NYERI LEHER

Jumat, 05 Agustus 2016
Flex Free
Jumat, 05 Agustus 2016
Flex Free

Nyeri leher (neck pain) adalah gejala atau kondisi medis yang umumnya disebabkan oleh tekanan pada jaringan-jaringan lunak, tulang, atau sendi dari tulang belakang daerah leher dan atau struktur-struktur lain yang berdekatan.

Pada beberapa kasus, nyeri leher mungkin juga diakibatkan oleh penyakit-penyakit pada leher atau bagian tubuh yang lain yang mendasarinya.

trigger point nyeri leher

Leher adalah daerah tulang belakang yang paling lentur. Leher tersusun dari tujuh tulang yang disebut vertebra yang berawal pada torso bagian atas dan berakhir pada dasar tengkorak.

Jaringan lain yang ikut membentuk leher adalah otot, tendon, ligamen, sendi-facet, saraf dan cakram (diskus) intervetebral yang berfungsi untuk menyerap benturan (shock absorber) pada masing-masing vertebra.

Leher dan struktur pembentuknya mampu menyangga berat dari kepala, namun leher adalah bagian yang peka terhadap cedera/trauma dan penyakit-penyakit yang potensial yang menimbulkan nyeri dan membatasi gerakan.

trauma leher

Berbagai hal dapat menjadi penyebab dan faktor risiko nyeri leher.

Faktor risiko nyeri leher meliputi postur tubuh yang buruk, kecelakaan (trauma), luka dan penyakit degeneratif mungkin dapat menjadi penyebab nyeri leher pada seseorang.

Penyebab lain seperti infeksi pada lapisan (selaput) otak (meningitis), osteoarthritis, dan fibromyalgia dapat dipertimbangkan.

Berbagai aktifitas pemicu nyeri leher

Nyeri leher yang disebabkan oleh ketegangan otot biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari dan hanya membutuhkan pengobatan konservatif berupa latihan, peregangan, terapi fisik, pijat.

Beberapa bentuk nyeri leher (neck pain) memerlukan perawatan medis profesional, termasuk peresepan obat, terapi fisik dan perawatan-perawatan lain. Pada kasus-kasus yang berat, operasi mungkin diperlukan untuk menangani nyeri leher.

Darurat Medis Nyeri Leher 

Waspadai kondisi darurat medis nyeri leher yang disertai keluhan berikut ini:

waspada nyeri leher

  1. Nyeri leher berat yang disebabkan oleh cedera/trauma

Seseorang yang mengalami nyeri leher setelah trauma kepala atau leher harus segera mencari perawatan medis.

Cedera atau trauma seperti whiplash injury atau pukulan pada kepala dengan kekuatan yang signifikan di atas tulang, mungkin mengindikasikan patah tulang atau luka pada ligamen. Kondisi ini merupakan darurat medis nyeri leher.

  1. Nyeri menjalar

Nyeri leher yang menjalar dari pundak dan berlanjut melalui tulang-tulang belikat atau menuruni lengan dapat mengindikasikan adanya kompresi atau jepitan saraf yang mengakibatkan saraf teriritasi.

Gejala lain seperti mati rasa atau kesemutan pada jari-jari tangan juga dapat mengindikasikan adanya kompresi/jepitan saraf. Iritasi saraf dapat berlangsung selama tiga hingga enam bulan, atau lebih lama.

  1. Kehilangan kekuatan

Nyeri leher yang disertai kelemahan pada lengan atau tungkai mengindikasikan perlunya dilakukan evaluasi segera. Kehilangan kekuatan ditandai ketika penderita nyeri leher tiba-tiba menjatuhkan barang yang dipegang, atau berjalan dengan tungkai yang kaku atau berjalan terseok-seok.

  1. Perubahan pada kebiasaan-kebiasaan buang air kecil dan air besar

Bila nyeri leher yang terjadi disertai dengan keluhan lain seperti inkontinensia (ketidakmampuan untuk mengontrol berkemih dan buang air besar), maka hal ini mengindikasikan masalah serius dan membutuhkan evaluasi dokter sesegera mungkin karena merupakan salah satu gawat darurat medis.

Penyebab Nyeri Leher

Leher memiliki lingkup gerak yang cukup luas namun memiliki kepekaan terhadap trauma/cedera yang paling besar karena struktur-struktur yang menghubungkan rentan terhadap proses pengikisan yang berhubungan dengan penuaan, pemakaian dan peregangan yang berlebihan, oleh karena itu leher sangat peka terhadap nyeri.

Penyebab nyeri leher umumnya adalah cedera/trauma pada jaringan-jaringan pembentuknya dengan berbagai akibatnya, termasuk akibat pada otot, ligamen, cakram intervertebral, saraf, tulang dan sendi dari tulang belakang.

  • Masalah Otot

Jika otot-otot leher digunakan secara berlebihan, akan berkontribusi pada ketegangan otot. Otot-otot di belakang leher adalah otot yang peka dan mudah dipengaruhi oleh aktivitas harian seperti berjam-jam mengemudi atau membaca di tempat tidur.

