Cara Mengobati Syaraf Kejepit dan Prosedurnya dari Flex Free Clinic

Kamis, 09 September 2021
Klinik Flex-Free
Kamis, 09 September 2021
Klinik Flex-Free

Pernahkah Anda mendengar tentang penyakit syaraf kejepit? Di dalam dunia medis, syaraf kejepit disebut juga dengan istilah herniated disc atau hernia nukleus pulposus (HNP).

Istilah ‘syaraf kejepit’ seringkali dihubungkan dengan rasa nyeri, tidak bisa bergerak leluasa atau mati rasa. Salah satu cara mengobati syaraf kejepit secara medis yaitu dengan terapi syaraf kejepit.

Syaraf kejepit bisa terjadi saat ada aktivitas berlebihan sehingga menyebabkan dorongan yang kuat pada jaringan bantalan lembut yang terletak di antara batas ruas tulang belakang.

Hal ini akan memicu munculnya beberapa gejala seperti gangguan sistem fungsi saraf, gejala nyeri, kesemutan, baal atau kelemahan pada anggota tubuh yang terkena.

Informasi Lebih Lanjut dan Cara Mengobati Syaraf Kejepit

Sebelum mengetahui cara mengobati syaraf kejepit, ada baiknya Anda pahami dulu seperti apa kondisi syaraf kejepit dan beberapa informasi seputar syaraf kejepit yang kami rangkumkan disini.

Syaraf kejepit biasanya sering dirasakan pada anggota tubuh bagian atas seperti lengan, bahu, siku, leher, pergelangan tangan, area punggung atas dan bawah.

Penyakit ini terbagi menjadi 2 tipe berdasarkan sisi letak penjepitan, yaitu Nerve Entrapment Syndrome dan Herniated Nucleus Pulposus (HNP).

Nerve Entrapment Syndrome merupakan kondisi di mana terjadi penjepitan kronis pada syaraf tepi oleh kelainan ekstrinsik maupun intrinsik saraf pada alat gerak tubuh bagian atas maupun bawah.

Sedangkan HNP adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh posisi bantalan lembut yang keluar di antara tulang belakang (soft gel disc atau nucleus pulposus) karena tekanan yang besar sehingga robek dan menjepit cabang saraf di sekelilingnya

Kelainan ekstrinsik syaraf juga dapat terjadi pada jaringan sekitar organ tubuh seperti masalah sendi, kista, tumor, dislokasi tulang, osteofit, ganglion, trauma repetitif pada otot, tendon, atau ligament. Berbeda dengan kelainan intrinsik saraf, kelainan ini disebabkan oleh tumor pada sel saraf, repetisi yang merusak struktur dan pembungkus saraf.

Cara mengobati syaraf kejepit yang paling aman yaitu dengan cara datang ke klinik fisioterapi khusus. Salah satu klinik fisioterapi paling andal yang ada di negara kita yaitu Flex Free Clinic. Klinik kami menjalankan praktek penyembuhan syaraf kejepit dengan metode yang sangat modern.

Gejala dan Tanda-Tanda Syaraf Kejepit

Gejala dan tanda-tanda pada penderita syaraf kejepit yaitu nyeri tajam, kebas, kelemahan otot, kesemutan, baal dan mati rasa.

Berapa gejala ada yang bisa di redakan dengan penanganan mandiri dan perawatan medis. Oleh karenanya Anda perlu memahami cara mengobati syaraf kejepit yang tepat mengatasinya.

Menurut lokasinya, syaraf kejepit dapat terjadi di area leher, pergelangan tangan, punggung bawah dan atas. Gejala yang dirasakan penderita syaraf kejepit yaitu rasa nyeri, kesemutan, baal atau mati rasa, sakit area punggung, dan kelemahan di area yang terdampak.

Apabila keluhan terus berlanjut dan memburuk, maka gejala serius pada penderita syaraf kejepit harus segera diatasi dengan melakukan penanganan pada dokter. Hal ini penting karena gejala yang ringan dan berulang jika tidak segera diatasi, kondisinya dapat memburuk

Segera konsultasikan dengan dokter spesialis untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. Dokter yang tepat dalam menangani syaraf kejepit adalah Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp KFR).

Apa Saja Jenis-Jenis Syaraf Terjepit?

1. Nerve Entrapment Syndrome

Pada umumnya, gejala Nerve entrapment syndrome meliputi alat gerak atas dan alat gerak bawah. Faktor penyebabnya antara lain usia, cedera olahraga, gerakan repetitif, kehamilan, darah tinggi, penyakit autoimun, diabetes, obesitas, kista dan tumor.

