SPONDYLOSIS SERVIKAL

Jumat, 14 Oktober 2016
Flex Free
Jumat, 14 Oktober 2016
Flex Free

Definisi Spondylosis Servikal

Spondylosis servikal atau spondylosis leher adalah istilah medis untuk nyeri pada leher yang disebabkan oleh kerusakan pada diskus tulang belakang leher yang muncul seiring dengan pertambahan usia.

Lebih dari 85% orang yang berusia di atas 60 tahun mengalami spondylosis servikal.

Anatomi Tulang Belakang

Manusia memiliki tulang belakang (vertebra) sebanyak 33 buah yang saling berhubungan membentuk saluran yang melindungi medulla spinalis. Tulang leher terdiri dari 7 tulang vertebra yang dimulai dari dasar tulang tengkorak.

Tulang belakang terdiri dari:

Vertebra – tulang yang menyusun struktur tulang belakang dan melindungi saraf

Diskus – jaringan yang berada di antara vertebra, yang berfungsi sebagai bantalan dan menyokong vertebra

Medulla spinalis – berkas saraf utama yang membawa pesan antara otak dan tulang belakang

Akar saraf – bagian awal dari saraf yang keluar dari medulla spinalis melalui “lubang kunci” di sepanjang tulang belakang.

Diskus intervertebralis terdiri dari dua komponen:

Annulus fibrosus. Merupakan bagian luar dari diskus yang keras dan fleksibel.

Nucleus pulposus. Terdapat di bagian tengah diskus yang lunak seperti jelly.

diskus intervertebralis

Gejala Spondylosis Servikal

Gejala yang paling sering dari spondylosis servikal adalah nyeri dan kaku pada leher dan sakit kepala. Gejala lainnya yang bisa dialami yaitu nyeri pada bahu yang intensitasnya bertambah ketika:

  1. Berdiri atau duduk
  2. Bersin, batuk atau tertawa
  3. Menengadahkan kepala

Pada beberapa kasus, spondylosis servikal dapat menyebabkan penyempitan ruang yang diperlukan bagi medulla spinalis atau saraf. Bila hal ini terjadi, dapat timbul rasa baal dan kelemahan pada lengan, tangan dan jari.

neckpain symptoms

Sumber gambar: www.hindustantimes.com

Pada sebagian besar orang, spondylosis servikal tidak menimbulkan gejala.

Diagnosis Spondylosis Servikal

  1. Pemeriksaan fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik seperti:

  • Kekuatan lengan, tangan dan jari Anda
  • Sensasi sentuhan
  • Refleks
  • Aliran darah
  • Fleksibilitas leher dan lengan
  • Cara Anda berjalan

Pemeriksaan tersebut dapat membantu dokter menentukan apakah saraf dan medulla spinalis Anda tertekan. Masalah pada refleks dan hilangnya sensasi dapat mengindikasikan adanya kerusakan saraf akibat penyempitan medulla spinalis.

2. Pemeriksaan pencitraan

  • Rontgen leher dapat menunjukkan kelainan seperti spur tulang, yang mengindikasikan terjadinya spondylosis servikal. Rontgen leher juga dapat menyingkirkan penyebab yang lebih jarang dan serius seperti tumor, infeksi atau fraktur
  • CT scan dapat memberikan gambaran leher yang lebih jelas dan rinci
  • MRI dapat menunjukkan dengan tepat area saraf yang terjepit
  • Myelografi. Menggunakan pewarna yang disuntikkan ke kanalis spinalis untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas pada CT scan atau rontgen

3. Tes fungsi saraf

 

elektromiografi

Elektromiografi (EMG). Pemeriksaan ini mengukur aktivitas kelistrikan di saraf. Dilakukan untuk mengetahui apakah saraf Anda berfungsi secara normal ketika mengirimkan sinyal ke otot.

Studi konduksi saraf. Pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa kecepatan dan kekuatan sinyal yang dikirimkan oleh saraf.

