Berbagai penelitian di dunia, telah membuktikan bahwa nyeri lutut adalah masalah yang umum dialami oleh usia 50 tahun ke atas. Nyeri lutut dapat menyulitkan karena kegiatan Anda menjadi terganggu seperti, beribadah, posisi menunduk, berlutut, naik dan turun tangga.
Nyeri lutut tidak bisa dianggap enteng. Sebuah penelitian di Jepang dalam Journal of American Geriatrics Society menemukan hubungan antara timbulnya nyeri lutut pada usia 65 tahun atau lebih dengan kejadian depresi.
Penelitian di Inggris dalam jurnal Arthritis & Rheumatism menemukan bahwa hampir dua pertiga wanita berusia 50 tahun ke atas mengalami nyeri lutut yang terus-menerus, tiba-tiba, atau hilang timbul.
Dalam makalah Annals of Internal Medicine pada Desember 2011 juga menyebutkan bahwa di Amerika Serikat, sekitar 25 persen wanita dan 16,5 persen pria berusia di atas 70 tahun melaporkan mengalami nyeri lutut.
Nyeri lutut terkait usia sering dikaitkan dengan osteoartritis (OA). Prevalensi OA lebih sering terjadi pada wanita.
Secara garis besar dikenal istilah sendi mengalami keausan karena menanggung beban tubuh dan dipakai berjalan setiap harinya.
Saat usia tua, keseimbangan antara penyerapan dan pembentukan sel tulang berubah. Tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh.
Komposisi dan sifat tulang rawan juga berubah. Kadar air dalam tulang rawan semakin sedikit sehingga kemampuan untuk meredam guncangan berkurang. Akibatnya persendian mengalami keterbatasan rentang dalam bergerak. Saat tulang rawan rusak akhirnya timbul nyeri.
Osteoartritis ternyata bukan hanya disebabkan faktor umur tetapi juga berbagai faktor lainnya yaitu obesitas, cedera sendi, genetik, kelainan anatomi dan lain-lain. OA adalah penyakit multifaktorial.
Sumber gambar: orthoinfo.aaos.org
Meniskus adalah dua bantalan karet di dalam ruang sendi yang berfungsi untuk meredam guncangan saat berjalan atau berlari. Seringkali orang dengan OA juga memiliki robekan pada meniskus. Begitu juga sebaliknya, proses degeneratif pada meniskus juga menjadi faktor utama mempercepat terjadinya OA lutut.
Cedera ligamen biasanya terjadi paling sering saat olahraga dan menyebabkan OA pasca trauma. Saat bertambah usia, ligamen pada otot juga menjadi kurang elastis dan fleksibel sehingga dapat berisiko cedera meskipun aktivitas saat usia lanjut tidak seaktif pada saat dewasa muda.
Sendi lutut merupakan sendi penyangga tubuh. Berat badan yang meningkat akan memperberat beban pada sendi lutut. Sendi yang bekerja lebih keras dalam menopang tubuh akan mempengaruhi daya tahan sendi. Secara biomekanika, gaya berat badan akan melalui bagian tengah dari sendi lutut dan diimbangi otot paha.
Pada keadaan obesitas, beban yang diterima sendi lutut tidak seimbang dan mempercepat proses ausnya tulang. Populasi dengan berat badan lebih mempunyai risiko OA lebih besar dibandingkan dengan berat badan normal.
Nyeri lutut seperti apa yang mengarah pada kejadian osteoartritis?
Keluhan pasien terkait gejalanya berbeda-beda tergantung dari berat ringannya kerusakan pada sendi.
Apabila Anda mengalami gejala seperti di atas sebaiknya segera datang ke klinik kami untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, melakukan USG atau menganjurkan pemeriksaan rontgen untuk menegakkan diagnosis.
Perlu diingat bahwa penyakit ini tidak dapat sembuh total. Penanganan yang tepat dapat mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hidup.
Berbagai terapi yang dilakukan misalnya fisioterapi penguatan otot, penggunaan obat-obatan anti nyeri dan suplemen sendi, tindakan injeksi pelumas sendi, atau anti radang. Apabila tindakan non invasif kurang berhasil, selanjutnya dapat dipertimbangkan tindakan operatif.
Beberapa hal dibawah ini dapat Anda lakukan untuk mencegah dan mengurangi gejala nyeri pada lutut akibat OA:
Orang dengan obesitas memiliki faktor risiko 4-5 kali untuk terserang OA lutut dibandingkan dengan orang yang kurus. Sebuah penelitian menyebutkan, penurunan berat badan sekitar 5 kilogram dapat mengurangi risiko osteoarthritis lutut sekitar 50%.
Berolahraga sehari-hari sangat membantu dalam mempertahankan rentang gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot, mencegah peningkatan berat badan, membentuk otot, mencegah penyakit jantung. Sebaiknya, disarankan untuk berolahraga 150 menit dengan intensitas sedang setiap minggunya dapat terbagi dalam 3-4 hari. Contoh olahraga yang dapat dilakukan misalnya: berjalan kaki, berenang, bersepeda. Cobalah aktivitas ringan di rumah seperti berkebun dan memberihkan rumah.
Sebaiknya untuk wanita kurangi pemakaian sepatu dengan hak tinggi terlalu lama dan sering.
Saat lutut terasa sakit, dan menunjukkan respon peradangan seperti bengkak, merah. Anda bisa lakukan kompres dingin di rumah. Jangan gunakan lebih dari 20 menit.
Apabila nyeri sendi lutut menjadi tidak tertahankan, Anda boleh mengonsumsi obat anti nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen.
Orang dengan kadar vitamin D rendah juga memiliki risiko untuk terkena OA. Bahkan kurangnya asupan vitamin C juga menyebabkan orang terkena OA menjadi lebih cepat. Perkaya konsumsi makanan yang tinggi kandungan vitamin C dan D dapat mengurangi risiko.
Suplemen dengan kandungan glukosamin dan kondroitin sulfat juga dapat mengurangi progresi penyakit OA. Glukosamin berfungsi untuk merangsang produksi cairan pelumas sendi. Kondroitin dapat memperbaiki tulang rawan yang rusak.
Apabila keluhan nyeri lutut Anda sudah sangat menganggu sebaiknya segera konsultasikan kepada Dokter. Pengobatan yang ditunda dapat memperburuk gejala penyakit dan menyulitkan proses penyembuhan.
Beberapa jenis penyakit lain yang dapat menimbulkan gejala nyeri lutut, berdasarkan dengan onset usia:
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561