Ketika Anda mengalami cedera tulang belakang, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan brace sebagai bagian dari rencana pengobatan.
Setelah cedera tulang belakang, jaringan lunak yang biasanya menstabilkan tulang belakang menjadi tidak mampu untuk mempertahankan posisi normalnya, sehingga diperlukan penggunaan brace.
Meskipun begitu, brace untuk punggung paling efektif ketika digunakan atas saran dan petunjuk dokter Anda. Apabila tidak diperlukan, dokter tidak akan merekomendasikannya.
Penggunaan brace seperti memakai gips saat patah tulang, brace membatasi gerakan dan membuat tulang belakang tidak bergerak sehingga dapat sembuh secara alami.
Brace punggung secara eksternal mengontrol posisi tulang belakang, mengoreksi, dan menstabilkan tulang belakang, dan membatasi gerakan dari tulang belakang.
Penggunaan brace juga mencegah terjadinya cedera lebih lanjut pada tulang belakang dengan bergerak tiba-tiba di masa penyembuhan.
Brace juga memungkinkan Anda untuk bergerak tanpa mengganggu tulang belakang yang cedera. Karena meskipun sedang cedera, Anda tidak disarankan untuk hanya tidur atau berbaring.
Gerakan sehari-hari dapat membantu mencegah pembekuan darah, luka akibat tekanan, dan masalah lainnya yang muncul akibat hanya berbaring dalam waktu yang lama.
Sebelum menggunakan brace, diperlukan konsultasi dan rekomendasi dokter terlebih dahulu. Dokter akan menentukan apakah diperlukan penggunaan brace, jenis brace yang tepat pada masing-masing kondisi pasien, dan berapa lama penggunaannya.
Waktu penggunaan brace bervariasi bergantung pada jenis cedera yang dialami. Bila Anda mengalami patah tulang belakang, Anda mungkin harus menggunakan brace 24 jam sehari selama beberapa bulan hingga tulang sembuh.
Penggunaan brace tanpa petunjuk atau konsultasi terlebih dahulu dengan dokter dapat menyebabkan cedera lebih lanjut, atau bertambahnya nyeri.
Hal penting yang harus diingat adalah, penggunaan brace merupakan salah satu dari rencana terapi yang komprehensif, yang dapat mencakup latihan atau olahraga khusus, terapi fisik, dan/atau obat-obatan.
Jenis atau bentuk brace cedera tulang belakang bergantung pada cedera yang dialami.
Setelah cedera tulang belakang, biasanya digunakan brace yang keras. Brace dipakai mengelilingi dada, punggung dan perut, untuk menahan tulang belakang di tempatnya.
Bila diperlukan support di punggung bawah, brace mungkin akan digunakan hingga paha bagian atas.
Dokter Anda akan menentukan mana brace yang tepat bagi kondisi Anda.
Secara umum, brace dibagi menjadi dua jenis, yaitu brace yang lembut dan keras.
Brace lembut: Misalnya brace servikal (untuk leher) yang terbuat dari busa padat, dengan perekat velcro untuk mengunci. Jenis brace ini digunakan sementara untuk mengatasi cedera whiplash.
Brace keras: Brace keras dapat digunakan untuk menstabilkan tulang belakang dengan cepat setelah trauma, misalnya pada patah tulang belakang. Brace jenis ini biasanya digunakan selama 24 jam sehari.
Sterno-Occipital Mandibular Immobilization Device (SOMI)
Brace ini menyokong area dada bagian tengah (sterno), dasar tulang tengkorak (oksipital), dan area rahang/dagu (mandibular).
Brace ini mencegah kepala dan leher bergerak ke atas bawah, atau ke samping. Pita kepala digunakan mengelilingi dahi dan dikaitkan ke bagian di dagu yang menyokong rahang bawah. Bagian di dagu dikaitkan ke rompi.
Halo Ring
Halo ring atau halo crown adalah alat yang mengelilingi kepala dan terfiksasi. Brace jenis ini digunakan ketika tulang belakang leher tidak stabil.
Pada pembedahan leher misalnya, leher menjadi tidak stabil, sehingga diperlukan halo ring atau halo crown untuk membantu menahan leher pada tempatnya selama masa penyembuhan.
Halo ring dikaitkan dengan tempat tidur, biasanya menggunakan tali.
Halo Vest
Halo vest menggabungkan halo ring dan rompi yang memiliki busa yang digunakan di dada. Halo ring dikaitkan ke rompi melalui ring logam yang dapat disesuaikan.
Halo vest menstabilkan tulang servikal sehingga memungkinkan Anda untuk bergerak. Paku-paku yang berjarak sama di sekeliling halo ring terhubung dengan kedua sisi kepala, dipasang dengan anestesi atau bius lokal.
Prosedur ini diikuti dengan pemeriksaan rontgen serial untuk memastikan tulang belakang leher berada di posisi yang tepat.
Beberapa dokter menggunakan halo ring di tempat tidur selama beberapa hari sebelum mengkaitkannya ke rompi (bila sesuai dengan kondisi pasien).
Beberapa faktor berikut ini dapat mempengaruhi keberhasilan dari terapi dengan brace:
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561