Spondylosis servikal atau spondylosis leher adalah istilah medis untuk nyeri pada leher yang disebabkan oleh kerusakan pada diskus tulang belakang leher yang muncul seiring dengan pertambahan usia.
Lebih dari 85% orang yang berusia di atas 60 tahun mengalami spondylosis servikal.
Manusia memiliki tulang belakang (vertebra) sebanyak 33 buah yang saling berhubungan membentuk saluran yang melindungi medulla spinalis. Tulang leher terdiri dari 7 tulang vertebra yang dimulai dari dasar tulang tengkorak.
Tulang belakang terdiri dari:
Vertebra – tulang yang menyusun struktur tulang belakang dan melindungi saraf
Diskus – jaringan yang berada di antara vertebra, yang berfungsi sebagai bantalan dan menyokong vertebra
Medulla spinalis – berkas saraf utama yang membawa pesan antara otak dan tulang belakang
Akar saraf – bagian awal dari saraf yang keluar dari medulla spinalis melalui “lubang kunci” di sepanjang tulang belakang.
Diskus intervertebralis terdiri dari dua komponen:
Annulus fibrosus. Merupakan bagian luar dari diskus yang keras dan fleksibel.
Nucleus pulposus. Terdapat di bagian tengah diskus yang lunak seperti jelly.
Gejala yang paling sering dari spondylosis servikal adalah nyeri dan kaku pada leher dan sakit kepala. Gejala lainnya yang bisa dialami yaitu nyeri pada bahu yang intensitasnya bertambah ketika:
Pada beberapa kasus, spondylosis servikal dapat menyebabkan penyempitan ruang yang diperlukan bagi medulla spinalis atau saraf. Bila hal ini terjadi, dapat timbul rasa baal dan kelemahan pada lengan, tangan dan jari.
Sumber gambar: www.hindustantimes.com
Pada sebagian besar orang, spondylosis servikal tidak menimbulkan gejala.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik seperti:
Pemeriksaan tersebut dapat membantu dokter menentukan apakah saraf dan medulla spinalis Anda tertekan. Masalah pada refleks dan hilangnya sensasi dapat mengindikasikan adanya kerusakan saraf akibat penyempitan medulla spinalis.
Elektromiografi (EMG). Pemeriksaan ini mengukur aktivitas kelistrikan di saraf. Dilakukan untuk mengetahui apakah saraf Anda berfungsi secara normal ketika mengirimkan sinyal ke otot.
Studi konduksi saraf. Pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa kecepatan dan kekuatan sinyal yang dikirimkan oleh saraf.
Faktor risiko utama adalah penuaan. Diskus menjadi rentan terhadap kerusakan. Tubuh juga mengkompensasi kerusakan sendi dengan membentuk tulang tambahan untuk menyokong leher dan membuat tulang belakang jadi kaku. Tulang tambahan ini disebut dengan spur atau osteofit.
Osteofit dapat menyebabkan tulang belakang menjadi kaku yang menimbulkan nyeri leher. Perubahan ini juga dapat menyebabkan kerusakan saraf dan medulla spinalis yang berada di dekatnya.
Faktor risiko lainnya yaitu:
Penanganan spondylosis servikal bertujuan untuk meredakan nyeri, menurunkan risiko kerusakan permanen dan membantu pasien hidup secara normal. Metode selain pembedahan biasanya sangat efektif.
Terapi fisik membantu Anda meregangkan otot leher dan bahu. Peregangan ini akan membuat otot lebih kuat dan pada akhirnya membantu meredakan nyeri. Anda mungkin juga memerlukan traksi leher, yang melibatkan penggunaan beban untuk menambah ruang antar sendi leher dan meredakan tekanan pada diskus servikal dan akar saraf.
Spondylosis servikal ringan dapat merespons:
Penggunaan busa penyangga yang padat untuk mengurangi ketegangan di leher.
Apabila kondisi Anda berat dan tidak merespons terhadap penatalaksanaan lain atau Anda memiliki gejala neurologis seperti kelemahan pada lengan atau tungkai bawah yang memburuk, Anda mungkin memerlukan pembedahan.
Pembedahan melibatkan pembuangan spur tulang, bagian dari tulang leher, atau diskus yang mengalami herniasi (penonjolan ke arah luar), untuk memberikan ruang bagi medulla spinalis dan saraf.
Sebagian besar penderita spondylosis servikal memiliki gejala jangka panjang. Akan tetapi gejala tersebut dapat membaik dengan penanganan non pembedahan.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561