De Quervain tenosynovitis adalah kondisi radang selubung tendon pada pangkal ibu jari di sisi luar pergelangan tangan. Penyakit ini terjadi karena penebalan dan perubahan degeneratif pada selubung tendon dari dua tendon utama penggerak ibu jari, yaitu abductor pollicis longus dan extensor pollicis brevis, saat melewati kanal fibrosa di tulang pergelangan sisi ibu jari (Ilyas, Asif; StatPearls; 2023).
De Quervain tenosynovitis lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria. Faktor risiko yang memicu nyeri pergelangan tangan ini meliputi aktivitas berulang seperti menggendong bayi, menggunakan mouse komputer, membersihkan rumah, hingga olahraga yang melibatkan genggaman kuat (Maino, Paolo; Hand Surgery and Rehabilitation; 2023). Usia menengah juga memiliki risiko lebih tinggi (Wolf, Jennifer; The Journal of Hand Surgery; 2024).
Proses munculnya De Quervain tenosynovitis berawal dari gesekan berulang antara tendon ibu jari dengan selubungnya. Lama kelamaan, gesekan ini menimbulkan penebalan dan penyempitan saluran tendon sehingga pergerakan menjadi tidak mulus. Kondisi tersebut menimbulkan nyeri di pergelangan tangan setiap kali ibu jari digerakkan (Ilyas, Asif; StatPearls; 2023).
Gejala awal biasanya berupa rasa nyeri saat mengangkat benda atau menggenggam erat. Nyeri bertambah parah saat ibu jari digerakkan keluar atau pergelangan dibengkokkan ke arah kelingking. Tes Finkelstein sering digunakan dokter untuk memicu nyeri khas ini (Wolf, Jennifer; The Journal of Hand Surgery; 2024).
Gejala utama adalah nyeri pergelangan tangan di sisi ibu jari, yang bisa terasa tajam maupun tumpul. Beberapa pasien juga mengalami bengkak, kaku, dan bahkan kesulitan menggerakkan ibu jari. Akibatnya, aktivitas sederhana seperti mengetik, menulis, menyisir rambut, atau mengangkat cangkir kopi dapat terasa sangat mengganggu (Botte, Michael; Hand Clinics; 2023).
Jika dibiarkan, nyeri bisa muncul bahkan saat istirahat. Banyak pasien melaporkan kualitas tidur menurun karena nyeri pergelangan tangan bertambah saat posisi tertentu menekan area yang sakit.
Sp.K.F.R. menangani De Quervain tenosynovitis dengan pendekatan bertahap, di antaranya:
Jika terapi non-operatif gagal, operasi sederhana untuk melepaskan selubung tendon menjadi pilihan terakhir (Maino, Paolo; Hand Surgery and Rehabilitation; 2023).
Selain terapi medis oleh Sp.K.F.R., ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk mencegah dan mengurangi nyeri di pergelangan tangan akibat De Quervain tenosynovitis:
Langkah-langkah ini tidak menggantikan perawatan medis, tetapi bermanfaat sebagai penanganan awal nyeri di pergelangan tangan sebelum menemui dokter. Bila gejala tidak membaik dalam 1–2 minggu atau justru bertambah parah, segera konsultasikan dengan Sp.K.F.R.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561