Saraf kejepit merupakan penyakit yang cukup familiar di kalangan masyarakat.
Saraf kejepit dapat terjadi dibagian tubuh mana saja, seperti leher, bahu, tangan, punggung, dan kaki.
Tetapi, umumnya saraf kejepit sering terjadi pada bagian punggung.
Keluhan yang timbul pun dapat bervariasi, mulai dari perasaan nyeri pada area yang terkena, perasaan kebas, kesemutan, hingga kelemahan pada bagian anggota gerak yang terkena.
Tentunya mengalami hal ini cukup menganggu. Agar keluhan ini tidak bertambah berat pentingnya mengetahui pantangan saraf kejepit .
Selain tentunya mengetahui pantangan saraf kejepit yang harus dihindari, perlu juga untuk tetap diimbang dengan melakukan perawatan yang tepat untuk keluhan saraf kejepit anda.
Bacalah artikel berikut ini untuk mengetahui pantangan saraf kejepit yang harus dihindari.
sumber: https://www.thespineandrehabgroup.com
Saraf kejepit umumnya sering terjadi pada punggung, dalam isitilah medis disebut dengan hernia nukleus pulposus.
Hernia nukleus pulposus adalah suatu kondisi dimana bantalan saraf tulang belakang bergeser sehingga menekan dan menjepit saraf tulang belakang.
Saraf kejepit sering dialami pada usia 30 hingga 50 tahun, lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan.
Faktor risiko yang dapat menjadi penyebab saraf kejepit, adalah meliputi :
Keluhan saraf kejepit umumnya bervariasi dan bergantung dari saraf mana yang mengalami penekanan. Tetapi umumnya gejala yang timbul, adalah meliputi :
Banyak aktivitas yang harus dihindari, sebagai pantangan saraf kejepit .
Pantangan saraf kejepit ini harus diikuti, agar keluhan tidak semakin berat dan juga terapi yang telah dilakukan untuk mengatasi saraf kejepit tidak sia-sia.
Sebelumnya, pastikan terlebih dahulu anda berkonsultasi dan mengonfirmasi dengan dokter mengenai keluhan anda, apakah benar keluhan tersebut saraf kejepit.
Agar pantangan saraf kejepit ini tepat untuk dilakukan.
Berikut pantangan saraf kejepit yang harus dilakukan, meliputi :
Usahakanlah untuk mematuhi pantangan saraf kejepit ini, agar perjalanan penyakit saraf kejepini tidak menjadi lebih berat.
Melakukan olahraga juga merupakan hal yang terpenting selain mematuhi pantangan saraf kejepit.
Tidak semua olahraga dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan ini. Olahraga yang disarankan adalah aktivitas atau latihan ringan yang akan memperkuat otot-otot yang menopang tulang belakang dan mengurangi tekanan pada tulang belakang.
Latihan-latihan ini juga akan meningkatkan kelenturan tulang belakang sehingga juga dapat membantu mengurangi risiko kekambuhan pada saraf kejepit.
Aktivitas yang disarankan memuai dari aktivitas yang kecil secara perlahan dan ditingkatkan secara perlahan.
Contoh aktivitas ringan yang disarankan selain mematuhi pantangan saraf kejepit, adalah sebagai berikut :
Lakukan semua latihan diatas secara perlahan dan fleksibel, terutama saat membungkuk atau mengangkat.
Aktivitas fisik yang dilakukan tidak boleh terasa sakit. Jika terasa sakit, disarankan untuk tidak melanjutkan olahraga kembali dan berbicara dengan dokter yang menangani anda.
Selain mematuhi pantangan saraf kejepit, sebaiknya juga diimbangi dengan melakukan terapi yang sesuai dengan tingkat keparahan saraf kejepit yang dialami.
Terapi yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi saraf kejepit, adalah seperti :
Klinik flex free dapat membantu mengatasi keluhan saraf kejepit anda sembari anda mematuhi pantangan saraf kejepit anda.
Dengan mengimbangi menerapka pantangan saraf kejepit dan melakukan terapi yang sesuai, biasanya keluhan yang timbul pada saraf kejepit dapat teratasi dengan baik.
Berikut pilihan terapi yang dapat dilakukan pada klinik flex free, meliputi :
Salah satu terapi pengobatan tanpa operasi terbaik untuk mengatasi keluhan saraf kejepit pada tulang belakang.
Jenis terapi ini berbeda dengan jenis terapi dekompresi biasanya. Jenis dekompresi ini menggunakan alat traksi triton, yang mempunyai program tarikan yang sangat presisi dan akurat, sehingga dapat mengurangi tekanan yang berlebihan pada tulang belakang.
Selain itu, prosedur ini dapat membantu proses penyembuhan dengan cara mempercepat proses regenerasi saraf tulang belakang.
Waktu terapi yang dibutuhkan menggunakan alat ini adalah sekitar 15-20 menit dapat dilakukan 3-4 kali/minggu untuk hasil yang efektif.
Estimasi biaya yang dikeluarkan per kali terapi lebih kurang Rp.500.000.
Efektivitas yang dirasakan pada setiap penderita berbeda-beda, hasil klinis menunujukkan terapi jenis ini efektif lebih dari 75% pada penderita.
Rencana lama terapi yang dibutuhkan sebaiknya dikonsultasi dengan dokter spesialis rehabilitasi medik.
Referensi :
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561