Alami Nyeri Lutut? Dapatkan Pengobatan Terbaik di Flex Free Clinic

Kamis, 13 Januari 2022
Flex Free
Kamis, 13 Januari 2022
Flex Free

Nyeri lutut saat berdiri bisa dialami oleh siapa saja, berapapun usianya dan apapun pekerjaannya.

Saat rasa sakitnya masih ringan dan jarang kambuh, Anda mungkin bisa mengabaikannya atau mengobatinya seadanya saja, tetapi, penyakit nyeri lutut yang umum ini bisa menyebabkan masalah yang lebih serius jika tidak segera ditangani dengan tepat, seperti patah tulang, dislokasi, infeksi, dan pembekuan pembuluh darah.

Karenanya, penting bagi Anda untuk pertama-tama mencari tahu terlebih dulu apa yang sebenarnya membuat lutut Anda terasa nyeri.

Penyebab Nyeri Lutut Saat Berdiri

Nyeri lutut bisa terjadi dalam beberapa tingkatan, mulai dari yang tiba-tiba muncul dan langsung hilang sampai yang menyebabkan rasa sakit berat. Selain itu, ada juga kasus nyeri lutut yang gejalanya semakin bertambah berat seiring berjalannya waktu.

Rasa nyeri pada lutut bisa bertahan selama beberapa minggu, bulan, atau lebih lama dari itu. Rasa nyerinya juga bisa beragam, tetapi umumnya terasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Diperkirakan ada 3 masalah yang bisa menjadi penyebab nyeri lutut, yaitu:

  • Sindrom patellofemoral (patellofemoral syndrome)
  • Penurunan fungsi atau robeknya meniskus (meniscus)
  • Osteoarthritis
  1. Sindrom Patellofemoral

Sindrom patellofemoral atau nyeri patellofemoral adalah nyeri yang berasal dari tempurung lutut dan tulang paha. Nyeri dirasakan di bagian depan lutut, baik di bawah atau di tepi tempurung lutut.

nyeri lutut patellofemoral

Sebenarnya ada banyak faktor yang bisa menyebabkan sindrom ini, tapi faktor utamanya yang paling sering terjadi ada 4, yaitu:

  • Ketidaklurusan antara tubuh bagian bawah dan/atau tulang patella
  • Ketidakseimbangan otot pada tubuh bagian bawah, misalnya otot di salah satu sisi lutut lebih kuat dan fleksibel dibandingkan sisi lainnya
  • Aktivitas yang berlebihan atau kelebihan beban, misalnya saat melakukan olahraga atau aktivitas fisik dengan intensitas tinggi seperti jogging, squat, atau menaiki tangga
  • Trauma

Sindrom patellofemoral ini banyak diderita oleh atlet dan mereka yang sering melakukan olahraga seperti lari dan basket.

Gejala nyeri lutut akibat sindrom ini paling dirasakan ketika bagian lutut digunakan, misalnya saat berjalan, menaiki tangga, berlutut, berlari, duduk atau berdiri, atau duduk dalam waktu yang lama dengan lutut ditekuk.

Dapat juga terjadi pembengkakan dan kekakuan lutut, tetapi bervariasi berkaitan dengan intensitas aktivitas dan durasi istirahat.

  1. Robeknya Meniskus

Penyebab nyeri lutut yang kedua adalah karena masalah yang timbul pada bagian meniskus di tubuh Anda. Meniskus adalah bagian tulang rawan berbentuk seperti huruf “C” dan berperan penting dalam stabilitas lutut.

cedera lutut

Robekan meniskus akut sering terjadi saat berolahraga. Robekan dapat terjadi akibat cedera kontak ataupun non-kontak, misalnya gerakan pivot atau "cutting".

Seiring dengan pertambahan usia, seseorang juga dapat mengalami robekan meniskus akibat proses degeneratif. Jaringan yang menua dan sudah terlalu lama digunakan, rentan mengalami robekan.

Pada orang tua, berdiri bangun dari kursi dengan gerakan memutar sudah dapat menyebabkan robekan pada meniskus. 

Ketika terjadi robekan meniskus, dapat terasa sensasi meletup di lutut. Sebagian besar orang yang mengalami robekan meniskus masih dapat berjalan. Setelah 2 hingga 3 hari, lutut dapat menjadi kaku dan bengkak.

Gejala robekan meniskus antara lain nyeri, kaku dan pembengkakan lutut, rasa lutut seperti mau lepas, dan lutut sulit digerakkan ke semua arah.