Seiring waktu, ketegangan yang berulang pada otot-otot ini dapat menjadi nyeri kronis. Berbaring pada postur yang buruk dalam periode waktu yang panjang adalah penyebab yang umum dari ketegangan-ketegangan otot leher.

postur salah penyebab nyeri leher

  • Trauma.

Leher peka terhadap cedera/trauma. Beberapa cedera, terutama yang didapat dari kecelakaan-kecelakaan kendaraan bermotor, dapat mengakibatkan whiplash injury, yaitu cedera yang terjadi ketika kepala disentakkan ke depan dan ke belakang secara tiba-tiba.

Cedera hentakan tiba-tiba dapat meregangkan atau merobek jaringan-jaringan lunak seperti otot dan ligamen dari leher, berakibat timbulnya luka dan nyeri.

Luka parah dapat menjurus pada patah tulang atau dislokasi sendi-sendi di leher, yang mungkin merusak sumsum tulang belakang dan menyebabkan kelumpuhan.

Cedera whiplash juga dapat memberi kecenderungan timbulnya facet joint arthropathy di kemudian hari.

Sumber gambar: www.schultzmyers.com

  • Masalah pada diskus dan sendi

Diskus tulang belakang dan sendi leher dapat mengalami masalah yang mengakibatkan saraf terjepit. Beberapa masalah pada diskus seperti Internal Disc Disruption (IDD), herniasi diskus, stenosis servikal, osteoarthritis, rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, facet joint arthropathy, dll, dapat menyebabkan timbulnya gejala nyeri leher.

  • Infeksi dan peradangan

Infeksi pada otak (ensefalitis), selaput otak (meningitis) dan peradangan pada otot (miositis) bagian leher, pundak dan bahu

  • Kondisi-kondisi lain.

Pada kasus-kasus lain, nyeri leher dapat diakibatkan oleh penyakit dan kondisi lain seperti myofascial pain syndrome, fibromyalgia, penyakit Paget, osteoporosis, infeksi atau kelainan kongenital (kelainan bawaan lahir) dari tulang belakang.

Diagnosis Penyebab Nyeri Leher

Dalam mendiagnosis sumber keluhan nyeri leher, dokter akan meninjau ulang riwayat medis pasien dan melakukan pemeriksaan fisik.

Pada beberapa kasus, dokter mampu mendiagnosis penyebab nyeri leher dengan mudah dan merekomendasikan perawatan berdasarkan pada anamnesis penilaian nyeri atau pertanyaan-pertanyan mengenai tipe, dan lokasi nyeri.

Namun ada kalanya pemeriksaan tambahan diperlukan untuk membuat diagnosis yang akurat.

Pemeriksaan yang  diperlukan termasuk pemeriksaan pencitraan (imaging tests).

Pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya kompresi (tekanan) pada akar-akar saraf, penyempitan dari jalan keluar akar saraf dan sumsum tulang belakang dan kelainan diskus.

Contoh dari teknik pencitraan yang digunakan untuk mendiagnosis nyeri leher termasuk rontgen, ultrasonografi, Magnetic Resonance Imaging, CT scan atau EMG.

Penanganan Nyeri Leher

penyembuhan nyeri leher

Pada beberapa kasus, nyeri leher yang disebabkan oleh ketegangan otot akan memberikan hasil yang baik dengan perawatan sendiri di rumah.

Beberapa perawatan yang dapat dilakukan sendiri di rumah antara lain:

  1. Penggunaan kompres baik panas maupun dingin yang berguna untuk meredakan peradangan yang terjadi akibat ketegangan otot, namun penggunaan kompres panas harus berhati-hati, karena pada beberapa kasus, kompres panas justru dapat memperburuk peradangan.
  2. Obat-obatan anti peradangan non resep dapat membantu menghilangkan peradangan dan nyeri untuk sementara. Namun harus berhati-hati mengkonsumsi obat-obatan ini karena efek sampingnya pada lambung.
  3. Mengistirahatkan otot-otot leher untuk sementara waktu dari aktivitas yang berat dan memicu ketegangan lebih lanjut.
  4. Pemijatan dan pengurutan masih menjadi perdebatan. Jika diyakini penyebab nyeri leher yang terjadi hanya akibat ketegangan otot saja, pemijatan atau pengurutan dapat membantu meredakan ketegangan dan mengurangi nyeri.

Namun apabila dicurigai ada penyebab lain dari nyeri leher, sebaiknya hindari pemijatan atau pengurutan, agar kelainan yang terjadi tidak bertambah buruk.

Pada sebagian besar kasus, keluhan nyeri leher akan hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu.

Jika setelah dua minggu rasa nyeri tidak membaik atau timbul tanda bahaya darurat medis nyeri leher, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Setelah memastikan penyebab nyeri leher, dokter akan memberikan beberapa macam terapi yang disesuaikan dengan kelainan dan kondisi penderita, meliputi:

1.   Terapi Fisik

Dokter akan mengajarkan teknik latihan peregangan dan latihan penguatan otot yang akan menguatkan struktur-struktur penyokong tulang servikal. Pada banyak kasus, terapi latihan fisik tersebut sangat memadai untuk membebaskan nyeri leher.

