Sumber gambar: www.thatvideogameblog.com
Meskipun olahraga renang adalah olahraga yang relatif aman karena tergolong olahraga low impact, bahkan disarankan untuk penderita cedera.
Karena berenang dapat mengurangi beban pada sendi (akibat efek mengapung), relaksasi tegangan otot, memperbaiki kesehatan kardiovaskular, mobilitas tulang belakang dan menguatkan otot.
Ternyata olahraga renang juga dapat menyebabkan cedera seperti halnya olahraga lainnya akibat gerakan yang berulang.
Cedera pada olahraga renang mungkin lebih sedikit dibandingkan olahraga lainnya misalnya sepakbola atau baseball, tetapi atlet renang tetap dapat mengalami cedera.
Atlet renang sayangnya rentan terhadap cedera akibat penggunaan berlebihan, yang dapat mengenai bahu, leher, punggung bawah dan lutut.
Dua lokasi cedera yang paling sering pada atlet renang adalah bahu dan lutut.
Cedera akibat penggunaan berlebihan memang mendominasi kejadian cedera pada atlet renang, akan tetapi teknik yang salah juga dapat menjadi faktor predisposisi cedera.
Swimmers shoulder sering terjadi terutama pada perenang gaya bebas.
Gerakan pengulangan yang konstan dapat menyebabkan nyeri dan peradangan akibat teknik yang tidak benar atau akibat kerja berlebihan pada sendi bahu. Swimmer's shoulder juga dikenal dengan rotator cuff impingement.
Sumber gambar: www.vicphysiogroup.com.au
Swimmer's shoulder memiliki ciri khas berikut ini:
Pencegahan dimulai dengan koreksi teknik. Ketika perenang menguasai teknik yang benar, tekanan pada bahu yang menyebabkan nyeri akan berkurang.
Bersamaan dengan koreksi teknik, pembatasan jumlah latihan berat lengan dan mengayuh dengan dayung dapat sangat membantu mencegah cedera lebih lanjut.
Pendekatan lain dalam pencegahan swimmer’s shoulder adalah dengan melakukan latihan orthopedic band secara teratur setiap hari untuk membentuk kekuatan bahu.
Penanganan swimmer's shoulder cukup sederhana, dengan mengompres area yang terkena dengan es dan menggunakan obat anti inflamasi untuk mengurangi pembengkakan.
Swimmer's shoulder yang lebih berat, apabila dibiarkan, dapat menyebabkan terjadinya robekan labrum.
Cedera ini sangat serius dan selalu memerlukan pembedahan.
Bersamaan dengan pembedahan, atlet yang mengalami robekan labrum disarankan untuk melakukan fisioterapi dengan lengkap untuk membantu penyembuhan dan mencegah atrofi otot.
Sumber gambar: www.houstonmethodist.org
Pada robekan yang berbeda, diperlukan regime latihan yang berbeda pula, meskipun pasien yang telah menjalani operasi biasanya memulai dengan latihan rentang gerak sebelum latihan kekuatan.
Kasus yang serius dapat menyebabkan atlet renang harus beristirahat selama empat hingga enam bulan, meskipun bila diketahui sebelum robekan terjadi, periode penyembuhan dapat menurun dengan drastis.
Breaststroker’s knee adalah cedera yang sering terjadi diantara atlet renang yang menggunakan gaya dada, meskipun gaya yang lain juga dapat menyebabkan cedera.
Akibat lebarnya tendangan dan rotasi berlebihan pada lutut ketika berenang dengan gaya dada, bagian dalam lutut menjadi meradang dan dapat menyebabkan nyeri kronis karena terlalu banyak beban pada MCL.
Sumber gambar: www.nuffieldhealth.com
Akan tetapi, nyeri lutut ini dapat dicegah, dengan melakukan pemanasan dengan benar, dan memberikan kesempatan pada otot untuk “panas” sebelum melakukan latihan yang berat dapat mengurangi risiko terjadinya nyeri.
Dengan menggunakan tendangan yang dimodifikasi (gaya membentuk huruf ‘w’ dikurangi) dan lebih fokus pada teknik di panggul, atlet renang gaya dada dapat melanjutkan renang tanpa rasa sakit.
Mencegah cedera selalu lebih mudah dibandingkan dengan merehabilitasi setelah cedera terjadi. Hal ini terutama sangat sesuai untuk cedera lutut, yang dapat sulit ditangani.
Cedera Lainnya Akibat Olahraga Renang
Cedera lutut secara khusus berkaitan dengan gaya dada:
Kaki dan Pergelangan Kaki:
Siku:
Tangan dan Pergelangan Tangan:
Punggung:
Penatalaksanaan mencakup terapi manual, akan tetapi yang lebih penting, menemukan akar masalah penyebab cedera dan memodifikasi teknik untuk mencegah masalah terulang.
Cara penatalaksanaan yang umum antara lain:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561