Tendinopati supraspinatus merupakan salah satu penyebab utama nyeri pada bahu yang sering terjadi di masyarakat, khususnya atlet yang berpartisipasi pada olahraga yang membutuhkan gerakan mengangkat bahu secara berulang.

Penyakit ini terjadi ketika tendon supraspinatus, bagian dari rotator cuff yang berfungsi untuk menjaga stabilitas dan gerakan bahu, mengalami peradangan, robekan parsial, atau degenerasi.

Nyeri bahu yang disebabkan oleh tendinopati supraspinatus dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup penderita.

Dalam beberapa tahun terakhir, terapi ESWT (Extracorporeal Shock Wave Therapy) telah muncul sebagai solusi inovatif untuk mengatasi tendinopati supraspinatus dengan efektif.

Artikel ini akan mengulas tentang tendinopati supraspinatus, konsep terapi ESWT, proses terapi, efektivitasnya, serta implikasi klinisnya.

 

Penyebab, Gejala, dan Diagnosis Nyeri Bahu karena Tendinopati Supraspinatus

Sebelum membahas tentang terapi ESWT, penting untuk memahami lebih lanjut tentang tendinopati supraspinatus.

Tendon supraspinatus adalah salah satu dari empat tendon rotator cuff di bahu, dan berperan penting dalam mengangkat dan memutar lengan atas.

Tendinopati supraspinatus sering terjadi karena kombinasi faktor-faktor seperti:

• penuaan,
• overuse atau penggunaan berlebihan,
• cedera,
• postur tubuh yang buruk, dan
• faktor-faktor genetik

Gejalanya bisa bervariasi, antara lain nyeri bahu yang bertambah saat melakukan gerakan tertentu, seperti mengangkat benda di atas kepala atau meraih sesuatu di depan tubuh, serta pembengkakan dan kekakuan di daerah bahu.

Nyeri di bahu sering kali terjadi di malam hari, terutama saat tidur di sisi yang terkena tendinopati. Selain nyeri bahu, penderita juga mungkin mengalami pembengkakan dan kekakuan di area bahu yang terkena.

Diagnosis nyeri bahu yang disebabkan oleh tendinopati supraspinatus sering kali melibatkan evaluasi menyeluruh dari dokter.

Proses diagnosis dimulai dengan riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik untuk menilai rentang gerak dan kekuatan otot bahu.

Pemeriksaan tambahan seperti foto sinar-X, MRI (Magnetic Resonance Imaging), atau USG (Ultrasonografi) dapat membantu dalam memastikan diagnosis nyeri bahu dan menilai tingkat keparahan kerusakan pada tendon supraspinatus.

Diagnosis yang tepat memungkinkan dokter untuk merencanakan pengobatan yang sesuai, baik itu dengan terapi fisik, obat pengurang rasa sakit dan peradangan, injeksi steroid, atau terapi ESWT (Extracorporeal Shock Wave Therapy).

Penting untuk segera mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat guna mencegah komplikasi lebih lanjut dan mempercepat proses pemulihan pada nyeri bahu pada penderita supraspinatus tendinopati.

Pengobatan Konvensional untuk Nyeri Bahu Karena Tendinopati Supraspinatus

Sebelum terapi ESWT menjadi populer, pengobatan konvensional pada nyeri bahu pasien penderita tendinopati supraspinatus adalah kombinasi dari istirahat, terapi fisik, obat anti-nyeri dan anti-peradangan, serta injeksi steroid.

Istirahat diperlukan untuk memberi kesempatan kepada tendon untuk pulih, sementara terapi fisik bertujuan untuk memperkuat otot-otot di sekitar bahu, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi nyeri.

Obat-obatan seperti anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) atau analgesik dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri bahu, sedangkan injeksi steroid dapat memberikan bantuan sementara dengan mengurangi peradangan dalam tendon.

Meskipun beberapa pasien merasakan perbaikan dengan pengobatan ini, tidak semua kasus merespons dengan baik. Beberapa pasien mungkin mengalami nyeri bahu terus menerus dalam jangka waktu yang lama maupun kekambuhan setelah pengobatan.

 

Terapi ESWT Untuk Nyeri Bahu Karena Tendinopati Supraspinatus

Terapi ESWT adalah prosedur non-invasif yang menggunakan gelombang kejut untuk merangsang proses penyembuhan pada area yang terkena. Gelombang kejut ini diterapkan pada titik-titik yang tepat di sekitar tendon supraspinatus yang mengalami tendinopati.

Proses ini membantu meningkatkan aliran darah ke area yang terkena, merangsang pemecahan kalsifikasi atau pembentukan kembali jaringan yang rusak, serta mengurangi peradangan.

Ada dua jenis terapi ESWT: fokus dan radial.

Pada terapi fokus, gelombang kejut ditujukan secara langsung pada area yang terkena, sedangkan pada terapi radial, gelombang kejut menyebar secara radial dari titik aplikasi.

Kedua jenis terapi ini dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru, meningkatkan aliran darah, dan merangsang proses penyembuhan.

Perbedaan gelombang kejut pada radial dan fokus ESWT

 

Keunggulan Terapi ESWT Untuk Nyeri Bahu

Terapi ESWT memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menonjol dibandingkan dengan metode pengobatan konvensional.

• Pertama, karena bersifat non-invasif, terapi ini memiliki risiko komplikasi yang lebih rendah dan membutuhkan waktu pemulihan yang lebih singkat. Pasien dapat langsung kembali ke aktivitas normal setelah terapi.
• Kedua, terapi ESWT dapat memberikan hasil yang cepat dan berkelanjutan, bahkan setelah beberapa sesi pengobatan.
• Ketiga, terapi ini dapat mengurangi atau menghilangkan kebutuhan akan obat pengurang rasa sakit dan peradangan, serta mengurangi risiko efek samping yang terkait dengan penggunaan obat-obatan tersebut.

Berdasarkan hasil studi klinis dan penelitian ilmiah yang dilakukan, terapi ESWT terbukti memberikan efek mengurangi nyeri pada bahu, meningkatkan rentang gerak sendi dan kekuatan otot yang berimbas pada peningkatan fungsi bahu pada penderita tendinopati supraspinatus dibandingkan dengan pengobatan konvensional.

Prosedur terapi ESWT umumnya dilakukan di klinik atau pusat medis yang dilengkapi dengan peralatan ESWT.

Pasien akan diminta untuk duduk dengan posisi yang nyaman, dan area yang terkena tendinopati akan diberi gel konduktif untuk meningkatkan transmisi gelombang kejut.

Selama sesi terapi, gelombang kejut akan diterapkan pada area yang terkena dengan intensitas yang disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan toleransi pasien.

Sesi terapi biasanya berlangsung sekitar 15-30 menit, tergantung pada tingkat keparahan tendinopati, derajat nyeri pada bahu dan respons pasien terhadap terapi.

Setelah menjalani terapi ESWT, pasien mungkin akan merasakan sedikit ketidaknyamanan seperti nyeri di bahu ataupun pembengkakan pada area yang dirawat. Ini adalah reaksi normal dan biasanya akan mereda dalam beberapa hari setelah terapi.

Pasien disarankan untuk menghindari aktivitas yang membebani bahu selama beberapa hari dan mengikuti panduan perawatan yang diberikan oleh dokter.

Terapi ESWT menawarkan pendekatan yang inovatif dan efektif dalam mengatasi nyeri bahu akibat tendinopati supraspinatus.

Dengan menggunakan gelombang kejut untuk merangsang proses penyembuhan alami tubuh, terapi ini dapat membantu mengurangi nyeri bahu, meningkatkan fungsi bahu, dan mempercepat pemulihan pasien.

Di Flex Free Clinic, biaya terapi ESWT untuk satu kali tindakan adalah Rp. 500,000,-

Meskipun terapi ESWT bukanlah solusi mengatasi nyeri bahu untuk semua kasus tendinopati supraspinatus, terapi ini merupakan pilihan pengobatan yang layak untuk dipertimbangkan bagi mereka yang mengalami nyeri pada bahu dalam waktu lama atau tidak responsif terhadap metode pengobatan konvensional.

Sebelum memutuskan untuk menjalani terapi ESWT, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah terapi ini sesuai untuk kondisi Anda.