Saat ini, latihan fisik merupakan salah satu jenis terapi yang selalu direkomendasikan dokter untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan sistem otot, tulang dan sendi.

latihan untuk nyeri leher

Di sisi lain, dokter mungkin juga akan merekomendasikan penggunaan modalitas seperti therapeutic ultrasound atau terapi elektrik menggunakan transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) untuk meredakan nyeri dan mengurangi peradangan.

2.   Terapi manipulasi

Kadang diperlukan terapi manipulasi yang dilakukan oleh dokter yang memiliki keahlian tertentu. Terapi manipulasi ini akan disesuaikan dengan jenis kelainan dengan mengingat indikasi dan kontraindikasinya.

tehnik manipulasi leher

3.   Obat-obatan

Selama perawatan di rumah, umumnya penderita telah mengkonsumsi sendiri obat-obat penghilang rasa sakit (analgetik) atau pereda peradangan, namun terbatas pada obat-obat yang dapat dibeli dengan bebas.

Dalam hal ini, dokter mungkin akan meresepkan obat dengan dosis yang lebih kuat sesuai dengan indikasi dan kontraindikasi yang ada pada setiap pasien yang ditanganinya.

4.   Traksi (Terapi Dekompresi Spinal)

Pada kasus-kasus di mana terjadi jepitan saraf pada tulang belakang bagian servikal dan kasus lainnya, terkadang diperlukan suatu tindakan dekompresi spinal.

Penggunaan alat traksi yang tepat oleh operator yang mengerti tentang dosis beban dan arah tarikan akan membantu proses perbaikan tanpa khawatir terjadinya kerusakan di tempat lain.

Mengenai indikasi dan kontraindikasi penggunaan traksi dibahas lebih lanjut pada bagian layanan tentang DTS.

Pencegahan Nyeri Leher

Penyebab utama dari nyeri leher adalah postur yang buruk yang dapat dengan mudah dikoreksi. Postur yang tepat yaitu mempertahankan leher pada posisi yang netral dengan kepala ke belakang, sehingga terpusat diatas tulang belakang.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki postur dan ergonomi yaitu:

  • Istirahat.

Orang-orang yang mengemudi jarak jauh atau bekerja di depan komputer selama berjam-jam cenderung mengalami ketegangan pada otot leher. Beristirahat diantara aktivitas ini dapat memberikan kesempatan otot-otot leher untuk mengendur.

  • Duduk dengan tepat.

Kursi dan meja di tempat kerja harus disesuaikan dengan ukuran tubuh pekerja sehingga monitor komputer sejajar dengan tinggi arah pandangan mata dan lutut sedikit lebih rendah daripada pinggul.

Kursi harus memiliki tangan kursi. Orang-orang yang duduk untuk periode waktu yang lama dalam mobil harus menggunakan bantal kecil atau handuk yang digulung antara leher dan headrest. Ini mempertahankan lengkungan leher alami.

tehnik duduk ergonomis

  • Hindari menyelipkan telepon di antara telinga dan pundak.

Orang yang sering menggunakan telepon harus menggunakan headset sebagai gantinya.

  • Lakukan latihan peregangan/relaksasi.

Gerakan-gerakan yang dapat meregangkan otot leher antara lain mengangkat dan menurunkan bahu, memiringkan kepala ke masing-masing sisi bahu, menundukkan dan menengadahkan kepala, dan menoleh ke sisi kanan dan kiri.

latihan leher

  • Hindari tidur tengkurap.

Tidur tengkurap akan memberikan tekanan yang besar pada leher. Batal penyangga harus dipilih yang mendukung lengkungan leher yang alami.

posisi leher saat tidur

  • Jangan membaca di tempat tidur.

Ini menyebabkan ketegangan leher, terutama ketika leher disangga ke atas dengan bantal dan posisi leher ditekuk ke depan dan lengan dikeluarkan untuk memegang buku.

Orang-orang yang memiliki kebiasaan membaca di tempat tidur harus menggunakan wedge pillow atau meja mini yang dapat dibawa dan dirancang untuk membaca di tempat tidur.

Wedge pillow

Sumber gambar: www.necksolutions.com

  • Jaga berat benda yang Anda bawa terdistribusi secara merata.

Jangan memakai tas pada satu pundak terlalu lama. Jika mungkin, bawa barang-barang dalam tas punggung, agar beban terdistribusi secara merata. Meskipun begitu, jangan membawa tas punggung yang terlalu berat.

  • Gunakan teknik mengangkat yang tepat.

Angkat benda dari lutut, bukan pinggang, untuk melindungi leher dan punggung bagian bawah. Ketika mengangkat benda yang berat, jaga punggung rata dan beban dekat pada tubuh. Jangan memutar punggung ketika mengangkat benda. Jika obyek berat atau sulit diangkat, minta bantuan orang lain.

Sebagai tambahan, luka dan ketegangan otot leher dapat dicegah dengan mengambil tindakan pencegahan pada situasi di mana leher mudah terkena luka, termasuk memakai sabuk pengaman ketika mengemudi dan memakai alat pelindung ketika melakukan olahraga tertentu.

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561