Deteksi Dini dan Ketahui Gejala Sindroma Piriformis

Selasa, 17 September 2024
dr. Ferdinand Dennis K
Selasa, 17 September 2024
dr. Ferdinand Dennis K

Pernahkah Anda merasa nyeri pada bagian bokong yang menjalar hingga ke belakang paha terutama keluhan ini memberat saat duduk ?

Bisa jadi Anda mengalami gejala sindroma piriformis !

Keluhan nyeri bokong ini biasanya memberat saat Anda naik turun tangga dan setelah berjalan jauh.

Kenalilah gejala sindroma piriformis ini dengan baik sehingga anda dapat mendeteksi penyakit ini secara dengan cepat.

Mendeteksi dini penyakit dapat membantu anda mendapatkan penanganan segera dan terhindar dari komplikasi penyakit yang tidak diinginkan.

Apa yang dimaksud dengan sindroma piriformis?

mengenal gejala sindroma piriformis

sumber: mymskclinic.co.uk

Otot piriformis merupakan satu dari salah satu banyak otot yang terletak pada bagian dalam bokong manusia, berbentuk seperti buah pir, dan salah satu dari enam otot lainnya yang berperan dalam membantu pergerakan paha kita ke arah luar atau rotasi eksternal.

Penyebab dari timbulnya gejala nyeri bokong sampai paha karena sindroma piriformis bermacam-macam, seperti akibat cedera yang kemudian menimbulkan kekakuan, sampai variasi anatomis dari otot piriformis ini.

Sindroma piriformis tidak muncul karena masalah pada ototnya saja, tetapi masalah pada otot ini akan menjepit saraf besar yang melalui bagian tengah otot piriformis ini, yaitu saraf ischiadicus atau sciatic nerve.

Pada beberapa orang, terdapat variasi dimana saraf ischiadicus yang merupakan serabut saraf terbesar di tubuh manusia, bisa terjepit karena serabutnya berjalan ‘menembus’ otot piriformis.

Saat otot piriformis mengalami kekakuan atau cedera, serabut saraf ini dapat terjepit, dan menimbulkan gejala.

Sindroma piriformis ini biasa tercetus pada mereka yang memiliki kebiasaan menyimpan benda (biasanya dompet atau benda kecil lainnya) pada kantung celana belakang, yang akan menimbulkan tekanan pada otot-otot bokong. Kebiasaan ini juga dapat membuat kemiringan tulang panggul tidak seimbang, dengan sisi yang diganjal oleh benda dalam kantung lebih tinggi, sehingga bisa menimbulkan kekakuan otot.

Selain nyeri bokong, apa lagi gejala sindroma piriformis?

Karena sindroma ini melibatkan jepitan saraf, gejala utama lainnya adalah gangguan pada sensasi pada area yang terkena.

Saraf ischiadicus berfungsi menyampaikan rangsang saraf untuk fungsi pergerakan dan menerima sensasi dari tungkai bawah, sehingga jepitan dan cedera pada saraf ini akan menimbulkan gejala-gejala pada struktur-struktur yang dipersarafi di tungkai bawah.

Keluhan mulai dari nyeri bokong yang disertai gangguan sensasi seperti kesemutan, rasa panas, rasa baal, dan gejala ini akan diperberat oleh posisi atau aktivitas tertentu, seperti duduk lama, maupun menaiki anak tangga.

Bagaimana Saya Tahu Kalau Saya Menderita Gejala Sindroma Piriformis?

Kumpulan gejala sindroma piriformis di atas, disertai pemeriksaan lengkap oleh dokter akan dapat menegakkan diagnosis sindroma piriformis.

Pada orang-orang dengan struktur anatomis yang bervariasi, dapat juga memiliki risiko lebih untuk mengalami sindroma ini, tetapi tentu saja, variasi anatomis ini biasa akan ditemukan setelah dilakukan pemeriksaan. Atlet olahraga yang banyak mengalami cedera atau jatuh terduduk juga memiliki risiko mengalami sindroma piriformis ini.

Sindroma piriformis ini cenderung tidak terjadi pada populasi anak-anak, sehingga nyeri bokong sampai paha pada anak-anak bisa jadi berasal dari sumber penyakit lain.

