Ketika mengalami saraf kejepit, mungkin yang terbayang adalah kita harus istirahat dan tidak boleh banyak bergerak, namun yang sebenarnya, kita harus tetap bergerak dan melakukan latihan atau peregangan agar otot-otot tidak kaku dan sendi-sendi tetap fleksibel.
Tentunya tidak semua latihan atau gerakan aman dilakukan ketika mengalami saraf kejepit. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai latihan untuk mengetahui latihan yang tepat dan aman sesuai dengan kondisi Anda.
Secara umum, olahraga berat saat menderita saraf kejepit tidak disarankan. Ketika ada saraf yang terjepit, dapat terjadi kelemahan otot, sehingga penderitanya sulit mengangkat benda, termasuk beban atau barbell. Melakukan olahraga berat juga dapat memperlambat atau bahkan memperburuk kondisi.
Meskipun begitu, penderita saraf terjepit tidak boleh sepenuhnya hanya berbaring. Peregangan ringan dan berjalan kaki (bila diizinkan oleh dokter Anda) dapat dilakukan untuk menjaga tubuh tidak kau dan dapat mempercepat penyembuhan.
Setelah berkonsultasi dengan dokter, Anda dapat melakukan olahraga ringan dan peregangan yang dapat membantu menjaga jaringan dan sendi di sekitar saraf yang terjepit tetap fleksibel dan menguatkan otot untuk memperbaiki postur. Lakukan latihan dengan perlahan dan tidak berlebihan.
Berikut ini beberapa contoh latihan yang dapat dilakukan ketika menderita saraf terjepit.
Glute Bridges
Latihan ini menguatkan otot bokong dan core
Knee-to-Chest Stretch
Belly to Spine
Latihan ini untuk menguatkan core
Pelvic Tilt
Gerakan ini menguatkan lengkungan di punggung bawah
Leg Lifts
Gerakan ini menguatkan otot bokong
Ear-to-Shoulder Stretch
Gerakan ini menguatkan otot leher
Chin Tucks
Gerakan ini meredakan tekanan di leher
Side bends
Shoulder shrugs
Setelah melakukan peregangan ringan, pertimbangkan olahraga aerobik ringan seperti berjalan, bersepeda, dan berenang. Olahraga ini akan meningkatkan aliran darah ke saraf yang rusak, mempercepat penyembuhan dan mengurangi nyeri yang berkaitan dengan saraf yang terjepit.
Mengangkat benda berat menyebabkan otot dan sendi menerima stress yang berlebihan, terutama bila dilakukan dengan cara yang salah.
Benda dengan berat lebih dari 5-10 pounds dapat berlebihan, bergantung pada tingkat kebugaran dan kekuatan otot Anda. Saraf kejepit dapat menyebabkan otot melemah, sehingga benda yang lebih berat dapat sangat berbahaya.
Hindari olahraga dengan impact tinggi yang menyebabkan Anda harus memutar tulang belakang berulang-ulang. Anda dapat memilih renang untuk menggantikan olahraga high-impact yang biasanya Anda lakukan sebelum mengalami saraf kejepit.
Olahraga dengan intensitas tinggi misalnya angkat beban, kickboxing, atau lainnya harus dihindari ketika menderita saraf kejepit.
Olahraga dengan kecepatan tinggi (misalnya berlari, bersepeda), memiliki risiko cedera yang lebih tinggi. Hindari olahraga tersebut selama masa penyembuhan. Anda dapat melakukan olahraga dengan intensitas yang rendah seperti berjalan kaki atau melakukan peregangan.
Bila kondisi saraf kejepit disebabkan karena gerakan berulang-ulang (misalnya pada carpal tunnel syndrome) hindari mengetik saat masih dalam masa penyembuhan. Gunakan bantalan tangan saat mengetik.
Hindari gerakan tiba-tiba karena dapat menyebabkan respons stress di tubuh, mengencangkan saraf-saraf dan otot-otot, dan memperburuk saraf kejepit.
Hindari olahraga yang memiliki periode istirahat panjang kemudian bergerak tiba-tiba seperti baseball atau golf. Hindari juga menonton tayangan atau film yang menegangkan atau menyeramkan yang dapat membuat Anda melakukan gerakan tiba-tiba.
Kurang banyak bergerak dapat berdampak buruk bagi tubuh, otot dan saraf. Anda memang memerlukan istirahat selama masa penyembuhan saraf yang terjepit, tetapi bukan berarti Anda harus duduk atau berbaring sepanjang waktu karena justru dapat menyebabkan saraf lainnya bereaksi negatif.
Umumnya wahana permainan memiliki gerakan menghentak yang tiba-tiba dan perubahan posisi yang cepat. Gerakan tersebut dapat memperburuk kondisi saraf kejepit karena merupakan gerakan yang tidak alami bagi tubuh.
Saat tidur, terjadi penyembuhan dan perawatan tubuh, sehingga ketika tubuh mengalami masalah seperti misalnya ada saraf yang terjepit, cobalah untuk tidur lebih awal sehingga tubuh dapat beristirahat.
Akan tetapi pastikan Anda tidur dengan postur yang benar. Gunakan alas tidur yang tidak terlalu keras ataupun terlalu empuk, dan gunakan bantal yang tepat (Baca lebih lanjut dalam artikel: Hati-hati, Posisi Tidur yang salah Bisa Memicu Nyeri Leher, Punggung dan Pinggang).
Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter ketika mengalami saraf kejepit untuk mendapatkan diagnosis yang pasti dan terapi yang tepat. Saraf yang terjepit yang tidak mendapat penanganan yang tepat dan tuntas dapat mengalami kerusakan yang permanen.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561