Nyeri betis bagian dalam adalah keluhan yang sering dirasakan, terutama saat berjalan, naik tangga, atau bangun dari duduk. Salah satu penyebab utamanya adalah bursitis pes anserinus, yaitu peradangan pada bursa (kantung berisi cairan) di sisi dalam bawah lutut.
Artikel ini membahas tuntas nyeri betis bagian dalam dari penyebab, gangguan fungsional, pemeriksaan, hingga solusi rehabilitasi agar Anda bisa kembali beraktivitas tanpa rasa sakit.
Bursitis pes anserinus terjadi ketika bursa kecil yang terletak di sisi dalam bawah lutut mengalami peradangan. Bursa ini berada di antara tulang kering (tibia) dan tiga tendon hamstring—sartorius, gracilis, dan semitendinosus. Saat meradang, bursa menyebabkan nyeri betis bagian dalam, terutama saat lutut ditekuk atau ditekan (Mohseni et al., 2024; Journal of Musculoskeletal Medicine).
Sumber gambar: my.clevelandclinic.org
Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti:
Jenis bursitis pes anserinus dibagi menjadi akut (muncul tiba-tiba setelah aktivitas berat) dan kronis (berlangsung lama akibat tekanan berulang). Proses terjadinya dimulai dari gesekan terus-menerus antara tendon dan tulang, menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan akhirnya nyeri betis sebelah dalam yang mengganggu aktivitas sehari-hari (Lee, Ji-Hoon; 2023; Physical Medicine Reports).
Dalam kerangka International Classification of Function (ICF), bursitis pes anserinus menyebabkan gangguan yang luas mulai dari tubuh, aktivitas, hingga partisipasi sosial. Peradangan pada bursa membuat gerakan lutut terasa nyeri dan terbatas.
Banyak pasien mengeluhkan nyeri betis sebelah dalam yang terasa saat berjalan, jongkok, atau naik tangga. Hal ini menyebabkan keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari, seperti menyapu, bekerja di dapur, atau berdiri lama.
Selain itu, pasien kerap menghindari gerakan tertentu karena takut memperparah nyeri betis sebelah dalam, yang pada akhirnya berdampak pada partisipasi sosial, seperti olahraga atau aktivitas keagamaan. Kualitas hidup pun bisa menurun karena gangguan tidur atau sulit menjalankan peran di rumah dan tempat kerja (Nguyen, Sarah; 2022; Rehabilitation Medicine Journal).
Proses terjadinya penyakit bursitis pes anserinus dimulai dari iritasi mekanis antara tendon dan bursa. Saat tendon bergesekan secara berulang dengan tulang di bawah lutut, bursa akan mengalami peradangan. Kondisi ini membuat bursa membengkak dan memproduksi cairan berlebih, yang menyebabkan rasa sakit di lokasi tersebut.
Proses perjalanan penyakit berlangsung ketika peradangan tidak ditangani segera. Bursa yang terus-menerus tertekan akan menebal dan sensitif terhadap sentuhan. Akibatnya, nyeri bisa menyebar ke area sekitarnya, termasuk ke bawah lutut dan menyebabkan nyeri betis sebelah dalam yang menetap.
Gejala khas meliputi nyeri betis bagian dalam yang muncul saat naik atau turun tangga, menekuk lutut, atau setelah berdiri lama. Beberapa pasien mengeluhkan nyeri di malam hari atau saat bangun tidur. Meski tidak selalu tampak dari luar, pembengkakan lokal bisa terlihat pada kasus berat. Nyeri juga bisa menjalar ke paha bagian dalam atau ke arah pergelangan kaki, tergantung tingkat iritasi bursa (Park, Min-Soo; 2023; Pain & Joint Reviews).
Segera konsultasikan ke dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.K.F.R.) jika Anda mengalami:
Sp.K.F.R. akan melakukan pemeriksaan fisik dan jika diperlukan, melakukan USG muskuloskeletal untuk melihat apakah bursa meradang. USG adalah pemeriksaan non-invasif yang membantu melihat ketebalan bursa dan adanya cairan (Chen, Lisa; 2024; Musculoskeletal Ultrasound Journal).
Penanganan nyeri betis bagian dalam karena bursitis pes anserinus oleh Sp.K.F.R. terdiri dari:
Latihan peregangan hamstring dan quadriceps: Mengurangi tekanan pada bursa.
Latihan penguatan otot paha dan pinggul: Menstabilkan lutut.
Modalitas seperti ultrasound terapi, TENS, dan terapi dingin untuk mengurangi peradangan (Kim, Hyun; 2023; Physical Therapy Clinics).
Injeksi kortikosteroid langsung ke area bursa, biasanya dengan panduan USG. Ini efektif untuk mengurangi peradangan akut dan memberikan kelegaan pada nyeri betis sebelah dalam dalam beberapa hari (Tan, Wei-Jin; 2022; Pain Management Reviews).
Dalam kasus kronis, alternatif seperti PRP (Platelet Rich Plasma) dapat digunakan untuk mempercepat pemulihan jaringan.
Bursitis pes anserinus adalah penyebab umum nyeri betis sebelah dalam, terutama pada wanita, penderita obesitas, atau mereka yang sering beraktivitas berat. Jangan abaikan gejala seperti nyeri betis sebelah dalam saat naik tangga atau berjalan. Dengan pemeriksaan tepat dan perawatan oleh Sp.K.F.R., seperti fisioterapi dan injeksi, nyeri dapat dikendalikan, dan fungsi lutut pulih.
Jadi, jika Anda atau orang terdekat mengalami nyeri betis bagian dalam yang menetap, jangan ragu untuk konsultasi. Penanganan dini mencegah komplikasi dan mempercepat kembali ke aktivitas normal.
Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, hubungi Klinik Flex-Free agar Anda bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561