Melakukan olahraga tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, tetapi juga mulai coba dilakukan untuk remaja dan juga anak.
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Olahraga tanpa disadari memiliki banyak manfaat olahraga untuk anak dan remaja .
Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini semakin maraknya dan rentannya remaja untuk mengalami obesitas. Maka dari itu mencoba untuk melakukan olahraga pada anak, dapat membantu mencegah terjadinya obesitas pada anak dan remaja.
Selain itu, contoh manfaat olahraga untuk anak dan remaja pada kesehatan lainnya adalah seperti dapat meningkatkan kesehatan otak, jantung, paru, meningkatkan performance akademik, meningkatkan kekuatan tulang, dan lainnya.
Organisai WHO 2020 telah merekomendasikan bahwa anak-anak dan remaja (usia 5 – 17 tahun), termasuk mereka yang hidup dengan keterbatasan, untuk manfaat adan alasan kesehatan, mereka harus :
Telah dipahami bahwa olahraga dapat memberikan banyak manfaat kesehatan bagi mereka yang melakukannya, dan menjadi tidak aktif (malas gerak) tanpa disadari juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Pasti banyak menimbulkan pertanyaan mengenai olahraga untuk anak dan remaja yang sesuai, dan seberapa banyak yang dilakukan oleh setiap anak. Terkadang kita memiliki niat baik, tetapi masih menemukan hambatan untuk melakukannya.
Kliklah tautan berikut ini, untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai rekomendasi aktivitasik fisik untuk anak, dewasa, serta lansia ; Rekomendasi
sumber: https://happyconfidentkids.com
Manfaat olahraga untuk anak dan remaja dapat memberikan dampak kesehatan yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Tidak hanya merasakan manfaat kesehatan tetapi, juga fisik, mentah, bahkan sosial. Olahraga juga dapat menumbuhkan rasa kemandirian dan membantu proses belajar anak.
Beberapa manfaat olahraga untuk anak dan remaja secara langsung, meliputi :
Manfaat olahraga untuk anak dan remaja dalam jangka panjang yang dapat dirasakan, meliputi :
Tidak aktif secara fisik telah diidentifikasi sebagai faktor risiko utama keempat meyumbangkan angka mortalitas sekitar 3.2 juta kematian di seluruh dunia. Serta hal ini juga berdampak buruk untuk kesehatan mental dan fisik.
Gaya hidup yang kurang gerak dan erlalu banyak menonton televise atau bermain komputer juga dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk, yang mana nantinya dapat berdampak pada kemampuan kognitif dan memori (mengingat).
Setiap aktivitas atau olahraga yang dilakukan pasti mempunyai risiko tertentu. Dampingi selalu anak dan remaja anda dalam melakukan olahraga, dan pastikan olahraga yang dilakukan memiliki risiko yang minimal.
Mengalami cedera pada otot, tulang, hingga kepala merupakah hal yang sering ditemukan jika berpartisipasi dalam olahraga atau sedang berekreasi.
Menurut Canadian Paediatric Society, banyak dari cedera ini dapat dicegah, jadi jangan khawatir.
Insidennya ini biasanya lebih tinggi dialami pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Anak-anak lebih rentan mengalami cedera daripada orang dewasa karena perbedaan fisik dan fisiologis pada mereka. Cedera sering terjadi akibat adanya banturan, jatuh, ataupun tenggelam bergantung dari olahraga apa yang dilakukan.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak di bawah usia 12 tahun yang berpartisipasi dalam satu jenis olahraga, memiliki risiko untuk cedera yang lebih besar. Kondisi fisik seorang anak dapat meningkat jika mereka terlibat dalam berbagai olahraga dan aktivitas fisik.
Selain mengalami cedera risiko paparan pelecehan, perundungan, dan kekerasan oleh pelatih, teman sebaya, atau orang tua mungkin juga dapat dialami saat berolahraga.
Anak-anak dalam populasi tertentu atau memiliki gangguan medis tertentu, seperti ADHD memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami cedera, jadi sebagai orang tua harus lebih berhati-hati.
sumber: https://newsinhealth.nih.gov
Manfaat olahraga untuk anak dan remaja akan terasa manfaatnya jika dilakukan secara rutin.
Melakukan olahraga atau aktivitas fisik tidak hanya direkomendasikan pada anak, remaja dan orang dewasa saja tetapi juga dapat dimulai sejak anak bayi.
Berikut rekomendasi aktivitas fisik atau olahraga yang dapat dicoba, meliputi :
Referensi :
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561