Laser merupakan singkatan dari Light Amplification of Stimulated Emissions of Radiation.
Walaupun mengandung kata radiasi, laser sebenarnya tidak mengandung radiasi seperti radioaktif dan sebagainya. Terbukti bahwa laser dipakai dalam kehidupan sehari-hari dengan aman, misalnya pada laser pointer.
Di dunia medis, laser juga dipakai untuk terapi. Terapi laser adalah terapi cahaya (aktinoterapi).
Beberapa penggunaan laser misalnya pada kulit, pada pembedahan dan juga pada kasus otot tulang sendi. Pada kasus otot tulang sendi, jenis laser yang digunakan berbeda dengan laser yang digunakan pada kulit dan pada operasi.
Laser yang digunakan dapat menembus lebih dalam dibandingkan dengan laser yang digunakan pada kulit, dan berbeda dengan pada operasi, laser yang digunakan tidak memiliki dampak merusak/memotong melainkan memiliki efek anti radang, anti nyeri dan regenerasi jaringan.
Terapi laser dapat digunakan untuk:
Banyak penelitian menunjukkan bahwa laser dapat mengurangi luas luka dekubitus (luka karena berbaring lama), luka diabetes mellitus, maupun luka yang lain.
Laser dibuktikan dapat mengaktifkan fibroblast, yang merupakan sel untuk membentuk jaringan penyambung dan prekursor kolagen, sel epitel dan kondrosit (sel pembentuk tulang rawan).
Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa laser dapat meningkatkan kekuatan jaringan yang telah menyembuh setelah luka. Jaringan parut hipertrofik juga dapat berkurang setelah pemakaian laser selama 14 hari.
Radang sebenarnya proses alami tubuh untuk penyembuhan luka. Tanda-tanda radang adalah bengkak, nyeri, panas, merah dan gangguan fungsi tubuh. Bila radang berlebihan atau berlangsung lama maka akan menimbulkan masalah kesehatan.
Laser terbukti dapat menurunkan prostaglandin (PGE2) yang merupakan mediator radang. Pada saat radang, PGE2 ini menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang menimbulkan bengkak.
PGE2 ini juga dapat merangsang sel nyeri sehingga menyebabkan nyeri. PGE2 ini juga merupakan salah satu faktor yang menjadi sasaran obat-obat anti radang.
Terapi Laser untuk Nyeri dan Peradangan Otot dan Sendi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, laser dapat menurunkan PGE2 sehingga menurunkan nyeri. Selain itu laser dapat bekerja langsung pada syaraf nyeri dan menurunkan sensitivitasnya.
Laser juga dapat mempengaruhi kontrol syaraf otonom serta respons neurohumoral seperti serotonin dan norepinefrin.
Walaupun relatif aman, namun di dunia ini tidak ada suatu hal yang absolut aman, termasuk laser.
Beberapa jenis laser tidak boleh digunakan pada ibu hamil dan pasien kanker. Laser juga tidak boleh diberikan langsung pada mata.
Oleh karena itu laser terapeutik seharusnya hanya digunakan oleh fasilitas kesehatan dan hanya oleh dokter atau terapis yang sudah ahli dan berpengalaman dalam menggunakan laser.
Biaya yang dikeluarkan untuk tindakan Laser di Klinik Flex-Free Rp 150.000,-
(*) Informasi lebih lanjut dapat ditanyakan ke Klinik Flex-Free terdekat dengan WA atau Telp dengan menekan nomor yang ada dibawah
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561