Pemeriksaan yang tepat untuk nerve entrapment syndrome yaitu Nerve Conduction Study (NCS), MRI, EMG dan Ultrasound (USG). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui letak saraf yang terjepit dan dilanjutkan dengan EMG untuk mendiagnosa seberapa parah kerusakan syaraf.

2. Hernia Nucleus Pulposus (HNP)

Kasus HNP sering terjadi pada leher, lengan, pinggang, kaki, dan ruas tulang belakang yang banyak mengalami pergerakan atau mendapat tumpuan berat badan yang berlebihan.

Beberapa faktor yang dapat memicu munculnya HNP antara lain obesitas, genetik, merokok, mengangkat benda berat atau mengoperasikan mesin dengan daya getar.

Pemeriksaan dan penanganan yang diperlukan untuk penyakit HNP yakni Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan CT Scan untuk melihat besar derajat beratnya penjepitan yang terjadi pada area tulang belakang. Pemeriksaan Electromyography (EMG) juga diperlukan untuk penderita syaraf kejepit HNP.

Kenali Faktor Penyebab Munculnya Syaraf Kejepit

Risiko seseorang mengalami syaraf terjepit pada umumnya disebabkan atau dipicu oleh beberapa kondisi tertentu pada tubuh itu sendiri, yaitu:

  • Rheumatoid arthritis (peradangan sendi). Penyebab munculnya peradangan pada sendi biasanya karena terjadi penjepitan syaraf pada tulang sendi.
  • Gerakan berulang-ulang atau berlebihan. Repetisi atau kegiatan berulang pada satu waktu dapat menyebabkan stress. Misalnya kegiatan mengetik, pergelangan tangan dan jari yang bergerak tanpa jeda dapat menyebabkan carpal tunnel syndrome.
  • Obesitas. Tumpukan lemak yang melebihi batas wajar tidak baik untuk kesehatan organ tubuh maupun sistem syaraf.  Tak hanya menekan jalur saraf, obesitas juga membuat tulang dan sendi kewalahan menopang berat tubuh.
  • Cedera. Cedera dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti gerakan yang spontan, olahraga tanpa pemanasan, gerakan mengangkat, menarik atau memutar tubuh secara tak wajar dan kecelakaan juga dapat menyebabkan saraf kejepit.
  • Kehamilan. Hampir sama seperti obesitas, ibu hamil mengalami kenaikan berat badan karena meningkatnya jumlah air dan perkembangan janin dapat memungkinkan terjadinya pembengkakan pada jalur syaraf.
  • Proses penuaan. Usia yang terus bertambah akan mempengaruhi kekuatan tulang belakang dan bantalan tulang belakang dimana berkurangnya kandungan air yang menyebabkan perubahan bentuk.

Cara Mendiagnosis Syaraf Kejepit Paling Baik

Berikut ini adalah beragam alat untuk pemeriksaan pencitraan yang dapat Anda lakukan guna mengetahui penyebab syarat kejepit yang dikeluhkan:

  • Sinar X. Tujuan pemberian Sinar X yaitu untuk mengetahui adanya masalah pada pendangkalan dan kesejajaran struktur tulang belakang atau patah tulang untuk mendiagnosa penyebab timbulnya gejala syaraf kejepit.
  • Elektromiografi (EMG). Pemeriksaan ini mengukur impuls listrik otot dan konduksi saraf dengan memberikan gambaran apakah saraf bekerja secara normal.
  • Computed Tomography (CT) scan. CT scan dapat memberikan hasil pemeriksaan tulang belakang yang lebih detail dibandingkan dengan pemberian sinar X.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI). Pemeriksaan MRI dapat menunjukkan apakah terjad kerusakan pada jaringan lunak yang mengakibatkan penekanan saraf, atau ada kerusakan pada spinal cord dan saraf tulang belakang.

Cara Meredakan Syaraf Kejepit yang Ampuh

Sebelum melakukan penanganan yang tepat, kenali terlebih dahulu tanda dan gejala yang muncul. Selanjutnya pertimbangkan penanganan konservatif (tanpa pembedahan) seperti menggunakan obat-obatan tertentu atau fisioterapi.

Penanganan konservatif bisa menjadi langkah pertama yang Anda tempuh untuk mengatasi saraf kejepit. Apabila masih tidak membuahkan hasil, maka tindakan selanjutnya yaitu operasi atau pembedahan. Berikut adalah beberapa cara meredakan gejala saraf terjepit:

1. Istirahat yang cukup

Kebutuhan tidur yang cukup mungkin banyak diremehkan oleh banyak. Namun tahukah Anda? Istirahat dan tidur yang cukup selama beberapa waktu dapat memperbaiki kerusakan sel tubuh sehingga di beberapa kasus dapat memperbaiki syaraf kejepit.