Faktor Risiko Spondylosis Servikal

Faktor risiko utama adalah penuaan. Diskus menjadi rentan terhadap kerusakan. Tubuh juga mengkompensasi kerusakan sendi dengan membentuk tulang tambahan untuk menyokong leher dan membuat tulang belakang jadi kaku. Tulang tambahan ini disebut dengan spur atau osteofit.

bone spur

Osteofit dapat menyebabkan tulang belakang menjadi kaku yang menimbulkan nyeri leher. Perubahan ini juga dapat menyebabkan kerusakan saraf dan medulla spinalis yang berada di dekatnya.

Faktor risiko lainnya yaitu:

  • Cedera leher
  • Pekerjaan yang melibatkan gerakan leher berulang, atau menahan leher dalam posisi yang tidak nyaman selama periode yang lama
  • Faktor genetik
  • Merokok
  • Kelebihan berat badan dan gaya hidup tidak aktif
  • Artritis berat

Penanganan Spondylosis Servikal

Penanganan spondylosis servikal bertujuan untuk meredakan nyeri, menurunkan risiko kerusakan permanen dan membantu pasien hidup secara normal. Metode selain pembedahan biasanya sangat efektif.

1. Terapi fisik

Terapi fisik membantu Anda meregangkan otot leher dan bahu. Peregangan ini akan membuat otot lebih kuat dan pada akhirnya membantu meredakan nyeri. Anda mungkin juga memerlukan traksi leher, yang melibatkan penggunaan beban untuk menambah ruang antar sendi leher dan meredakan tekanan pada diskus servikal dan akar saraf.

2. Obat-obatan

  • Obat anti inflamasi non steroid. Obat ini digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan.
  • Kortikosteroid.
  • Relaksan otot. Dapat membantu meredakan spasme otot leher.
  • Obat anti kejang. Beberapa jenis obat epilepsi dapat menghilangkan nyeri pada kerusakan saraf.
  • Antidepresan. Obat antidepresan tertentu diketahui membantu meringankan nyeri leher akibat spondylosis servikal. 

3. Gaya hidup dan penanganan di rumah

Spondylosis servikal ringan dapat merespons:

  • Olahraga teratur. Mempertahankan aktivitas akan membantu mempercepat penyembuhan, meskipun Anda harus memodifikasi beberapa olahraga Anda. Orang yang berjalan setiap hari cenderung lebih jarang mengalami nyeri leher dan punggung bawah.
  • Kompres hangat atau dingin. Dapat membantu meredakan nyeri otot leher.
  • Busa penyangga leher. Penyangga ini dapat mengistirahatkan otot leher. Akan tetapi, penyangga ini sebaiknya hanya digunakan untuk periode yang singkat karena dapat menyebabkan kelemahan otot.

neck brace

Penggunaan busa penyangga yang padat untuk mengurangi ketegangan di leher.

Kapan Diperlukan Pembedahan pada Spondylosis Servikal?

Apabila kondisi Anda berat dan tidak merespons terhadap penatalaksanaan lain atau Anda memiliki gejala neurologis seperti kelemahan pada lengan atau tungkai bawah yang memburuk, Anda mungkin memerlukan pembedahan.

Pembedahan melibatkan pembuangan spur tulang, bagian dari tulang leher, atau diskus yang mengalami herniasi (penonjolan ke arah luar), untuk memberikan ruang bagi medulla spinalis dan saraf.

herniated disc

Prognosis Spondylosis Servikal

Sebagian besar penderita spondylosis servikal memiliki gejala jangka panjang. Akan tetapi gejala tersebut dapat membaik dengan penanganan non pembedahan.

 

 

 

Referensi:

  1. medlineplus.gov/ency/article/000436.htm
  2. orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/cervical-spondylosis-arthritis-of-the-neck/
  3. wakespine.com
  4. www.healthline.com/health/cervical-spondylosis#Overview1
  5. www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cervical-spondylosis/symptoms-causes/syc-20370787
  6. www.nhs.uk/conditions/cervical-spondylosis/
  7. www.webmd.com/osteoarthritis/cervical-osteoarthritis-cervical-spondylosis#1

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561