Thoracic outlet syndrome adalah sejumlah gejala yang timbul ketika saraf dan/atau pembuluh darah di thoracic outlet terjepit.
Thoracic outlet adalah ruang di antara tulang selangka dan iga yang pertama. Di area ini, terdapat pembuluh darah dan saraf yang mensuplai bahu dan lengan, misalnya pleksus brachialis, arteri subklavia dan vena subklavia.
Tekanan pada thoracic outlet dapat menyebabkan gejala seperti nyeri, kelemahan, mati rasa/kesemutan, perubahan warna, pembengkakan, pengecilan otot, pembuluh darah vena yang menonjol, tangan dingin, dan pada kasus yang berat, terjadi aneurisma atau embolisme.
Ada tiga jenis thoracic outlet syndrome:
Sebelum melakukan latihan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda karena setiap orang memiliki kondisi yang berbeda sehingga latihan disesuaikan dengan masing-masing kondisi pasien.
Latihan direkomendasikan untuk pasien dengan neurogenic thoracic outlet syndrome, yang mungkin tidak sesuai untuk pasien dengan thoracic outlet syndrome jenis lain.
Sebelum mulai latihan, lakukan pemanasan. Anda dapat menghangatkan leger dan bahu dengan mandi air hangat atau menggunakan kompres hangat selama 10–15 menit atau sampai Anda merasa hangat (bukan panas).
Catatan: Gerakkan bilah bahu ke arah bawah dan belakang.
Catatan: Bila Anda sulit menggerakkan kedua lengan ke arah kepala, Anda dapat melakukan latihan dengan mengangkat kedua lengan dan menahannya. Gerakan ini adalah latihan lanjutan dan hanya boleh dilakukan pada proses penyembuhan lanjutan.
Peregangan dapat membantu proses penyembuhan neurogenic thoracic outlet syndrome. Terutama peregangan otot scalene (otot besar di dekat sisi leher depan) dan otot pektoralis (otot dada).
Lakukan peregangan dengan lembut. Peregangan dilakukan hingga terasa adanya tarikan, bukan nyeri. Tahan peregangan, hindari gerakan memantul saat meregangkan otot. Bila ada gejala tangan mulai dingin, mati rasa atua kesemutan, hentikan latihan peregangan.
Catatan: Bila peregangan ini kemudian menyebabkan gejala mati rasa dan kesemutan di jari kambuh, hentikan latihan.
Selain melakukan latihan di atas, cobalah untuk tegak ketika duduk atau berdiri. Duduk bungkuk dapat menyebabkan bahu dan leher jatuh ke depan, dan dapat mengencangkan otot-otot di leher dan bahu.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561