Rehabilitasi Nyeri Betis pada Pelari akibat Shin Splint

Senin, 25 Agustus 2025
dr. Ferdinand Dennis K
Senin, 25 Agustus 2025
dr. Ferdinand Dennis K

Definisi dan Epidemiologi Nyeri Betis pada Pelari

Shin splint, atau medial tibial stress syndrome (MTSS), adalah kondisi nyeri yang muncul di sepanjang tulang kering bagian dalam akibat tekanan berulang saat berlari atau melompat. Pada pelari, keluhan ini sering disebut nyeri betis pada pelari karena rasa sakit biasanya terasa di area betis bagian dalam dekat tulang kering (Knapp, 2024).

Shin splint adalah salah satu cedera tungkai bawah yang paling sering terjadi pada pelari. Studi menunjukkan prevalensi 10–20% pada pelari rekreasional dan dapat mencapai 35–70% pada pelari jarak jauh (Miller, 2024). Kondisi ini lebih banyak ditemukan pada wanita, pelari baru, dan individu dengan berat badan berlebih.

 

Bagaimana Proses Terjadinya Nyeri Betis pada Pelari?

Shin splint terjadi ketika otot dan tendon di sepanjang tulang kering, terutama otot tibialis posterior dan soleus, mengalami stres berulang hingga menimbulkan peradangan pada selaput tulang (periosteum). Proses ini biasanya diawali oleh peningkatan beban latihan yang terlalu cepat, perubahan medan lari, atau penggunaan alas kaki yang kurang tepat (Patel, 2023).

shin splint

Seiring waktu, cedera mikro yang tidak diberi kesempatan untuk pulih akan mengakibatkan peradangan kronis, nyeri menetap, bahkan risiko retakan halus pada tulang (stress fracture). Pada pelari, hal ini biasanya diawali dengan nyeri betis pada pelari yang muncul di awal latihan, kemudian mereda saat tubuh mulai hangat, tetapi kembali muncul atau memburuk setelah berlari (Kim, 2023).

Jika tidak diatasi, gangguan ini dapat berkembang menjadi nyeri konstan, memengaruhi pola berjalan, dan menurunkan performa olahraga secara signifikan.

 

Apa saja Gejala Shin Splint?

Gejala utama shin splint adalah nyeri betis pada pelari yang terasa di sisi dalam tulang kering, umumnya pada sepertiga bagian bawah. Nyeri dapat berupa rasa perih, tertarik, atau nyut-nyutan. Pada tahap awal, nyeri hanya terasa saat aktivitas berat, namun jika berlanjut, nyeri dapat muncul bahkan saat berjalan biasa (Knapp, 2024).

Selain nyeri, penderita juga dapat mengalami:

  • Bengkak ringan di area nyeri
  • Nyeri tekan lokal di sepanjang tulang kering
  • Kesulitan atau ketidaknyamanan saat melakukan lompatan atau sprint

Gangguan aktivitas yang sering terjadi antara lain kesulitan menyelesaikan sesi latihan, penurunan kecepatan lari, serta gangguan saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti naik tangga atau berjalan jauh. Bagi pelari profesional, nyeri betis pada pelari dapat mengganggu jadwal kompetisi dan menurunkan performa puncak.

 

Tatalaksana Rehabilitasi Nyeri Betis pada Pelari oleh Sp.KFR

Penanganan shin splint bertujuan mengurangi nyeri, memperbaiki fungsi tungkai, dan mencegah kekambuhan. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.KFR) biasanya akan menyusun program rehabilitasi individual yang dapat mencakup:

  1. Pengaturan Aktivitas

Mengurangi atau menghentikan sementara aktivitas yang memicu nyeri. Latihan dapat diganti dengan olahraga berdampak rendah seperti berenang atau bersepeda sampai gejala membaik (Miller, 2024).

  1. Terapi Fisik

Modalitas seperti ultrasound, laser, atau terapi gelombang kejut (extracorporeal shock wave therapy) dapat digunakan untuk meredakan peradangan dan mempercepat pemulihan jaringan tendon (Patel, 2023).

  1. Latihan Terapeutik

Peregangan otot betis untuk mengurangi ketegangan pada tendon.

Penguatan otot tungkai bawah untuk meningkatkan stabilitas kaki.

Latihan keseimbangan untuk memperbaiki pola langkah dan distribusi beban.

Latihan ini dilakukan bertahap, dimulai dengan gerakan tanpa beban, lalu meningkat ke latihan beban parsial, hingga beban penuh.

  1. Alat Bantu dan Orthotik

Sol sepatu atau orthotik dapat membantu memperbaiki biomekanik kaki, terutama pada pelari dengan pronasi berlebih (Kim, 2023).

  1. Injeksi

Pada kasus yang tidak membaik dengan terapi konservatif, injeksi PRP (platelet-rich plasma) dapat dipertimbangkan untuk mempercepat penyembuhan (Patel, 2023).

 

Pencegahan Shin Splint pada Pelari

Pencegahan sangat penting agar nyeri betis pada pelari tidak muncul atau kambuh kembali. Beberapa langkah yang dianjurkan meliputi:

  1. Pemanasan dan Peregangan

Lakukan pemanasan dinamis selama 5–10 menit sebelum berlari, seperti jogging ringan dan gerakan mobilisasi sendi. Setelah latihan, lakukan peregangan otot betis, paha belakang, dan otot depan tungkai (Miller, 2024).

  1. Progresi Latihan Bertahap

Tingkatkan intensitas, durasi, atau jarak lari secara bertahap, maksimal 10% per minggu, untuk memberi waktu adaptasi pada otot dan tulang (Knapp, 2024).

  1. Pemilihan Sepatu yang Tepat

Gunakan sepatu dengan bantalan yang memadai dan sesuai tipe kaki. Ganti sepatu setiap 600–800 km penggunaan untuk menjaga daya redam kejut.

  1. Latihan Penguatan

Latih otot inti dan tungkai bawah secara rutin untuk memperbaiki stabilitas dan mencegah beban berlebih pada tibia (Kim, 2023).

  1. Variasi Permukaan Lari

Bergantian berlari di permukaan yang lebih lunak seperti lintasan sintetis atau tanah untuk mengurangi benturan berulang pada tulang kering (Patel, 2023).

Dengan kombinasi pencegahan dan terapi yang tepat, risiko nyeri betis pada pelari dapat diminimalisasi, performa tetap optimal, dan kebugaran terjaga.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui