YUK KENALI LEBIH JAUH DENGAN TERAPI OKUPASI

Rabu, 05 Juni 2024
dr. Ferdinand Dennis K
Rabu, 05 Juni 2024
dr. Ferdinand Dennis K

Dalam program rehabilitasi, mungkin banyak orang yang belum mengetahui tentang terapi okupasi. “Okupasi” merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yaitu “occupatio” yang berarti “pekerjaan” atau “aktivitas”.

Dalam program rehabilitasi, program terapi yang dilakukan mengacu pada aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan seseorang sehari-hari, memiliki tujuan untuk meningkatkan kemandirian untuk mengatasi hambatan seseorang yang disebabkan oleh cedera, gangguan fisik, gangguan mental atau kondisi lainnya

Untuk mendapatkan program ini seseorang akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu oleh seorang Spesalis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.KFR), Sp.KFR akan menilai kebutuhan pasien serta target dan goal dari setiap individu. Setelahnya, jika memang dirasa dibutuhkan untuk melakukan program terapi okupasi , seseorang akan diarahkan untuk mendapatkan program tersebut.

Mengenal Terapi Okupasi

Terapi okupasi adalah bidang yang bertujuan untuk membantu individu mencapai kesejahteraan melalui partisipasi dalam aktivitas yang bermakna dan berarti bagi mereka.

Pendekatan ini mengakui bahwa aktivitas sehari-hari memiliki dampak besar pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang, dan bahwa kesulitan dalam melakukan aktivitas ini dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan.

terapi okupasi pada usia lanjut

Pendekatan holistik adalah salah satu prinsip inti dalam terapi okupasi. Tidak hanya memperhatikan satu aspek isolasi dari kesejahteraan individu, tetapi melihat individu sebagai kesatuan yang kompleks dari tubuh, pikiran, dan jiwa.

Dengan demikian, intervensi terapi okupasi seringkali mencakup aspek fisik, kognitif, emosional, dan sosial dari kesejahteraan untuk mencapai potensi penuh dan mencapai kesejahteraan yang optimal dalam semua aspek kehidupan.

Indikasi Terapi Okupasi

Kapan kira-kira terapi okupasi ini perlu dilakukan? Terapi okupasi diperlukan pada anak-anak atau orang dewasa yang memiliki masalah dengan aktivitas sehari-hari.

Selain untuk membantu aktivitas sehari-hari, terapi okupasi juga dapat membantu dalam masalah dalam kemampuan berpikir, gerakan, keterampilan motorik halus, keseimbangan, atau koordinasi.

Siapa pun yang memiliki masalah dapat memperoleh manfaat dari terapi okupasi, contohnya pada penyakit :

  • Artritis dan Nyeri kronis
  • Stroke
  • Cedera otak yang disebabkan oleh trauma
  • Pada pasien yang telah mendapatkan penggantian sendi
  • Cedera tulang belakang
  • Gangguan penglihatan
  • Penyakit Alzheimer
  • Multipel Sklerosis
  • Gangguan keseimbangan yang buruk
  • Kanker
  • Diabetes (Penyakit Gula)
  • Masalah kesehatan mental atau perilaku

Fokus Perawatan dan Jenis Terapi Okupasi

Dalam pelaksanaanya, terapi okupasi memiliki 2 fokus perawatan yaitu rawat inap dan rawat jalan.

Melalui fokus perawatan di rawat inap, terapi okupasi akan fokus pada pengelolaan gejala yang muncul dan membantu pasien dalam memulihkan kemandiran sehari-hari agar siap kembali kerumah untuk melakukan basic life skill seperti makan, mandi, kontrol BAB dan BAK, serta berpindah tempat.

Namun, jika terdapat beberapa kondisi yang menghalangi untuk meningkatkan kemandirian pasien, terapi okupasi akan mengalihkan fokus pembelajaran kepada caregiver / pramurawat yang dapat membantu pasien dalam menyelesaikan basic life skill yang harus dilakukan setiap hari. Pada terapi okupasi rawat jalan, fokus program yang diberikan adalah untuk mengfasilitasi kemandirian dalam kegiatan sehari-hari serta partisipasi dalam masyarakat dengan mempertimbangkan peran dikeluarga, pekerjaan dan aktivitas sosia lainnya.

Jika membahas program terapi berdasarka usia. Terapi okupasi secara garis besar terbagi menjadi 2, terapi okupasi anak dan terapi okupasi dewasa. Dengan prinsip yang sama untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian, perbedaanya adalah peran pendamping. Pada terapi okupasi anak, peran pendamping yaitu orang tua / wali sangat besar pengaruhnya untuk mencapai target. goal dan tujuan dari perkembangan setiap anak untuk lebih mandiri.

Apa saja contoh kondisi anak yang membutuhkan terapi okupasi?

  • Gangguan fokus
  • Gangguan ADL atau kemampuan untuk mengurus kebutuhan pribadi sesuai usia
  • Gangguan fungsi tangan
  • Gangguan pemrosesan sensorik
  • Gangguan belajar
  • Gangguan perilaku

Peningkatan kualitas hidup, adalah goal utama terapi okupasi. Pada anak, berikut adalah keuntungan yang dapat didapatkan setelah melakukan terapi okupasi pada anak :

  • Meningkatkan fokus untuk memberikan anak kesempatan dalam mempertahankan proses belajar
  • Meningkatkan kemandirian dalam kemampuan mengurus kebutuhan pribadi
  • Mampu mengembangkan keterampiran motorik halus
  • Mampu mengembangkan koordinasi mata dan tangan untuk meningkatkan keterampilan dalam aktivitas sehari-hari dan pembelajaran
  • Memempertahankan perilaku positif di semua lingkungan, mengajari pengelolaan emosi dan kemarahan, meningkatkan partisipasi aktif dalam aktivitas fisik

piramida pembelajaran terapi okupasi anak

sumber: www.inclusivechildrenstherapy.co.uk

Teori yang digunakan dalam proses pembelajaran pada terapi okupasi adalai teori sensori integrasi. Sensori integrasi merupakan suatu proses untuk mengenal, mengubah serta membedakan sensasi dari sitem sensori untuk memproduksi respon perilaku yang sesuai.

Ilustrasi diatas merupakan ilustrasi yang menggambarkan piramida dalam proses pembelajaran yang dikembangkan oleh seorang terapis okupasi bernama Kathleen Taylor dengan dasar pengembagan sensori integrasi. Menguraikan system sensori pada bagian dasar piramida dan keterampilan yang terbentuk pada tingkat diatasnya. Ketika tingkat dibawahnya memadai maka tingkatan diatasnya dapat dikembangkan dengan lebih efisien.

Manfaat Terapi Okupasi

Salah satu keunggulan utama dari terapi okupasi adalah fleksibilitasnya. Baik itu membantu anak-anak dengan gangguan perkembangan, orang dewasa dengan cedera atau penyakit kronis, ataupun orang tua yang mengalami penurunan fungsi karena penuaan, terapi okupasi dapat memberikan dukungan yang berarti untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian.

Berikut manfaat lain yang dapat dirasakan dari terapi ini :

  • Meningkatkan kemandirian dengan memperkenalkan kembali individu pada aktivitas dan mengajari mereka cara melakukan aktivitas dan tugas tersebut sendiri.
  • Adaptasi terhadap disabilitas dengan membekali mereka dengan alat dan teknik untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan menanamkan rasa percaya diri terhadap kemampuan mereka.
  • Pemulihan lebih cepat, mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan di pusat rehabilitasi.

Apakah Terapi Okupasi ini Mempunyai Efek Samping ?

Terapi okupasi merupakan prosedur yang aman untuk dilakukan dengan efek samping yang minimal.

Sebelum dilakukannya prosedur seorang terapis akan meilihat terlebih dahulu catatan kehati-hatian dari dokter Sp.KFR yang merujuk untuk dilakukannya terapi. Namun, tetap saja ada pula beberapa pasien yang mengeluhkan adanya nyeri otot dan kelelahan setelah dilakukannya terapi.

Taylor made merupakan istilah yang tepat untuk menggambarkan program yang diberikan pada terapi okupasi. Frasa ini menggambarkan sesuatu yang dibuat khusus dan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu. Penerimaan dan keterlibatan aktif dari pasien mendorong suatu program untuk dapat dilaksanakan dengan tepat untuk menjunjung peningkatan kualitas shidup setiap individu dalam kondisinya masing-masing. Tidak ada kondisi yang buruk, karna kualitas hidup yang baik adalah hak setiap individu.

Dimana Terapi Okupasi ini dapat Dilakukan ?

Terapis dapat datang ke rumah, tempat kerja, atau sekolah untukmelakukan terapi okupasi. Terapi okupasi juga dapat ditemukan dibanyak tempat, seperti :

  • Rumah sakit
  • Pusat rehabilitasi
  • Klinik rawat jalan
  • Panti jompo
  • Sekolah
  • Tempat Praktik Swasta
  • Kantor perusahaan
  • Tempat kerja industri

Kesimpulan

Terapi okupasi dapat membantu anak-anak dan orang dewasa dalam belajar melakukan kegiatan sehari-hari yang sulit bagi mereka untuk dilakukan akibat cedera atau masalah kesehatan.

Terapi ini berbeda dengan terapi fisik, yang mana terapi fisik berfokus pada otot-otot Anda. Tetapi, Terapi okupasi befokus dalam membantu mempertahankan kemandirian dengan menyempurnakan semua keterampilan hidup Anda.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561