Nyeri Bahu Akibat Tendinopati Kalsifikasi pada Rotator Cuff

Kamis, 06 Februari 2025
dr. Ferdinand Dennis K
Kamis, 06 Februari 2025
dr. Ferdinand Dennis K

Nyeri bahu merupakan kondisi yang cukup familiar dirasakan pada hampir semua kalangan usia, mulai dari usai muda ataupun usia tua.

Penyebab nyeri bahu ini dapat bervariasi mulai dari akibat cedera, pengapuran sendi bahu, ataupun akibat kondisi lainnya.

Salah satu penyebab lain yang dapat menimbulkan keluhan nyeri bahu adalah akibat tendinopati kalsifikasi pada rotator cuff.

Akibat kondisi ini tentunya juga dapat menimbulkan keluhan lainnya selain nyeri bahu dan juga mungkin pada beberapa penderita dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari mereka.

Untuk mengetahui kondisi ini lebih lanjut, bacalah artikel berikut dibawah ini.

Apa Itu Tendinopati Kalsifikasi pada Rotator Cuff ?

gambaran Tendinopati Kalsifikasi pada Rotator Cuff

Tendinopati kalsifikasi pada rotator cuff adalah kondisi yang menyebabkan nyeri bahu akibat penumpukan kalsium pada tendon bahu. Penyakit ini lebih sering terjadi pada individu dewasa muda yang aktif, terutama mereka yang sering menggunakan bahunya dalam aktivitas berulang seperti olahraga, pekerjaan fisik, atau bahkan aktivitas harian yang membebani sendi bahu.

Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada usia 30-50 tahun. Meski tidak selalu berbahaya, tendinopati kalsifikasi dapat menyebabkan nyeri bahu yang signifikan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa orang bahkan mengalami keterbatasan gerak akibat nyeri yang terus-menerus.

Apa Saja Penyebab dan Bagaimana Mekanisme Terjadinya Tendinopati Kalsifikasi pada Rotator Cuff ?

Hingga kini, penyebab pasti dari tendinopati kalsifikasi belum sepenuhnya diketahui.

Namun, ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa kondisi ini dapat terjadi, terutama pada dewasa muda yang aktif.

  • Penumpukan Kalsium : Proses utama yang menyebabkan nyeri bahu ini adalah penumpukan kalsium dalam tendon rotator cuff. Kalsium ini tidak terbentuk karena asupan makanan berlebih, tetapi lebih karena respons tubuh terhadap cedera mikro pada tendon.
  • Kurangnya Aliran Darah : Tendon bahu memiliki aliran darah yang lebih sedikit dibandingkan bagian tubuh lainnya, sehingga lebih rentan mengalami degenerasi dan pembentukan kalsium sebagai respons terhadap stres mekanik.
  • Mikrotrauma Berulang : Aktivitas berulang yang membebani bahu, seperti angkat beban, berenang, atau bermain tenis, dapat menyebabkan mikrotrauma. Mikrotrauma ini kemudian memicu tubuh untuk memperbaiki tendon dengan cara yang kurang sempurna, sehingga terjadi deposit kalsium yang menyebabkan nyeri bahu.
  • Resorpsi Kalsium : Setelah kalsium menumpuk dalam tendon, tubuh akan mencoba menyerap kembali kalsium tersebut. Proses ini sering kali menyebabkan peradangan dan nyeri yang cukup hebat.

Apa Saja Gejala yang timbul selain Nyeri Bahu Akibat Tendinopati Kalsifikasi ?