Keluhan nyeri bokong sampai paha pada sindroma piriformis cenderung muncul pada wanita usia reproduktif, dimana otot-otot dasar panggul dan daerah bokong seringkali menjadi lebih ‘kaku’ karena menyokong rahim yang membesar karena kehamilan dan juga masalah hormonal yang seringkali muncul.

Pemeriksaan khusus untuk mendiagnosis sindroma piriformis ini belum ditemukan, sehingga keluhan nyeri bokong sampai paha bisa jadi tumpang tindih dengan diagnosis lain yang memiliki keluhan utama serupa. Konsultasikan dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan fisik dan penunjang seperti ultrasonografi otot, tulang, sendi serta fisik yang lengkap agar dapat mendiagnosis penyakit ini sejak dini.

Robekan-robekan ligamen, kekakuan otot, sampai patah tulang, semuanya dapat menimbulkan nyeri bokong sampai paha. Pemeriksaan fisik oleh dokter biasanya akan dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang medis, seperti pencitraan dengan sinar-X, ultrasonografi otot, tulang, dan sendi, dan magnetic resonance imaging (MRI) untuk menyingkirkan sebab-sebab lain dari gejala ini. Apabila ditemukan kekakuan pada otot piriformis disertai jepitan saraf ischiadicus yang tampak pada ultrasonografi otot, tulang, dan sendi atau MRI, makan diagnosis dari sindroma piriformis dapat ditegakkan.

Apa saja terapi dan penanganan pada sindroma piriformis ini?

Obat-obatan anti-nyeri serta penenang saraf dapat meredakan gejala pada sindroma piriformis, tapi secara praktis tidak dapat mengobati kondisi ini. Kerja obat-obatan ini biasa instan, dan terdapat berbagai macam wujud obat-obatan anti-radang dan nyeri, mulai dari oles (krim, jel), obat minum, sampai suntik.

Obat-obatan suntik biasanya meredakan gejala secara cepat  tapi harus disertai dengan modifikasi gaya hidup seperti postur tubuh yang benar, menghindari aktivitas yang cenderung menimbulkan cedera serta aktivitas yang tinggi benturan (high-impact),  dan melakukan olahraga dan peregangan yang teratur, kekambuhan sindroma ini dapat dihindari. Suntikan lain yang dapat diberikan adalah suntikan botulinum toxin (botox) yang berfungsi meredakan kekakuan otot, suntikan obat baal seperti Lidocaine dapat juga dilakukan untuk memberikan kelegaan pada nyeri yang hebat.

Pada kondisi seperti sindroma piriformis, suntikan anti-radang seperti steroid tidak dianjurkan.

Terapi fisik dan olahraga dapat dilakukan untuk mengatasi sindroma ini. Keluhan yang muncul karena kekakuan dapat ditangani dengan terapi-terapi seperti fonoforesis dengan gelombang suara ultra, terapi listrik transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), serta terapi olahraga. Olahraga yang dapat dilakukan melibatkan gerakan-gerakan yang meregangkan otot piriformis dan melancarkan pergerakan dari saraf ischiadicus. Peregangan dengan gerakan serupa rukuk atau dapat dilakukan dalam posisi duduk dapat meregangkan otot-otot panggul dan paha serta meringankan tekanan pada serabut saraf.

Olahraga beban terutama yang melibatkan rotasi eksternal panggul seperti gerakan squat dan deadlift haruslah dibatasi atau dilakukan dengan beban ringan karena dapat mencetuskan gejala apabila dilakukan dengan beban yang terlalu berat.

peregangan untuk mengurangi gejala sindroma piriformis

sumber: www.spine-health.com

Apa Gejala Sindroma Piriformis Ini Berbahaya, Jika Dibiarkan Saja ?

Gejala sindroma piriformis dapat memicu terjadi komplikasi yang serius jika tidak ditangani dengan baik atau tidak terdiagnosis dengan tepat.

Pada beberapa penderita gejala sindroma piriformis ini seringkali dianggap sebagai masalah nyeri punggung, sehingga juga ditangani sebagai keluhan nyeri punggung bukan sebagai sindroma piriformis.

Jika gejalanya diduga berasal dari kondisi lain selain sindroma piriformis, penderita mungkin akan menjalani pembedahan atau suntikan yang tidak perlu, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi dan menyebabkan nyeri kronis.

Tidak mengobati sindrom piriformis juga dapat membuat penderita sulit untuk kembali ke rutinitas seperti olahraga.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561