posisi menekuk dan pada saat akan diluruskan, akan terdengar bunyi yg keras/bunyi "klik" seperti pelatuk pistol yang telah ditarik dan posisi jari akan kembali ke asalnya (sehingga kelainan ini disebut trigger finger).


 trigger finger
Pembentukan nodul pada tendon dan penebalan pembungkus tendon 
Sumber gambar: www.mychhs.colostate.edu 

Trigger finger biasanya mengenai jari-jari tangan yang sering digunakan, dan paling sering mengenai ibu jari (trigger thumb), jari ketiga dan jari manis. Lebih dari satu jari dapat terkena dalam waktu yang bersamaan dan dapat mengenai kedua lengan juga

Kelainan trigger finger terjadi pada pada tendon di jari-jari dan ibu jari. Tendon adalah jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang, jadi tendon adalah ujung dari otot.

Kelainan yang terjadi pada trigger finger berupa penebalan pada tendon jari-jari dan penebalan serta penyempitan pada terowongan pembungkus tendon.

Kedua hal ini diakibatkan karena pemakaian berlebih/terus menerus dari jari-jari, sehingga memicu terjadinya iritasi dan peradangan yang akan berakhir dengan penebalan.

Penebalan pada tendon akan membentuk semacam benjolan yang disebut nodul. 

gejala trigger finger tanda trigger finger
Nodul tersangkut pada mulut terowongan pembungkus tendon pada saat jari akan diluruskan
Sumber gambar: www.physioclinic.sg Sumber gambar: www.secondopinions.com 

 
Hal inilah yang menyebabkan tendon yang menebal (nodul) sulit masuk ke dalam terowongan tendon yang menyempit. Tendon dapat masuk ke dalam terowongan tendon, namun tendon akan sulit keluar.

Akibatnya kita dapat menekuk jari-jari kita tetapi pada saat akan diluruskan akan terasa sulit, terasa ada yang menyangkut dan harus dibantu hingga terdengar bunyi "klik" saat kita meluruskan kembali.

Penyebab Trigger Finger

Penyebab pasti tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu seseorang menderita trigger finger, yaitu:

  • Wanita lebih banyak terkena dibandingkan pria, biasanya mengenai usia 40-60 tahun. Aktivitas  rumah tangga seperti memasak, mencuci, menggunting rumput sering disebut sebagai pemicunya.
  • Sering didapatkan pada individu dengan penyakit tertentu seperti diabetes, rheumatoid arthritis, amyloidosis, infeksi tertentu seperti TBC dan hypothiroid. Paling sering adalah pada penderita diabetes dan rheumatoid arthritis.
  • Individu yang banyak menggunakan tangannya untuk menggenggam (menekuk tangan) dalam waktu lama, baik dalam pekerjaan atau hobinya.

   

           aktivitas penyebab trigger finger              
Beberapa aktivitas yang dapat memicu terjadinya trigger finger
Sumber gambar: www.painfreehands.com 


pekerjaan penyebab trigger finger
Beberapa aktivitas pekerjaan yang dapat memicu terjadinya trigger finger
Sumber gambar: www.2lbl.gov  

Gejala dan tanda Trigger Finger

Gejala umumnya terjadi secara tiba-tiba tanpa pencetus. Keluhan dapat terjadi ketika bangun tidur tiba-tiba ruas jari-jari kaku dan sulit diluruskan (tertekuk) atau gejala dapat timbul setelah pemakaian jari-jari berlebih dalam aktivitas sehari-hari.

Gerakan jari menggenggam berulang-ulang dapat menimbulkan gesekan antara otot-otot jari tangan, yang akan mengakibatkan peradangan dan pembengkakan pada tendon jari tangan tersebut.

Gejala lainnya berupa:

  • Pada kondisi akut akan terjadi bengkak menyeluruh pada jari-jari yang terkena, disertai kesulitan untuk menekuk jari-jari dan nyeri.
  • Nyeri saat ditekan dan bengkak juga dapat terjadi pada bagian tengah telapak tangan dekat dengan jari-jari yang terkena.
  • Terdengar bunyi klik, dan sensasi menyangkut pada jari-jari yang terkena pada saat kita hendak meluruskan jari-jari, kadang untuk meluruskannya harus dibantu oleh tangan sebelahnya. Pada saat jari-jari berhasil diluruskan akan terasa seperti tulang yang lepas.
  • Pada keadaan yang berat, jari-jari akan terlihat selalu tertekuk pada keadaan istirahat dan akan mengganggu gerakan normal pada tangan yang terkena

Gejala-gejala tersebut di atas akan dirasakan terutama pada saat kita tidak beraktivitas, pada pagi hari bangun tidur atau pada malam hari setelah kita beraktivitas seharian.

Diagnosis Trigger Finger

Untuk mendiagnosis trigger finger tidak diperlukan pemeriksaan rontgen. Dokter cukup melakukan wawancara dan pemeriksaan jari-jari.

Gejala berupa kesulitan meluruskan jari tangan yang kadang disertai nyeri dan bengkak, dan sering terdengar bunyi klik saat pasien meluruskan jari setelah menggenggam lama atau melakukan gerakan berlebihan dan berulang-ulang pada jemari tangan merupakan kunci utama.

Untuk memastikan diagnosis, dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi atau USG oleh seorang dokter yang sudah terlatih untuk melakukan pemeriksaan USG muskuloskeletal (otot, tulang dan sendi). P

emeriksaan USG juga dapat membantu dokter menentukan lokasi kelainan dengan tepat pada saat akan memberikan terapi injeksi. Namun kadang diperlukan pemeriksaan rontgen untuk membedakan kelainan trigger finger ini dengan kelainan yang lain.

Penanganan Trigger Finger

Terapi trigger finger meliputi tindakan non operasi untuk kasus yang ringan dan tindakan operasi untuk kasus yang berat. 

  1. Terapi non operasi
  • Istirahat 

Istirahatkan jari-jari yang terkena dari aktivitas yang banyak menggunakan jari-jari dalam jangka waktu lama, misal: gerakan menggenggam atau menekuk jari-jari berulang, menggunakan jari-jari dengan mesin yang mempunyai getaran tinggi dsb.

Istirahatkan jari-jari selama 4-6 minggu untuk membiarkan terjadinya pemulihan atau hilangnya peradangan.

  • Hand splint

Hand splint adalah alat bantu yang berfungsi untuk menahan jari-jari pada posisi lurus, dengan tujuan mengistirahatkan jari-jari, dan juga berfungsi untuk menghindari posisi jari-jari menekuk yang tidak disadari pada saat tidur. 

Hand splint diberikan pada keadaan akut dimana terdapat nyeri dan bengkak yang hebat dan pada penderita yang sangat aktif, yang tidak dapat mengistirahatkan jari-jarinya.

pengobatan trigger finger
Penggunaan  hand splint
Sumber gambar: www.3pointsproduct.cpm

  • Obat anti inflamasi atau peradangan, seperti aspirin, ibuprofen, naproxin atau ketoprofen     

Obat ini untuk mengurangi peradangan yang terjadi, dan bukan merupakan pereda nyeri. Dengan berkurangnya peradangan, secara tidak langsung nyeri akan berkurang dan hilang.

Obat ini tidak boleh diberikan jangka panjang karena memiliki banyak efek samping dan penggunaannya harus dalam pengawasan dokter. Maksimal penggunaannya adalah 3 minggu.

  • Injeksi kortikosteroid 

Kortikosteroid adalah obat anti peradangan yang poten. Tujuan terapi injeksi dengan kortison hanya untuk menghilangkan peradangan dan pembengkakan yang terjadi serta dapat mengurangi nyeri.

Injeksi kortikosteroid harus dilakukan oleh seorang dokter yang kompeten dalam hal injeksi muskuloskeletal (otot, tulang, sendi) karena injeksi ini juga mempunyai banyak efek samping bila tidak dipergunakan dengan benar. 

Injeksi maksimal hanya boleh dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun dengan interval minimal 1 bulan. 

 obat trigger finger
Terapi injeksi kortikosteroid pada trigger fingger
Sumber gambar: www.thepainsource.com

Pada keadaan trigger finger yang berat atau sudah lama, injeksi ini hanya bersifat sementara dalam menghilangkan peradangan dan nyeri, dan  tidak dapat menghilangkan kelainan mekanik akibat adanya nodul pada tendon yang sudah terbentuk, sehingga bunyi klik dan sensasi menyangkut pada saat meluruskan jari tetap ada meskipun nyerinya sudah berkurang atau hilang. 

Bila dengan 2 kali injeksi tetap tidak ada perubahan maka harus dilakukan terapi operasi.

  • Kompres hangat 

Kompres hangat dengan cara merendam tangan ke dalam air hangat pada pagi hari dan malam sebelum tidur akan membantu mengurangi kekakuan.

  • Program rehabilitasi medik  
    • Fisioterapi dengan menggunakan ultrasound, laser, terapi dingin, stimulasi listrik, serta pijat dan latihan jari-jari bertujuan untuk menghilangkan peradangan, pembengkakan, nyeri dan memperbaiki kelenturan tendon dan jaringan sekitarnya. 
    • Terapi okupasi untuk menyesuaikan aktivitas sehari-hari yang tidak membebani jari-jari dan tangan, latihan menggunakan jari-jari dalam aktivitas sehari-hari. 
    • Terapi ortosis-prostesis untuk pembuatan hand splint yang sesuai.
  1. Terapi operasi

Trigger Finger bukan merupakan suatu kondisi yang berbahaya sehingga keputusan untuk terapi operasi bersifat individual, tidak perlu tergesa-gesa, tergantung beratnya gejala dan bila sangat mengganggu aktivitas fungsional seseorang.

Operasi dilakukan bila sudah terjadi kekakuan yang hebat sehingga jari-jari tetap menekuk meski dalam keadaan istirahat/kekakuan permanen  dan bila terapi non operatif dalam waktu 3 bulan tidak berhasil. 

terapi trigger finger 
Operasi pelepasan pembungkus tendon

Sumber gambar: www.hand-arm.com

Tujuan dari operasi adalah membuka terowongan pembungkus tendon yang sempit sehingga tendon dapat bergerak keluar masuk tanpa hambatan. 

Operasi ini dapat dilakukan dengan bius lokal, tidak perlu rawat inap, dapat hanya dengan menggunakan jarum (teknik ini disebut percutaneous release).

operasi trigger finger
Operasi pelepasan pembungkus tendon dengan jarum
Sumber gambar: www.hand-arm.com

Komplikasi dari terapi operasi adalah jari tetap tidak dapat lurus penuh, bunyi tidak hilang sepenuhnya, jari berbentuk seperti busur akibat pelepasan yang berlebihan dan infeksi.

Pencegahan Trigger Finger

Sesuai dengan pemicunya, tindakan pencegahan dilakukan dengan membatasi semua aktivitas yang menggunakan tangan, agar tidak berlebihan.

Berikan waktu istirahat yang cukup setiap melakukan aktivitas berulang menggunakan tangan, agar otot-otot di tangan tidak mengalami peradangan dan pembengkakan.

 

Referensi:

  1. Trigger Finger. Zairin Noor Helmi. Buku Ajar Gangguan Musculoskeletal. 2012


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561

Layanan Terkait Penyakit