Gejala utama dari tendinopati kalsifikasi adalah nyeri bahu yang dapat muncul secara tiba-tiba atau berkembang perlahan. Berikut beberapa ciri khas gejala yang sering dialami oleh penderita dewasa muda:

  • Nyeri Bahu Mendadak : Bisa terjadi tiba-tiba tanpa adanya cedera yang jelas.
  • Nyeri Saat Mengangkat Lengan : Aktivitas seperti menyisir rambut, mengambil barang di rak tinggi, atau memakai baju dapat menimbulkan rasa sakit yang tajam.
  • Nyeri Saat Tidur : Banyak penderita mengalami peningkatan nyeri bahu saat tidur, terutama jika tidur pada sisi bahu yang terkena.
  • Keterbatasan Gerak : Jika kalsium semakin menumpuk dan tendon mengalami iritasi yang parah, pergerakan bahu bisa semakin terbatas.
  • Bahu Terasa Kaku dan Lemah : Akibat nyeri yang menetap, otot-otot di sekitar bahu bisa menjadi lemah karena kurang digunakan.

Gejala ini bisa memburuk seiring waktu jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi individu dewasa muda yang aktif untuk mengenali tanda-tanda awal nyeri bahu akibat tendinopati kalsifikasi dan segera mencari pengobatan.

Bagaimana Penanganan Nyeri Bahu Akibat Tendinopati Kalsifikasi ?

Berbagai metode dapat digunakan untuk mengatasi nyeri bahu akibat tendinopati kalsifikasi. Tatalaksana yang dilakukan tergantung pada tingkat keparahan nyeri dan dampaknya terhadap aktivitas sehari-hari. Berikut beberapa pendekatan pengobatan yang bisa dilakukan :

  1. Terapi Konservatif

Pada tahap awal, dokter biasanya menyarankan beberapa metode non-bedah untuk mengurangi nyeri bahu :

  • Obat Anti-inflamasi Non-Steroid (OAINS) seperti ibuprofen dan naproxen untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
  • Kompres Dingin untuk membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan.
  • Fisioterapi untuk meningkatkan mobilitas dan kekuatan bahu dengan latihan yang disesuaikan.
  1. Barbotage : Teknik Aspirasi Kalsium

teknik barbotage untuk terapi tendinopati kalsifikasi pada rotator cuff

sumber: www.orthoutah.org

Jika terapi konservatif tidak efektif dan nyeri masih menetap, salah satu pilihan intervensi medis yang sering digunakan adalah barbotage. Ini adalah prosedur minimal invasif yang dilakukan dengan bantuan ultrasonografi.

Proses barbotage melibatkan :

  1. Menyuntikkan cairan steril ke dalam tendon untuk melunakkan deposit kalsium.
  2. Menggunakan jarum untuk mengaspirasi atau mengeluarkan kalsium yang telah melunak.
  3. Menyuntikkan obat anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan pasca prosedur.

Teknik ini efektif dalam mengurangi nyeri bahu dan mempercepat penyembuhan tanpa perlu pembedahan.

  1. Rehabilitasi Medik dengan Modalitas ESWT

Salah satu terapi yang semakin populer untuk mengatasi nyeri bahu akibat tendinopati kalsifikasi adalah Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT). Ini adalah terapi gelombang kejut yang bertujuan untuk:

  • Menghancurkan deposit kalsium dalam tendon secara alami.
  • Meningkatkan sirkulasi darah untuk mempercepat penyembuhan tendon.
  • Mengurangi peradangan dan nyeri.

ESWT sering digunakan sebagai terapi tambahan setelah barbotage atau sebagai metode utama pada kasus nyeri bahu yang persisten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ESWT dapat membantu mengurangi nyeri secara signifikan dan meningkatkan fungsi bahu dalam beberapa minggu setelah terapi.

Tendinopati kalsifikasi pada rotator cuff adalah penyebab umum nyeri bahu pada dewasa muda yang aktif. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan kalsium dalam tendon yang dapat memicu nyeri hebat dan keterbatasan gerak. Meskipun tidak berbahaya, jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Berbagai metode pengobatan dapat dilakukan, mulai dari terapi konservatif hingga prosedur intervensi seperti barbotage dan ESWT. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, individu dengan tendinopati kalsifikasi dapat kembali beraktivitas tanpa gangguan nyeri bahu yang berkepanjangan.

 

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui