Umumnya, rehabilitasi fungsional diterapkan pada kedokteran olahraga,
Tetapi pendekatan ini juga bermanfaat bagi individu yang ingin kembali bekerja atau kembali beraktivitas sehari-hari setelah mengalami cedera traumatis atau bahkan cedera stroke neurologis.
Rehabilitasi fungsional adalah perluasan dari elemen tradisional pada terapi fisik.
Rehabilitasi fungsional menggabungkan berbagai teknik sebagai upaya untuk mengembalikan kondisi pasien yang cedera ke performa yang optimal.
Program rehabilitasi fungsional mencakup latihan kekuatan, fleksibilitas, dan ketangkasan, serta latihan yang memfokuskan pada koordinasi bagian dan gerakan tubuh untuk mempersiapkan seseorang untuk kembali seperti semula.
Sumber gambar: precisionsportsmedicine.com, aliwestpt.co.uk
Tujuan dari rehabilitasi fungsional adalah untuk mengembalikan kondisi pasien (atlet) dari aktivitas sederhana seperti berjalan atau jogging, hingga aktivitas olahraga spesifik yang kompleks yang memerlukan tingkat ketajaman proprioseptif yang terbaik.
Tujuan keseluruhan dari rehabilitasi fungsional adalah untuk melatih pasien menggunakan pergerakan tiga dimensi untuk menyiapkan seluruh tubuh untuk kembali ke aktivitas sehari-hari atau berolahraga.
Hal ini berbeda dengan terapi yang digunakan untuk mengatasi gejala pasien menggunakan modalitas seperti penggunaan kompres hangat, es, dan obat-obatan dengan terutama menguatkan otot yang cedera.
Seorang atlet yang cedera harus memulai rehabilitasi setelah memungkinkan.
Adapun rehabilitasi yang spesifik cedera, dapat mengikuti program multifase yang melibatkan langkah progresif.
Mulai dari mengendalikan peradangan dan nyeri, hingga pengembalian gerakan untuk mengembalikan kekuatan dan ketahanan otot untuk kembali ke aktivitas olahraga spesifik.
Pendekatan ini harus melibatkan dokter spesialis rehabilitasi medis, terapis fisik, dan pelatih atlet.
Rehabilitasi fungsional mencakup melakukan pergerakan terkontrol pada area yang mengalami disfungsi, dengan cara tertentu.
Dimana perbaikan pada kekuatan, kondisi dan koordinasi secara langsung memperbaiki performa pergerakan sehingga aktivitas sehari-hari pasien lebih mudah dilakukan.
Sumber gambar: news.meyerdc.com
Sebelum memulai program rehabilitasi fungsional, dilakukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu.
Pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk menilai refleks, postur, keseimbangan, cara berjalan, kontrol otot, stabilisasi tubuh selama istirahat dan selama bergerak, kisaran gerak sendi.
Juga setiap penurunan kinerja atau masalah yang mungkin berkontribusi pada cedera asal.
Sumber gambar: physioblogger.com
Rehabilitasi fungsional memerlukan diagnostik fungsional, seperti: meninjau teknik yang digunakan oleh atlet, kemampuan pergerakan, dan perubahan adaptasi sekunder pada sendi atau otot yang lain.
Akan tetapi pemeriksaan pencitraan seperti rontgen, CT scan atau MRI dapat digunakan untuk memastikan masalah atau cedera khusus. Ultrasound juga dapat digunakan untuk menilai pergerakan sendi dan otot.
Fase akhir dari program rehabilitasi fungsional adalah menentukan kapan pasien atau atlet siap untuk kembali berpartisipasi dalam olahraga yang sebelumnya digeluti.
Hal ini sangat penting dan terkadang menjadi komponen yang dilupakan dari program rehabilitasi fungsional.
Keputusan untuk kembali berpartisipasi harus dibuat berdasarkan penilaian fungsi obyektif yang mensimulasi aktivitas olahraga kapanpun memungkinkan.
Kembali ke aktivitas olahraga harus dilakukan bertahap.
Referensi:
crossfunctionalrehab.com/what-is-functional-rehabilitation/
www.aapmr.org/about-physiatry/conditions-treatments/musculoskeletal-medicine/functional-rehabilitation
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7609967
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561