Saat Anda istirahat atau tidur, tubuh akan memperbaiki kerusakan pada organ tubuh dengan sendirinya. Perbaiki kualitas tidur juga membantu mempercepat kesembuhan. Kurangi pekerjaan dan aktivitas berat yang dapat memicu kondisi semakin parah.

2. Obat pereda nyeri

Apabila rasa sakit yang dialami ringan, dokter mungkin akan memberikan obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti acetaminophen, ibuprofen, atau naproxen sodium.

Jika rasa sakit yang dialami tidak kunjung membaik, suntikan kortikosteroid ke area di sekitar saraf tulang belakang mungkin akan dipertimbangkan oleh dokter. Obat pelemas otot juga diperlukan jika terdapat gejala kejang otot.

Apabila pemberian obat-obatan tersebut tidak berhasil, maka untuk membantu meredakan nyeri, dokter mungkin akan mempertimbangkan penggunaan opioid jangka pendek. Perhatikan dosis dan kontraindikasi masing-masing obat dan konsumsi sesuai resep dokter.

3. Terapi fisik

Fisioterapi atau terapi fisik dapat membantu mengatasi dan meringankan rasa sakit akibat saraf kejepit. Selama proses terapi fisik, Anda akan arahkan pada gerakan penguatan dan peregangan otot di area tubuh yang terkena saraf kejepit.

Dengan begitu, tekanan di saraf berangsur-angsur akan berkurang. Olahraga ringan baik untuk peregangan otot dan membantu meredakan nyeri ringan. Penerapan terapi fisik sebaiknya di lakukan di bawah penanganan tenaga medis atau dokter spesialis.

4. Operasi

Pada beberapa kasus, pembedahan merupakan upaya terakhir bila penanganan atau metode pengobatan lain tidak mampu memperbaiki gejala saraf kejepit Anda setelah beberapa minggu.

Gejala yang terus berlanjut seperti nyeri hebat, mati rasa, kelemahan, kesulitan berdiri atau berjalan, kehilangan kontrol kandung kemih atau usus. Jenis operasi yang dilakukan tergantung dari diagnosa lokasi gangguan saraf.

Penanganan syaraf kejepit seperti konservatif diperuntukkan gejala syaraf kejepit yang ringan dan jika sudah parah dapat menempuh jalur operasi. Gejala syaraf kejepit memang sakit dan meresahkan, oleh karenanya mencegah faktor resiko penyebab syaraf kejepit sangat diperlukan.

Jika gejala yang disebutkan diatas pernah Anda alami, jangan menunda untuk segera mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat. Semakin cepat perawatan didapatkan, semakin cepat pula proses penyembuhan dan mencegah timbulnya gejala yang semakin parah.

Konsultasikan keluhan Anda pada dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tips Pencegahan Syaraf Kejepit

Memang tidak semua penyakit syaraf terjepit dapat dicegah. Namun masih ada cara-cara atau tips tertentu untuk mencegahnya. Berikut ini adalah tips yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko munculnya saraf kejepit:

  • Menjaga berat badan ideal; Jaga pola makan dan perbanyak konsumsi buah dan vitamin. Hal ini baik untuk mencegah berat badan berlebih yang dapat membebani dan mempercepat pengikisan pada tulang belakang.
  • Berolahraga teratur; Untuk menguatkan otot, sendi, dan tulang, lakukan latihan kekuatan dan peregangan otot sekitar tulang belakang, contohnya dengan berenang, yoga dan pilates.
  • Hindari repitisi; Hindari melakukan pengulangan gerakan yang sama dalam satu waktu tertentu. Repetisi otot dapat mencapai titik hipertrofi dalam kurun 8-12 reps. Jika melebihi titik hipertrofi kemungkinan besar beban yang digunakan terlalu berat.
  • Menjaga postur tubuh saat beraktivitas; Beri jeda dan jaga postur tubuh saat berdiri, duduk, mengangkat barang. Hindari duduk atau berbaring di satu posisi dalam waktu yang lama karena dapat menyebabkan saraf di tungkai terjepit
  • Jauhi rokok dan alkohol; Rokok mengandung senyawa nikotin yang dapat melemahkan jaringan bantalan tulang belakang. Sedangkan alkohol dapat memperlambat fungsi sistem saraf pusat dan menghilangkan kesadaran pada seseorang.
  • Berisitrahat yang cukup; Perbanyak istirahat dan jeda saat ketika melakukan pekerjaan berulang-ulang yang dilakukan dalam waktu lama. Tidur secara teratur juga baik untuk asupan istirahat yang cukup, dimana hal ini memudahkan otot dan saraf untuk bekerja memperbaiki kerusakan sel tubuh.