  1. Osteoarthritis karena Faktor Usia

Penyakit arthritis atau radang sendi sebenarnya bisa terjadi di area persendian manapun di tubuh Anda, tapi yang cukup sering terjadi adalah di bagian lutut.

Osteoarthritis biasanya dialami oleh orang berusia 50 tahun ke atas.

Seiring bertambahnya usia, tulang rawan di bagian lutut Anda bisa menjadi mengalami kerusakan atau penurunan fungsi.

Gesekan yang terjadi pada tulang lutut Anda lama kelamaan bisa menyebabkan nyeri lutut, inflamasi/peradangan, atau perubahan bentuk tulang.

Gejala osteoarthritis lutut diantaranya nyeri lutut terutama saat lutut digerakkan, lutut kaku, bunyi berderak atau gemeretak saat lutut digerakkan.

Walaupun sering diasosiasikan dengan usia lanjut, osteoarthritis ini juga bisa dialami saat usia muda, terutama bila Anda sebelumnya pernah mengalami cedera di bagian lutut.

Ada dua kondisi atau penyakit yang gejalanya cukup mirip dengan osteoarthritis ini, yaitu asam urat dan rematik.

Selain nyeri lutut saat berdiri, osteoarthritis ini juga bisa menyebabkan Anda sulit untuk berjalan atau berdiri dalam waktu yang lama.

Mengkonsumsi obat anti-inflamasi atau anti-peradangan, melakukan olahraga ringan, diketahui bisa meringankan gejala nyeri lutut akibat osteoarthritis secara sementara.

Akan tetapi untuk solusi jangka panjang yang lebih efektif, Anda sebaiknya mencari pengobatan yang tepat sambil menerapkan pola hidup sehat dengan menghindari obesitas atau kelebihan berat badan.

Pengobatan Nyeri Lutut di Flex Free Clinic

Rasa sakit atau nyeri yang ringan di bagian lutut biasanya dapat membaik dengan perawatan sederhana yang bisa dilakukan sendiri dari rumah, tetapi ketika gejalanya mulai bertambah berat, Anda sebaiknya segera menemui dokter ahli untuk konsultasi lebih lanjut.

Beberapa tanda bahwa nyeri pada lutut Anda sudah bertambah berat adalah:

  • Rasa sakit ringan yang tidak hilang selama lebih dari beberapa minggu, termasuk jika rasa sakitnya hilang timbul terus-menerus selama 2 minggu atau lebih
  • Lutut sangat bengkak atau ada perubahan bentuk lutut
  • Lutut sering terasa lemas atau hilang kekuatan tiba-tiba, tidak bisa diluruskan atau ditekuk
  • Lutut terkunci dan tidak bisa digerakkan
  • Ada demam

Jika Anda merasa mengalami satu atau lebih dari gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter yang tepat supaya segera mendapat penanganan lebih lanjut.

Klinik Flex-Free adalah klinik rehabilitasi khusus yang fokus untuk mengatasi gangguan dan penyakit di bagian otot, tulang, sendi dan syaraf.

Beberapa contoh penanganan yang bisa kami lakukan adalah syaraf kejepit, cedera olahraga, kelainan tulang belakang, dan nyeri lutut dan nyeri kaki.

Di klinik Flex Free, pengobatan untuk nyeri lutut yang dilakukan bergantung pada penyebab nyeri lututnya, diantaranya:

  1. Terapi ultrasound.

  2. Terapi ESWT.

ESWT atau extracorporeal Shock Wave Therapy adalah salah satu pilihan terapi non invasif untuk meredakan nyeri.

  1. Terapi Injeksi.

terapi nyeri lutut dengan injeksi

Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan merekomendasikan obat atau substansi khusus untuk disuntikkan langsung ke sendi, misalnya:

  1. Kortikosteroid. Kortikosteroid digunakan untuk membantu mengurangi gejala peradangan sendi dan dapat meredakan nyeri selama beberapa bulan. Akan tetapi kortikosteroid tidak selalu efektif untuk semua kasus nyeri lutut.
  2. Asam hyaluronat. Cairan ini serupa dengan cairan sendi. Digunakan untuk memperbaiki pergerakan dan meredakan nyeri sendi.

Segera kunjungi link berikut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang berbagai layanan dan terapi yang bisa Anda dapatkan dari klinik kami.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561