Trigger finger, atau dalam istilah awam disebut jari pelatuk, adalah kondisi ketika salah satu jari tangan mengalami kekakuan dan seperti terkunci saat diluruskan. Penderita biasanya merasakan sensasi “klik” atau terkunci, terutama saat jari dari posisi menekuk berusaha kembali lurus. Ini terjadi karena adanya peradangan atau penebalan pada tendon jari dan selubungnya (Donati, 2024).
Sumber gambar: www.webmd.com
Kondisi ini banyak terjadi pada pekerja manual seperti tukang, ibu rumah tangga yang sering menggenggam alat dapur, atau pekerja kantoran yang banyak menggunakan keyboard dan mouse. Gerakan yang dilakukan berulang-ulang menyebabkan iritasi pada tendon fleksor jari. Bila dibiarkan, peradangan akan menyebabkan benjolan kecil yang menghambat kelancaran gerak tendon dan akhirnya membuat jari tangan sulit diluruskan (Shohda, 2024).
Selain faktor aktivitas, penyakit seperti diabetes dan rematik juga meningkatkan risiko trigger finger (Pathak, 2023). Banyak penderita bahkan tidak menyadari bahwa kebiasaan menggenggam ponsel terlalu lama atau menahan beban berat dengan tangan bisa menyebabkan jari tangan sulit diluruskan.
Gejala utama adalah jari tangan sulit diluruskan, disertai nyeri saat berusaha membuka genggaman. Keluhan ini bisa sangat mengganggu kegiatan sehari-hari. Misalnya, saat membuka botol, mengetik, mencuci piring, atau mengangkat barang berat.
Bagi pekerja manual, jari tangan sulit diluruskan bisa menurunkan produktivitas karena tangan tidak bisa menggenggam kuat. Ibu rumah tangga pun mengalami kesulitan memegang alat masak, mengganti pakaian anak, atau membersihkan rumah. Sedangkan pekerja kantoran merasa tidak nyaman saat menggunakan mouse atau mengetik lama (Donati, 2024).
Seiring waktu, pasien jadi takut menggunakan jari yang sakit dan akhirnya memicu kekakuan otot-otot tangan lainnya. Jika tidak ditangani, jari bisa terkunci permanen dalam posisi menekuk.
Segeralah ke Sp.K.F.R. bila jari tangan sulit diluruskan menetap lebih dari dua minggu atau memburuk walau sudah istirahat. Terutama jika jari sampai terkunci dan tidak bisa diluruskan tanpa bantuan tangan lain. Jika disertai nyeri hebat, bengkak, atau benjolan di pangkal jari, maka evaluasi menyeluruh oleh dokter Sp.K.F.R. sangat penting (Pathak, 2023).
Sp.K.F.R. akan memeriksa kekuatan otot tangan, fleksibilitas sendi, serta memutuskan apakah terapi fisik, splinting, atau injeksi dibutuhkan. Jika dibiarkan terlalu lama, peradangan dapat menyebabkan jaringan parut dan keterbatasan gerak permanen.
Penanganan jari tangan sulit diluruskan dimulai dari terapi konservatif. Kompres hangat di pagi hari dan peregangan ringan sangat membantu. Sp.K.F.R. biasanya memberikan program terapi yang meliputi:
Bila setelah 4–6 minggu keluhan tetap ada, injeksi kortikosteroid dapat diberikan untuk mengurangi peradangan (Pathak, 2023). Setelah injeksi, terapi fisik tetap dilanjutkan untuk mencegah kekambuhan. Mayoritas kasus membaik dengan terapi rehabilitatif tanpa perlu operasi.
Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, hubungi Klinik Flex Free agar Anda bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561