Pengobatan Syaraf Kejepit Di Klinik Flex Free

Flex Free Musculoskeletal Rehabilitation Clinic yakni sebuah klinik rehabilitasi medik khusus di bidang muskuloskeletal yang mengatasi kelainan dan nyeri otot, tulang, sendi dan saraf dengan penentuan jenis terapi dari Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp KFR). Di Klinik Flex Free juga tersedia layanan PRP atau (Platelet Rich Plasma) dan terapi regenerasi otot tulang sendi atau Musculoskeletal.

Perlu Anda ketahui, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp KFR) atau yang dulu dikenal dengan Dokter Spesialis Rehab Medik (Sp. RM) sangat cocok untuk menangani masalah syaraf kejepit. Sebab, dokter di Flex Free Clinic merupakan satu-satunya spesialis yang mendalami kinesiology atau ilmu gerak tubuh manusia.

Pada tahap pertama, dokter akan mendiagnosa penyakit dan riwayat penyakit sebelum menentukan pengobatan. Terkadang pemeriksaan lebih lanjut diperlukan, misalnya dengan MRI, atau Computerized Axial Tomography (CAT) scan, untuk mendapatkan gambaran saraf yang lebih jelas.

Setelah memperoleh hasil diagnosis yang tepat, berdasarkan pemeriksaan tersebut dokter akan menentukan terapi mana yang diperlukan pasien, apakah dengan antinyeri, kortikosteroid, terapi fisik, atau pada kasus yang berat dengan pembedahan.

Dokter akan menyarankan terapi konservatif pada pengobatan saraf kejepit tahap awal. Namun apabila kondisi pasien tidak memungkinkan atau ada risiko kondisi memburuk, pasien akan langsung diberikan terapi intervensi atau dirujuk ke dokter spesialis ortopedi atau bedah saraf. Berikut langkah-langkah dan prosedurnya:

1. Penanganan konservatif

Obat anti nyeri akan diberikan dokter pada pasien dengan diminum atau disuntik apabila nyeri dirasakan sangat berat. Pemberian obat umumnya sekitar 5 hari diiringi kegiatan fisioterapi dan ditambah beberapa edukasi exercise khusus.

2. Fisioterapi

Pemberian fisioterapi bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri, meningkatkan relaksasi otot, memperbaiki persendian dan gerak otot, mengurangi pembengkakan otot, serta mengurangi keperluan untuk mengkonsumsi obat pereda nyeri.

Cara Mengobati Syaraf Kejepit dengan Fisioterapi Di Klinik Flex Free

Berikut adalah aneka jenis terapi dalam menangani penyakit syaraf kejepit sesuai dengan diagnosa dan pemeriksaan dokter spesialis yang perlu Anda ketahui:

  1. Terapi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS); Salah satu jenis terapi yang menggunakan aliran listrik dengan berbagai macam jenis frekuensi, amplitudo dan karakteristik aliran listrik tertentu yang dialirkan melalui kulit dengan perantaraan pad.
  2. Terapi Laser; Laser untuk terapi ini dapat menembus lebih dalam dibandingkan dengan laser yang digunakan pada kulit dan tidak memiliki dampak merusak/memotong seperti laser operasi melainkan memiliki efek anti radang, anti nyeri dan regenerasi jaringan.
  3. Terapi Ultrasound; Yaitu efek mekanik yang dapat berguna untuk memasukan jenis obat tertentu, memberikan efek pemijatan dan efek biologis yang dapat mempengaruhi kecepatan terjadinya proses penyembuhan pada jaringan atau sel tubuh.
  4. Traksi dengan Triton-DTS; Alat terapi dekompresi spinal yang menggunakan prinsip tarik seperti alat traksi dengan memberikan tarikan pada tulang belakang secara ritmis dengan pola tarikan yang memberikan efek vakum pada diskus dan menyebabkan penjepitan saraf akan kembali masuk.

Demikianlah ulasan terkait informasi seputar cara mengobati syaraf kejepit dari kami. Semoga bermanfaat untuk Anda. Apabila Anda mengalami gejala syaraf kejepit, maka harus segera ditangani untuk menghidari risiko dan gejala yang memburuk. Konsultasikan keluhan Anda pada Flex Free Clinic untuk penanganan syaraf kejepit yang tepat.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561