Penggunaan Brace setelah Cedera Tulang Belakang

Rabu, 07 Juni 2023
Flex Free
Rabu, 07 Juni 2023
Flex Free

Ketika Anda mengalami cedera tulang belakang, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan brace sebagai bagian dari rencana pengobatan.

Setelah cedera tulang belakang, jaringan lunak yang biasanya menstabilkan tulang belakang menjadi tidak mampu untuk mempertahankan posisi normalnya, sehingga diperlukan penggunaan brace.

Meskipun begitu, brace untuk punggung paling efektif ketika digunakan atas saran dan petunjuk dokter Anda. Apabila tidak diperlukan, dokter tidak akan merekomendasikannya.

Tujuan Penggunaan Brace

Penggunaan brace seperti memakai gips saat patah tulang, brace membatasi gerakan dan membuat tulang belakang tidak bergerak sehingga dapat sembuh secara alami.

Brace punggung secara eksternal mengontrol posisi tulang belakang, mengoreksi, dan menstabilkan tulang belakang, dan membatasi gerakan dari tulang belakang.

Penggunaan brace juga mencegah terjadinya cedera lebih lanjut pada tulang belakang dengan bergerak tiba-tiba di masa penyembuhan.

Brace juga memungkinkan Anda untuk bergerak tanpa mengganggu tulang belakang yang cedera. Karena meskipun sedang cedera, Anda tidak disarankan untuk hanya tidur atau berbaring.

Gerakan sehari-hari dapat membantu mencegah pembekuan darah, luka akibat tekanan, dan masalah lainnya yang muncul akibat hanya berbaring dalam waktu yang lama.

Penggunaan Brace yang Spesifik pada Masing-masing Pasien

Sebelum menggunakan brace, diperlukan konsultasi dan rekomendasi dokter terlebih dahulu. Dokter akan menentukan apakah diperlukan penggunaan brace, jenis brace yang tepat pada masing-masing kondisi pasien, dan berapa lama penggunaannya.

Waktu penggunaan brace bervariasi bergantung pada jenis cedera yang dialami. Bila Anda mengalami patah tulang belakang, Anda mungkin harus menggunakan brace 24 jam sehari selama beberapa bulan hingga tulang sembuh.

Penggunaan brace tanpa petunjuk atau konsultasi terlebih dahulu dengan dokter dapat menyebabkan cedera lebih lanjut, atau bertambahnya nyeri.

Hal penting yang harus diingat adalah, penggunaan brace merupakan salah satu dari rencana terapi yang komprehensif, yang dapat mencakup latihan atau olahraga khusus, terapi fisik, dan/atau obat-obatan.

Desain Brace untuk Cedera Tulang Belakang

Jenis atau bentuk brace cedera tulang belakang bergantung pada cedera yang dialami.

Setelah cedera tulang belakang, biasanya digunakan brace yang keras. Brace dipakai mengelilingi dada, punggung dan perut, untuk menahan tulang belakang di tempatnya.

Bila diperlukan support di punggung bawah, brace mungkin akan digunakan hingga paha bagian atas. 

Dokter Anda akan menentukan mana brace yang tepat bagi kondisi Anda.

Secara umum, brace dibagi menjadi dua jenis, yaitu brace yang lembut dan keras.

Brace lembut: Misalnya brace servikal (untuk leher) yang terbuat dari busa padat, dengan perekat velcro untuk mengunci. Jenis brace ini digunakan sementara untuk mengatasi cedera whiplash.

Brace keras: Brace keras dapat digunakan untuk menstabilkan tulang belakang dengan cepat setelah trauma, misalnya pada patah tulang belakang. Brace jenis ini biasanya digunakan selama 24 jam sehari.

Jenis-jenis Brace

Sterno-Occipital Mandibular Immobilization Device (SOMI)

Brace ini menyokong area dada bagian tengah (sterno), dasar tulang tengkorak (oksipital), dan area rahang/dagu (mandibular).

SOMI brace untuk cedera tulang belakang

Brace ini mencegah kepala dan leher bergerak ke atas bawah, atau ke samping. Pita kepala digunakan mengelilingi dahi dan dikaitkan ke bagian di dagu yang menyokong rahang bawah. Bagian di dagu dikaitkan ke rompi.

Halo Ring

Halo ring atau halo crown adalah alat yang mengelilingi kepala dan terfiksasi. Brace jenis ini digunakan ketika tulang belakang leher tidak stabil.

Pada pembedahan leher misalnya, leher menjadi tidak stabil, sehingga diperlukan halo ring atau halo crown untuk membantu menahan leher pada tempatnya selama masa penyembuhan.

Halo ring dikaitkan dengan tempat tidur, biasanya menggunakan tali.

Halo Vest

Halo vest menggabungkan halo ring dan rompi yang memiliki busa yang digunakan di dada. Halo ring dikaitkan ke rompi melalui ring logam yang dapat disesuaikan.

Halo vest menstabilkan tulang servikal sehingga memungkinkan Anda untuk bergerak. Paku-paku yang berjarak sama di sekeliling halo ring terhubung dengan kedua sisi kepala, dipasang dengan anestesi atau bius lokal.

halo vest

Prosedur ini diikuti dengan pemeriksaan rontgen serial untuk memastikan tulang belakang leher berada di posisi yang tepat.

Beberapa dokter menggunakan halo ring di tempat tidur selama beberapa hari sebelum mengkaitkannya ke rompi (bila sesuai dengan kondisi pasien).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penggunaan Brace

Beberapa faktor berikut ini dapat mempengaruhi keberhasilan dari terapi dengan brace:

  • Penggunaan yang sesuai dengan anjuran dokter. Banyak orang merasa kesulitan dan tidak nyaman menggunakan brace karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Akan tetapi kepatuhan penggunaan brace yang sesuai dengan saran dokter merupakan salah satu faktor penting untuk keberhasilan terapi.
  • Tidak bergantung pada brace untuk jangka panjang. Brace untuk punggung umumnya direkomendasikan untuk penggunaan jangka pendek. Penggunaan yang melebihi waktu yang dianjurkan diperkirakan dapat menyebabkan atrofi otot (otot mengecil) dan ketergantungan pada brace, yang pada akhirnya dapat membuat punggung lemah, meningkatkan kemungkinan cedera, dan memperburuk nyeri.
  • Bersikap positif terhadap pemakaian brace. Satu penelitian menyebutkan bahwa pemakaian brace memberikan hasil yang lebih efektif ketika dianggap sebagai terapi yang berpotensi dan pasien mempertahankan sikap yang positif terhadap efeknya. Dukungan dari keluarga, teman dan orang-orang terdekat dapat membantu.

 

 

Referensi:

  • https://www.healthcentral.com/condition/spinal-cord-injury/spinal-bracing-treatment-option-spinal-cord-injury
  • https://www.rpspine.com/blog/bracing-after-a-spinal-injury-what-to-expect
  • https://www.spine-health.com/treatment/alternative-care/when-consider-back-brace

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561